Hai, aku beberapa hari lalu baru buka wattpad lagi, dan wahh ternyata ada vote cerita mas naga ini. Makasih yah yang udah vote.
Aku abis baca ulang cerita mas Naga ini ternyata banyak banget kesalahan-kesalahan dalam penulisan aku aduuhhh. Maaf banget kalo banyak typo, atau penulisannya kurang baik. Ini yang buat ragu mau lanjutin atau aku revisi dulu.
Kalian sehat kan? Jaga kesehatan kalian yah. Selamat membaca💗
🏵️🏵️🏵️
Saat ini Biru berada di kamar kesayangannya di temani secangkir susu juga keripik kentang kesukaannya. Akhir-akhir ini ia tertarik dengan drama dari negeri ginseng yang berjudul Moving.
Biru pun menatap layar laptopnya dengan serius sampai akhirnya.
Ting tong
Ting tong
Ting tong
"Biruuuu, ada tamu bukain pintu sayang." Teriak Cantika dari dapur.
"Iyaa Bun."
Setelah mendengar teriakan Cantika, Biru pun dengan terburu-buru berlari ke pintu utama. Dengan nafas yang tidak beraturan ia membuka pintu dengan perlahan sambil bertanya.
"Maaf, cari siap-?" Ucapan Biru terpotong saat mengetahui tidak ada siapa-siapa disini.
"Loh, kok gak ada yah."
Biru pun keluar mencari siapa yang memencet bel rumahnya. Ia pun menatap ke kiri dan ke kanan, namun tak ada seorang pun di sini selain dirinya.
"Orang iseng kali yah." Pikir Biru.
Saat akan melangkah masuk ke dalam rumah, kaki Biru secara tidak sengaja menendang kotak berukuran sedang, berwarna Biru. Ia pun menatap kotak tersebut kemudian mengambilnya dengan hati-hati.
"Loh, ini kotak siapa?"
"Tadi yang mencet bel, kurir kali yah antar paket." Kata Biru berusaha berpikir positif.
"Buuuuunnnn, bunda ada pesan sesuatu gak?" Teriak Biru.
"Enggak sayaaangg." Balas Cantika dari dapur.
"Kalo Ayah buuuunnnn?" Tanya Biru lagi.
"Ayah kamu mana mau pesen online nak." Balas Cantika Lagi.
Mendengar jawaban dari Cantika membuat Biru akhirnya terdiam sambil menetap kotak tersebut. Ia pun dengan perlahan mendekatkan telinganya ke arah kotak, takut isi dari kota tersebut hal yang tidak-tidak.
"Gada bunyi apa-apa sih."
"Buka aja kali yah?
Dengan perlahan Biru pun membuka kota tersebut. Setelah terbuka dengan sempurna, Biru terdiam sejenak sebelum akhirnya.
"AAAKKKHHHHH BUNDAAAA AKKHHHHH!"
Ia melempar dengan panik kotak tersebut sambil teriak histeris setelah melihat isi dari kotak tersebut.
"BUNDAAAA TOLONG BUNDAAA AKKHHH HIKSS HIKSS."
Biru menjerit ketakutan masih dengan memanggil-manggil cantika yang sudah dilanda kepanikan di dalam dapur.
"Hikss, hiks bunda Biru takut bunda hiks." Seluruh badan Biru rasanya bergetar tidak karuan saat ini. Ia hanya Bisa menutup mata sambil menangis sesenggukan.
Mendengar teriakan histeris anaknya tentu saja membuat cantika panik.
"Ya Allah, Biru anakku."
Dengan cepat Cantika mematikan kompor kemudian berlari ke arah teras rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA CRUEL
Teen Fiction"PUNYA MATA GAK LO!, DASAR CABE!" Sahut Naga marah dengan kejamnya,tidak memandang gender. "Apa! Cabe? Kurang ajar banget sih ini cowok!" Batin Biru marah. "Aku rasa kakak masih punya mata buat ngeliat aku punya mata atau nggak." Jawab Biru dengan r...