Hallloooooo geesss
Ya ampun gak nyangka, ternyata hasil kegabutan aku dah 4K yang baca haha, ALHAMDULILLAH ada yang baca.
Terima kasih buat kalian yang baca Mas Naga❤️🕊️makasih juga buat yang vote💗🕊️kalo ada kesalahan komen aja yah guys, aku selalu nunggu saran/kritikan✨
Semoga kalian sehat selalu yah(●♡∀♡)
Selamat membaca♡
🐦🐦🐦
"Aneh sih." Ucap Petir tiba-tiba."Maksud lo?" Tanya Naga bingung.
"Ada yang gak beres." Balas Petir.
"Gue gak paham sumpah." Sahut Pati, ia tak paham. Kapasitas otaknya saat ini 2G.
"Gue juga, maksud lo apa sih?" Tanya Naga lagi.
"Gini, mereka tiba-tiba ngebully Biru sampai segitunya. Kalo emang ini ada hubungannya sama foto itu, gak mungkin separah ini sih mereka ngatain Biru." Jelas Petir, membuat keduanya terdiam mencerna ucapan Petir. Ada benarnya juga, pikir mereka.
"Bener juga sih Ga kata Petir, apa gak berlebihan sampai ngatain Biru jalang kalo cuman masalah foto itu? Menurut gue ada yang janggal sih ini mah." Ucap Pati membenarkan ucapan Petir.
"Dan lo berdua juga tahu, Ratu udah bertindak soal foto itu." Tambah Petir.
"Iya, dia kan udah ngebully Biru habis-habisan. Dan setelah lo ngamuk di kantin, gada yang berani bahas soal foto itu lagi kan." Ujar Pati menambahkan ucapan Petir.
"Lo berdua bener. Gue rasa ada sesuatu yang di sembunyiin dari gue." Pikir Naga.
"Gue ralat nih yah, bukan cuman lo doang tapi gue, Petir terus mereka bertiga." Ralat Pati.
"Ada yang main-main nih haha." Ucap Petir di akhiri tawa ringannya.
"Ck Tir, hubungin Genta. Cari tahu soal masalah ini." Putus Naga kemudian. Oke kali ini, ia hanya akan melibatkan Fire.
🌺🌺🌺
Di sinilah mereka bertiga, tentu saja Biru, Adeni dan Deyuni. Di kantin sama seperti yang diperintahkan Naga tadi. Biru masih membenamkan wajahnya di atas lipatan tangan yang bertumpu pada meja."A-ku harus gimana?" Tanya Biru pelan.
"Aku gak pernah kok kegatelan sama kak Naga. Aku, aku gak pernah jual diri juga kok. A-aku hiks, aku bukan jalang." Isikan Biru pun terdengar. Adeni dan Deyuni pun mengusap bahu Biru agar tenang.
"Gak ada yang bilang lo kegatelan ke kak Naga Ru, pun bilang lo itu jalang!" Sahut Deyuni membantah ucapan Biru.
"Ta-di, mereka bilang gitu Ni." Jawab Biru.
"Itu mah orang goblok Ru, anggap aja syaiton. Udah gak usah nangis yah, nangis itu dosa loh." Ucap Adeni masih dengan mengusap bahu Biru. Deyuni yang mendengar ucapan Adeni hanya memutar bola matanya malas.
"Ck Adeni, sekedar informasi aja nih ya. Biru bukan manusia kayak lo yang bisa di bodoh-bodohin ya, inget itu!" Kata Deyuni dengan sarkas.
"Salar ih jahat banget mulutnya." Adeni pun menatap tajam ke arah Deyuni yang kemudian di balas tak kalah tajam oleh Deyuni.
"Apa lo! Mau gue cungkil tuh mata hah!" Sarkas Deyuni.
"Ih jangan atuh Salar, ntar aku gak bisa liat cogan-cogan +62 dong." Sahutnya sambil menutup kedua matanya dengan tangan mungilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA CRUEL
أدب المراهقين"PUNYA MATA GAK LO!, DASAR CABE!" Sahut Naga marah dengan kejamnya,tidak memandang gender. "Apa! Cabe? Kurang ajar banget sih ini cowok!" Batin Biru marah. "Aku rasa kakak masih punya mata buat ngeliat aku punya mata atau nggak." Jawab Biru dengan r...