14. Memilih Bahagia

1.1K 204 169
                                    

Playlist : Jenuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Jenuh

🌺🌺🌺🌺



Hari berikutnya, Misu masih tak bisa menemui dan bicara empat mata dengan Jun-Ho, baik di kantor maupun saat diam-diam Misu datang ke apartemennya yang selalu berakhir kecewa karena tempat itu selalu kosong.

Begitupun juga saat berpapasan di kantor, selalu ada Ara yang setia menemani di samping Jun-Ho, kapanpun dan dimanapun. Jelas tak mungkin Misu berani membicarakan hal pribadi ini di hadapan Ara.

Juga isi otaknya yang mendadak sering blank seperti memori rusak karena file-nya terlalu penuh. Ada saja pekerjaannya yang salah hingga berakhir diomel boss barunya yang 20 tahun lebih tua dari dirinya itu.

"Longblack kopi ini milik siapa, Kim-biseo!" Bentak Johny tidak terima karena pesanannya salah di suatu siang yang lalu. "Bukannya sudah saya katakan kalau minuman saya selalu teh susu boba dengan brownsugar?"

Misu mengambil kembali kopinya lalu membungkuk dalam-dalam menyadari kesalahannya yang bodoh sebelum kemudian ia bergegas turun ke lantai dasar untuk membelikan pesanan yang baru.

Segala hal tentang Jun-Ho seolah secara otomatis tetap berjalan di lintasan otaknya walaupun kenyataannya, segalanya telah berubah. Misu tak bisa lupa kebiasaan yang sudah ia lakukan berulang kali setiap hari dalam beberapa bulan ini, yang lambat laun perlahan berubah menjadi alasan penyemangat dan warna-warni harinya.

Misu ingin bisa berada di sekitar lelaki itu lagi, berada dekat dengannya, memastikan segala kebutuhannya, menemaninya pergi kemanapun dan menemui siapapun, menghabiskan sepanjang siang dan malam dengan gelak tawa, seolah pekerjaan pelik di kantor bukanlah persoalan besar. Dan segala sentuhan yang lelaki itu berikan, selalu berhasil membuat Misu merasa diinginkan dan dicintai dengan begitu besar. Dia mau semua hal itu tetap menjadi bagian indah yang mengisi hari-harinya.

Sesekali saja, andai ia diberi waktu, Misu hanya ingin meminta maaf. Tidak, Misu tidak hanya ingin minta maaf, dia ingin lebih dari itu... Dia ingin diberi kesempatan untuk memperbaiki semuanya dan memulai segalanya dari awal. Dia tidak ingin Jun-Ho meninggalkannya begini. Dia tidak mau Jun-Ho mengabaikannya seperti ini.

"Misu-ya!"

Misu terlonjak kaget dari lamunannya dan mendapati Hyun-Wo tengah mengernyit khawatir ke arahnya, saat mereka berdua makan siang di sebuah kafe tak jauh dari kantor.

Misu tidak menemani atasannya makan siang karena memang tidak ada aturan dari Johny yang harus menemaninya sepanjang waktu. Tugasnya pun menjadi lebih ringan karena sepanjang hari yang dia lakukan cuma mengetik laporan.

Limerence : Tune In For Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang