30. The Night Club (2)

1.5K 168 320
                                    

Playlist : Good Boy - GD x Taeyang

18+ miras, adegan dewasa
Adik2 harap menyingkir.

🌺🌺🌺🌺

"Kau suka rum? Atau suatu hal lain yang lebih keras?" tanya cowok bartender itu, yang belakangan Junni tahu namanya Jody.

Pina colada-nya sudah hampir jadi dan Junni diijinkan masuk ke dalam bar untuk menyaksikan proses pembuatannya.

"Very much. Light rum dan tiga sloki vodka, please."

Dia terkekeh. "It's too strong, babe. Satu saja ya."

Aih, apa dia juga akan tetap manggil baby kalau saja tahu umur Junni berapa. Semoga saja dia pernah punya masalah dengan angka, karena Junni pun tidak peduli lagi apakah lelaki ini 5 tahun atau 10 tahun lebih muda darinya, ataukah Junni lebih pantas dipanggil nuna, imo sampai ahjumma, karena yang Junni tahu, dia harus segera mengakhiri kesendiriannya, walaupun dengan jalan asal comot cowok di bar seperti ini.

Dia sudah lama tidak merasakan kasih sayang seorang pria, dan ayahnya yang sudah tua itu tentu tidak termasuk dalam kasih sayang yang dimaksudnya.

Junni mengikuti intuisi Misu karena sepertinya lelaki ini memang benar baik dan sedikit pendiam kalau saja Junni sejak tadi tidak agresif dan nyerocos seperti lokomotif.

"Here it is." minuman itu disodorkan dan Junni menerimanya dengan senang hati lalu menyesapnya sedikit dan makin senang karena racikan Jody terasa sangat pas di lidahnya.

"Apakah besok kau masih di sini?" Junni berbisik karena tak mampu menghalau suara dentuman musik yang semakin liar.

"Tentu. Jadwalku di sini senin sampai rabu. Aku di Soap Club saat weekend."

"Soap Itaewon?"

"Yup. Kau bisa mengunjungiku di sana."

"Kalau begitu nomor telepon." tak menyia-nyiakan kesempatan, Junni mengeluarkan ponsel yang baru dibelinya dan membiarkan lelaki itu yang mengetik nomornya sendiri.

"Kau sedang kerja atau kuliah?" tanya Jody sambil menekan sederet nomor.

Benar, kan, kalau Junni tidak terlihat setua itu. Dia menyingkirkan anak rambut di belakang telinganya dengan sok cantik. "Ah, aku kerja belum lama ini sebagai manajer."

"Mari kita mengobrol banyak di katalk. Aku benar-benar tersiksa tidak bisa mendengar suaramu dengan jelas."

Junni menerima ponselnya kembali sambil menggigit bibir menatap lelaki itu. Mata almond yang sudut matanya mengurva jika tersenyum, hidung kecil dan mancung, serta bibir ideal yang tidak terlalu tebal dan tipis berwarna merah jambu adalah perpaduan yang boyfriend material yang sempurna untuk Junni. Dipertemuan selanjutnya nanti, Junni juga ingin memastikan apakah dia memakai lip tint atau semacamnya, sekaligus dan menanyakan merknya. Karena sungguh bibirnya sangat cantik seperti Misu dan tidak pecah-pecah seperti miliknya.

Baru juga mulutnya terbuka ingin pamit karena sadar diri telah mengganggu pekerjaan Jody, meja bar tiba-tiba digebrak dengan sedemikian keras oleh seseorang yang tiba-tiba datang.

Preman atau pria mabuk akan selalu ada di kelab. Mulanya Junni tidak menganggap itu sebagai sebuah ancaman kalau saja dia tidak melihat Kim Bum sebagai pelakunya. Sekonyong-konyong Junni terkesiap, tubuhnya mundur selangkah karena kaget apalagi melihat laki-laki itu terlihat menukikkan alisnya dengan tampang marah.

Limerence : Tune In For Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang