16. Ujian Kesabaran

664 41 28
                                    

Halooo update lagi nih Mas Naga. Ada yang baca gak nih yah?🌝

Monmaap banget geess aku gak nepatin janji kemarin. Kemarin abis ngurus beasiswa dari pagi sampai jam setengah 6 baru selesai mana perjalanannya jauh lagi huhu, jadinya kecapean, terus ini otak gak ada ide, macet di tengah jalan aduuhh maaf yah sekali lagi.

Selamat membaca buat yang baca yah, semoga suka💙🐉

🤴💙🤴

"Iya cabe! Buruan naik!" Kat Naga dengan nada memerintah.

"Be-beneran?" Tanya Biru sekali lagi.

"Gak mau Lo? Yaudah gue tinggal Lo sekarang. By!" Sahut Naga kemudian membuat Biru berteriak dengan histeris menghentikan Naga.

"JANGAAANNN!" Teriak Biru dengan segera ia masuk ke dalam mobil Naga.

"Ck, dari tadi kek bangsat." Decak Naga kesal sambil menutup dengan kasar pintu mobil.

Sedangkan Biru yang sudah duduk dengan baik di dalam mobil Naga masih merasa khawatir jika tiba-tiba Pangeran datang dan membuat kerusuhan.

"Di-dia udah beneran gak ada kan?" Tanya Biru dengan pelan, membuat Naga menghembuskan nafasnya dengan kasar. Kemudian, dengan malas Naga menghadap ke arah Biru.

"Dia udah gak cabe! Harus pake bahasa apa sih biar Lo percaya sama gue?" Jawab Naga berusaha sabar menghadapi Biru. Karna ia tahu gadis ini punya trauma berat terhadap kehadiran Pangeran.

Walaupun sebenarnya, jauh dari lubuk hati Naga yang paling dalam ia sudah sangat geram dengan ketidakpercayaan Biru terhadapnya.

Untuk beberapa Biru terdiam tidak menjawab pertanyaan dari Naga. Biru pun menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan. Berusaha menenangkan dirinya.

"Aku... Cuman takut kak." Gumam Biru sambil memilin kecil ujung bajunya, yang masih bisa di dengan oleh Naga.

Mendengar jawaban Biru membuat Naga mengerutkan dahinya heran. Setakut itukah Biru terhadap Pangeran si manusia stres itu?.

"Lo... Ada masalah apa sama tuh babi?" Tanya Naga dengan hati-hati.

Hening...

Tak ada satu katapun yang terucap dari mulut Biru. Membuat Naga menghela nafasnya untuk kesekian kalinya. Sepertinya hari ini Tuhan memberikan dia ujian kesabaran untuk Naga. Dan ini adalah ujian terberat untuk Naga.




















































"Hufftt. Oke gak usah Lo jawab." Sahut Naga kemudian, karna tak kunjung mendapat sebuah balasan dari Biru.

"Dia... Jahat." Sahut Biru pelan. Jawaban singkat Biru itu sontak membuat Naga terdiam saat ia hendak menjalankan mobilnya.

Ia pun menolehkan wajahnya pelan menghadap ke arah Biru. Dan dapat ia lihat wajah yang menentangnya tadi saat ini sedang di penuhi raut wajah khawatir. Ah, bukan lebih tepatnya rasa takut yang sangat besar.

"Lo-" Ucapan Naga terhenti saat ia melihat setetes kristal bening mengalir di pipi Biru, membuat jiwa kemanusiaan Naga tiba-tiba ada. Naga meneguk ludahnya dengan kasar. Entah kenapa ia merasa kasihan melihat kondisi Biru saat ini. Sangat kacau, hanya karna seorang Pangeran Faresta Kaivan.

"Lo tenang aja. Tuh babi pasti gak akan ganggu Lo lagi!" Ucap Naga tanpa ada keraguan.

"Kakak yakin?" Tanya Biru pelan.

NAGA CRUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang