Eh Mas Naga update lagi hehe, ada yang baca gak nih?😁Sebelumnya mau bilang nih, kemarin-kemarin gak update karna sibuk ngurus tugas final kuliah jadi gak sempat deh update Mas Naga huhu༎ຶ‿༎ຶ, maap yahಥ‿ಥ.
Sekarang bakalan aku usahain seminggu sekali atau 2X aku bakalan update Mas Naga.
♠️♠️♠️
"Terus apa tadi? Pacar? Dia bukan level gue kali!" Lanjut Naga.
"Aku juga gak mau jadi pacar kakak." Sahut seseorang dengan Nada lirih.
Mendengar suara lirih itu, sontak saja Naga menatap ke arah Biru yang ternyata sudah sadar.
"LO UDAH BANGUN CABE!?" Teriak Naga.
"Enggak, belum bangun masih pingsan." Jawab Biru lirih, namun membuat Naga jengkel setengah mati.
"LO YAH, MASIH NGELAWAN LO HA! UDAH BAGUS GUE TOLONGIN!" Ngegas Naga sambil menunjuk-nunjuk Biru.
"Iya maaf, makasih udah nolongin walaupun aku tau kakak gak ikhlas nolongnya." Sahut Biru dengan suara rendah, kemudian berbalik membelakangi Naga, ia malas melihat Naga saat ini.
Biru masih sangat lemas saat ini. Berhadapan dengan Naga membuat tenaga Biru terkuras habis hari ini. Semoga besok, dan hari-hari selanjutnya ia tidak bertemu lagi dengan Naga. Bisa mati muda Biru jika bertemu dengan Naga setiap hari.
"Emang gue gak ikhlas nolong Lo! Udah berat, burik, nyusahin lagi! Nih lihat baju gue kotor gara-gara Lo, nih nih nih!" Jawab Naga dengan ketus sambil menunjuk-nujuk bercak darah milik Biru yang mulai mengering di seragamnya.
"Buka bajunya." Pinta Biru kemudian menyodorkan tangannya yang malah membuat Naga seketika melotot tak percaya.
"WHAT! WAAAH LO MAU GREPE-GREPE GUE HA! WAH ANJIR MESUM LO!" Teriak Naga histeris sambil memeluk badannya dengan mata melotot ke arah Biru.
Mendengar teriakan Naga membuat Berlian memijat kepalanya dengan tangan kanannya. Sungguh, berhadapan dengan seniornya ini sangat menguras emosi dan tidak baik untuk kesehatan mental pikir Berlian.
"Ck, sembarangan banget sih kak kalo ngomong!" Kata Berlian dengan malas.
"Terus ngapain Lo nyuruh gue buka baju! Mau grepe-grepe gue kan! NGAKU LO!" Tuduh Naga ke Biru membuat Biru menarik nafas sebanyak mungkin kemudian menghembuskannya secara perlahan. Berusaha sabar menghadapi seniornya itu.
"Udah kasar, galak, mesum, keras kepala, pikirannya dangkal lagi! Kurang apa lagi coba." Gerutu Biru dalam hati.
Biru mencoba mendudukkan badannya dengan perlahan. Setelah di rasa nyaman, ia pun menoleh ke Naga, Biru kembali menyodorkan tangan kanannya.
"Sini bajunya." Pinta Biru lagi ke Naga.
"ANJIR, GUE PIKIR LO CEWEK POLOS-POLOS NAJIS! TERNYATA MESUM NJIR! WOI TOLONG DIA MAU GREPE-GREPE GUE!" Teriak Naga histeris membuat Biru berdecak kesal karena tingkah Naga.
"Aku mau cuci baju kakak! Bukan mau grepe-grepe atau mau mesumin kakak! Aku terlalu males ngelakuin hal murahan kayak gitu. Kalau pun aku mau mesumin orang, aku juga pilih-pilih kali." Jelas Biru dengan tegas.
"Aki mii cici biji kikik. Alaah bacot Lo!" Sarkas Naga, membuat Biru menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Huh, Terserah Kak Bintang." Putus Biru, sembari merebahkan kembali tubunya. Berdebat dengan Naga tidak akan ada ujungnya jika bukan Biru yang mengalah. Naga keras kepala, tidak mau mengalah dan tidak mau kalah tentunya. Jadi, lebih baik Biru mengalah walaupun bukan Biru yang salah saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA CRUEL
Teen Fiction"PUNYA MATA GAK LO!, DASAR CABE!" Sahut Naga marah dengan kejamnya,tidak memandang gender. "Apa! Cabe? Kurang ajar banget sih ini cowok!" Batin Biru marah. "Aku rasa kakak masih punya mata buat ngeliat aku punya mata atau nggak." Jawab Biru dengan r...