Hay, ini udah berapa bulan yah gak up. I'am sorry, but hello mas Naga update nih.
Mau curhat dikit hehe. Ternyata di umur dengan angka 20 ini banyak hal yang gak terduga ternyata, dan banyak juga di antaranya gak pengen aku alami. Ternyata serumit ini yah hahaha. Tetap kuat, dan semangat terus. Kalian harus jaga kesehatan yah, terima kasih masih mau mampir di cerita aku💙🕊️
Semoga suka yah❤️
🥀🥀🥀
Entah waktu yang berjalan begitu cepat, atau mungkin Biru yang keasikan menjalani kesehariannya yang berubah 95% setelah menyandang gelar seorang pacar dari Naga Arbintang Wirantono?. Tepat hari ini, sudah sebulan Biru menjadi pacar dari seorang yang tengah berdiri di hadapannya dengan raut wajah tengil andalannya.
"Kenapa liat gue kayak gitu? Kangen lo sama gue?" Pede Naga dengan tangan yang dilipat di depan dada.
"Pede banget jadi orang." Balas Biru malas.
"Pergi sana, aku mau lewat." Usir Biru sedetik kemudian.
"Siapa lo berani ngusir gue?"
"Kak, jangan mulai deh." Kesal Biru.
"Gue tau lo belum makan. Ini udah 10 menit istirahat dan lo belum beli makan ke kantin. Mau maag lo kambuh? Gue aduin ke Bunda tau rasa lo." Omel Naga, membuat Biru menghembuskan nafasnya lelah.
Entahlah, setelah menerima pesan aneh itu semalam, membuat ia jadi tidak selera makan. Biru jadi kepikiran terus. Siapa pengirim pesan itu? Apa maksud dari pesan singkat yang ia kirimkan?
Flashback
Ting
Mendengar itu, Biru yang baru saja merebahkan tubuhnya dengan segera mencari ponsel kesayangannya.
"Ini nomor siapa?" Gumam Biru pelan, kemudian membuka pesan tersebut.
+62853********
Pergi"Pergi?" Gumam Biru lagi.
"Maksudnya apa?" Bingung Biru. Biru pun dengan segera menekan icon telpon.
"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi ata-"
Terbilang sudah ke sepuluh kalinya Biru menghubungi pengirim pesan aneh itu. Namun, sayangnya tak ada satu pun dari panggilan Biru yang mendapat respon.
"Ini siapa sih? Aneh banget."
"Heee ayo sini kita makan, malah ngelamun" Ajakan serta genggaman di tangannya yang terasa lembut dari Naga membuat Biru terbangun dari lamunannya.
"Ia bentar, aku ambil uang dulu di tas." Kata Biru membuat Naga memutar bola matanya dengan malas.
"Lo pikir gue cowok kere apa, ayo pacar lo ini anak sultan yah." Sombong Naga membuat Biru terkekeh pelan. Mereka berdua pun berjalan ke kantin, dan seperti biasa semua mata tertuju pada mereka.
💌💌💌
Bel tanda pulang telah berbunyi, para siswa pun tentu saja bersorak kegirangan. Biru pun menatap ke arah pintu kelasnya, dan terlihat Naga tengah berdiri dengan gaya angkuh andalannya.
"Ayo." Ajak Biru. Naga pun mengangguk, kemudian mengambil tangan mungil Biru untuk ia genggam.
"Biar lo gak ilang." Sahut Naga. Lelaki dengan gengsi setinggi gunung Jayawijaya, dan seluas danau Toba.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA CRUEL
Novela Juvenil"PUNYA MATA GAK LO!, DASAR CABE!" Sahut Naga marah dengan kejamnya,tidak memandang gender. "Apa! Cabe? Kurang ajar banget sih ini cowok!" Batin Biru marah. "Aku rasa kakak masih punya mata buat ngeliat aku punya mata atau nggak." Jawab Biru dengan r...