1.Awal Mula

1.9K 114 13
                                    

Tok tok tok

"Sayang, kamu udah selesai belum?" Sahut wanita paruh baya di depan pintu berwarna biru tersebut.

"Iya, biru udah siap Bun." Sahut Biru. Lebih tepatnya Biru Manisya Atalarix. Gadis cantik berkulit putih,hidung mancung,bibir tipis dan kedua lesung pipi yang ada di pipinya. Gadis penyuka warna biru ini, meraih tas ransel warna biru langitnya kemudian berjalan menuju ruang makan.

"Ehh anak Ayah udah siap, ayo sarapan dulu abis itu kita berangkat." Sahut Ata-Ayah Biru.

"Iya yah." Jawab Biru sambil meraih selembar roti tawar kemudian mengolesinya dengan selai coklat.

Hening untuk beberapa saat,sampai Ata mengajukan satu pertanyaan untuk anaknya itu.

"Biru sayang, hmm kamu masih suka menyendiri di sekolah nak??"Tanya Ata dengan hati-hati takut menyinggung hati Biru.

"Udah enggak,ya kan?" Bukan,bukan Biru yang menjawab,tetapi Cantika-Bunda Biru.

"Hm, iya yah. Tapi, cuman 2 orang yang Biru percaya jadi teman Biru." Jawab Biru sambil menundukkan mukanya.

Mendengan jawaban anaknya Cantika pun berjalan ke arah Biru kemudian mengelus puncak kepala biru dengan lembut.

"Gak apa-apa sayang, yang penting kamu udah bisa berinteraksi dengan mereka" Katanya dengan tutur kata yang dapat menenangkan hati.

"Iya bun, Yah ayo berangkat takutnya telat. " ajak Biru sambil sambil berdiri dari tempatnya.

"Oohh iya. Bun, kita berangkat dulu ya. " Ucap Ata sambil mencium puncak kepala Cantika dengan sayang.

💙💙💙

SMA PELITA HARAPAN. Tempat ia menimba ilmu selama 3 tahun lamanya. Kelas 11.Mipa.1, tempat yang ia tuju sekarang. Tepat saat ia akan berbelok memasuki kelas 11.Mipa, terdengar pekikan keras gadis dengan seragam yang sama dengannya menyebut namanya dengan tidak tahu malunya.

"BIIIRUUUUUU...YUUHUUU"

"BIRUU...BIRUUUUUU I'M KOMMING BABE"

"Huff...kayaknya hari ini keberuntungan tidak berpihak ke aku deh." Batin Biru

"BIRUUUUUUU." Teriak gadis itu lagi

"Adenium Alamanda Aglao." sahut Biru saat gadis dengan nama berbagai jenis bunga itu berdiri tepat di sampingnya bersama dengan Salar Deuyuni Zaidan si gadis pencinta alam.

"Iya Biru?" Jawab Adeni dengan polosnya sambil mengedipkan mata sipitnya berkali-kali agar terlihat lucu namun entah kenapa itu sangat menjijikkan dimata Biru dan Deyuni.

"Bisa sehariiii aja gak teriak?" Tanya Biru dengan raut muka datar.

"Gak bis-,"

Pletak

Baru saja adeni akan menjawab pertanyaan Biru,Deyuni sudah lebih dulu menoyor kepalanya dengan keras.

"Aduduh Salar apaan sih sakit tau!" Jerit Adeni kesakitan.

"Itu azab buat orang yang gak mau diam! Ayo masuk.!" Balas Deyuni dengan sarkas.

"Ck, dosa apa sih gue punya temen kek mereka berdua, hedehh." Katanya sambil menyugarkan rambut panjangnya.

"Heh, kamu ngapain kamu masih berdiri di situ? Cepat masuk kelas, atau saya kurangin point kamu." Teriak Bu Dela, guru terkiller seantero SMA Pelita Harapan.

NAGA CRUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang