5. Yang Salah Siapa?

911 71 10
                                    

"WUUUUUUU UUUUUUU!"

Sudah cukup batas kesabaran Biru sudah habis. Kepala semakin berat dan sakit rasanya.

"BISA DIEM GAK LO!" Bentak Biru dengan sekali tarikan nafas. Menatap Naga dengan tajam. Wajah memerah karena menahan amarah tadi. Membuat Naga serta dua teman Biru yang baru saja membuka pintu melongo melihatnya. Inikah amarah dari seseorang yang bernama Biru Manisya Atalarix?.

♠️♠️♠️

Biru masih mencoba meredam rasa emosinya saat ini. Nafas terasa berat dan tidak beraturan. Sial. Kakak kelasnya ini sudah berhasil membuatnya emosi hari ini.

Dengan muka merah padam karena emosi. Naga turun dari ranjang UKS, menatap tak percaya gadis kecil di hadapannya ini. Berani sakali.

"Lo...LO BENTAK GUE HA!" Teriak Naga tidak percaya. Seorang gadis kecil, mungil yah walau sedikit cantik. Ah...tidak, tidak. Tidak cantik sama sekali! Berani membentaknya? What is this?!. Ini tak bisa di biarkan! Berani sekali gadis kecil ini membentaknya. Membentak seorang Naga Arbintang Wirantono? Yang benar saja.

"IYA KENAPA HA!" Balas Biru tak mau kalah. Enak saja, dia pikir dia siapa? Semaunya saja pikir Biru.

Mendengar teriakan Biru, spontan Adeni dan Deyuni terkaget-kaget melihatnya. Mereka saling tatap, kemudian melihat Biru kembali sambil bertepuk tangan, tanda kagum mereka keoada Biru.

Biru? Biru Manisya Atalarix? Meneriaki seorang Naga Arbintang Wirantono? Kakak kelas yang sangat di segani itu? Yang galaknya tidak tanggung-tanggung?. Wah...bisa jadi berita hot Nih di SPELHA. Kamera? Ada kamera gak? Mana tau ini prank gitu.

"LO-" Geram Naga Sambil menunjuk Biru yang duduk di atas ranjang UKS.

"KAMU-" Balas Biru sambil menunjuk Naga juga.

"LO NGIKUTIN GUE CABE HA!" Teriak Naga kembali sambil menunjuk-nunjuk Biru seolah tak percaya dengan apa yang di lihatnya.

"NGGAK!" Ketus Biru. Membuat Adeni terpekik namun segera mulutnya di bekap oleh Deyuni, kemudian membawanya sembunyi di balik tembok UKS

"Temen gue Lar... Gila! Debak aeuy." Kata Adeni sambil menepuk tangan tak percaya mendengar keketusan Biru ke kakak kelas galaknya itu.

"Diem bodoh! Nanti kak Naga denger gimana?!" Balas Deyuni dengan sarat penuh peringatan.

"Pisss! Hehe" Sahut Adeni sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Sumpah! Bukan temen gue." Batin Deyuni, memutar bola matanya malas.

"LO NGIKUTIN GUE!" Gertak Naga, membuat ke dua sahabat Biru menoleh cepat. Ah, ralat mengintip lebih tepatnya.

"Kok gue khawatir yah Lar. Kak Naga juga udah ngeluarin api lagi, huu serem" Sahut Adeni pelan.

"Lo pikir gue juga gak khawatir? Udah deh diem!" Balas Deyuni sinis.

"Aku bilang nggak ya nggak!" Balas Biru, dengan nada suara yang mulai menurun itu, kemudian memegang kepala yang semakin lama semakin sakit. Ia juga sedang berusaha agar bayangan masa lalu tidak terngiang-ngiang di pikirannya, dan membuat ia kembali drop.

NAGA CRUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang