Heyyo apa kabar nih? Mas Naga balik lagi nih wkwk semoga ada yang baca dehh.
Oh iya mau minta maaf minggu lalu gak sempet up, soalnya sibuk nyari jadwal kuliah yang bener(TT).
Semoga suka yah(。♡‿♡。)
💙🐉💙
Naga pun menyandarkan tubuhnya di sofa yang ia duduki saat ini.
"Kak Bintang." Panggil Biru.
"Hm." Balas Naga.
"Kamu kepribadian yang keberapa?" Tanya Biru menatap takut ke arah Naga.
Naga yang di tatap seperti itu pun mengerutkan keningnya heran. Apa maksud dari perempuan yang ada di hadapannya saat ini? Kepribadian yang ke berapa?
"Maksud Lo?" Tanya Naga heran.
"Kamu kepribadian yang ke berapa? Tadi galak, mesum terus tiba-tiba baik, nah sekarang malah kepedean terus ramah ke mama aku, bilang calon mantu lagi. Kakak ngidap alter ego kan? Kakak punya berapa kepribadian? Terus sekarang kepribadian kakak yang ke berapa?" Cerocos Biru panjang lebar membuat Naga mengusap wajahnya dengan kasar.
"Lo ngomong apaan sih anjir?!" Balas Naga dengan suara pelan takut terdengar oleh Cantika, ia harus menjaga imagenya saat ini.
"ITUUU BEDA LAGI KAN! KAM-" Pekik Biru yang membuat dengan segera Naga bangkit dari duduknya kemudian membungkam mulut Biru.
"Hmmm hmmmm hmmmm." Gumam Biru tidak jelas karena mulutnya di tutup oleh tangan Naga saat ini.
"Apa Lo hm hm hm, beralih profesi jadi Nisa Sabyan Lo HAHAHA?!
"Hmmm hmmm hmmkkkkhh" Teriak Biru dalam bungkaman Naga, ia berusaha dengan sekuat tenaga saat ini agar bisa lepas dari Naga.
"Kumur Listerine Lo ha?! Ngomong yang jelas anjir! HAHAHA!" Ledek Naga kepada Biru. Namun, tanpa ia sadari ia sudah tertawa dengan keras saat ini. Semoga saja Cantika tidak mendengarnya saat ini.
Biru dengan kesal menatap ke arah Naga yang tertawa keras meledeknya. Dengan perasaan kesal Biru mengigit tangan Naga dengan keras, yang membuat Naga yang sebelumnya tertawa dengan keras seketika berteriak keras dan dengan spontan melepaskan tangannya dari mulut Biru.
"Aaakkhhh gila Lo hah!" Teriak Naga sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
"Siapa suruh bekap mulut aku. Sini mau aku gigit lagi hah!" Balas Biru dengan cepat.
"HEH Lo tuh yah! Udah di baikin malah ngelunjak anjir!" Sentak Naga sambil menunjuk-nunjuk Biru dengan tatapan tajam khasnya.
"Tuh kan berubah lagi! Ini kepribadian yang keberapa lagi sih ckck!" Kata Biru, sambil berdecak heran. Ia menatap Naga dari ujung kaki sampai ujung rambut Naga dengan ke dua tangan berada di pinggang rampingnya.
Mendengar perkataan Biru, ingin sekali saat ini Naga berteriak dengan keras sebagai pelampiasan amarahnya. Selain abang planetnya Tiger Saturnus Wirantono, ternyata masih ada manusia yang lebih menyebalkan dari abang planetnya itu pikir Naga. Ya, siapa lagi jika bukan Biru Manisya Atalarix.
Namun, sialnya ia sedang berada dalam kawasan Biru. Tidak mungkin ia menelan hidup-hidup manusia pendek ini di saat ia berada di rumahnya. Yang ada Naga yang ditelan hidup-hidup oleh mama Biru serta tetangga-tetangga Biru yang mulutnya kadang kayak cabe Habanero.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA CRUEL
Novela Juvenil"PUNYA MATA GAK LO!, DASAR CABE!" Sahut Naga marah dengan kejamnya,tidak memandang gender. "Apa! Cabe? Kurang ajar banget sih ini cowok!" Batin Biru marah. "Aku rasa kakak masih punya mata buat ngeliat aku punya mata atau nggak." Jawab Biru dengan r...