3.Emotion

1K 67 2
                                    

"Kalo ramalan gue bener,traktir gue sepuasnya di kantin sebulan full! Deal?" Tantang Petir kepada Pati.

"Deal!" Sahut Pati.

"Tapi, kalo gue yang bener lo yang traktir gue!" Kata Pati sekali lagi.

"Oke." Jawab Petir sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya, setelah itu mereka berdua pergi menghampiri Naga yang kemungkinan besar ada di gudang sekolah. Tempat sepi yang sangat tidak mungkin akan di hampiri oleh guru.

♠♠♠

Emosi Naga masih berada di puncaknya sekarang. Semalam ia bertengkar hebat dengan Abangnya dan pagi ini emosinya yang sebelumnya sedikit mereda kembali memuncak karena insiden tadi.

Ia butuh pelampiasan sekarang entah itu benda nikotin itu atau minuman memabukkan itu. Ahhh, tidak! Ia sudah kapok meminum minuman haram itu, resikonya terlalu besar, bahkan sangat besar.

Cukup sekali dan itu sudah cukup membuatnya kalang kabut karena hukuman yang diberikan oleh Papanya. Papanya terbilang sangat nekat,ia tidak pernah main-main di setiap hukumannya untuk mendidik anak-anaknya. Motor kesayangannya hampir saja dihancurkan tepat di depan matanya. Untung saja waktu itu mamanya masih mau berbaik hati menolongnya merayu Papanya walaupun ia sangat kecewa dengan Naga.

Dan sekarang tolong ia butuh pelampiasan saat ini.

"Ck,cewek sialan! Brengsek!". Batin Naga.

BRAKKK

Pintu gudang yang tidak memiliki salah sedikitpun menjadi sasarannya.

BRUKKK

BRAKKK

BRUKKK

Meja,kursi dan beberapa benda yang ada menjadi sasaran pelampiasan Naga Arbintang Wirantono. Dan yah! Gudang yang sebelumnya bersih, rapi menjadi sangat, sangat dan sangat berantakan saat ini.

"CEWEK SIALAAAANNN! BANGSAT! ANJING!" Teriak Naga murkah kemudian mengambil kursi kayu yang ada di samping,dan...

BRAKKK

BRUKKK

BRAKKK

Yah, ia melempar kursi tersebut beberapa kali hingga bentuknya tidak terbentuk seperti sebelumnya. Rip untuk kalian yang menjadi sasaran Naga.

Setelah melampiaskan amarahnya dengan menghancurkan isi gudang ia pun merogoh saku celananya mencari benda yang mungkin saat ini bisa menenangkan pikirannya. Rokok!

Tunggu! Dimana benda nikotin itu? Ia merogoh semua saku celana hingga saku bajunya. Damn It!!!

ARGGHHHH

"LO DIMANA SIH SIALAN!" Teriak Naga geram karena tidak kunjung menemukan rokoknya.

Sebentar. Ia mengingat sesuatu. Entah kenapa pikirannya langsung tertuju ke kejadian tadi pagi bersama abang planetnya itu. Tiger Saturnus Wirantono.

Flashback

Naga berjalan menuruni tangga dengan terburu-buru, sambil memasang asal dasi abu-abunya. Sial! Karena perang bersama abangnya itu ia jadi telat bangun sekarang.

NAGA CRUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang