34. Dimana?

301 8 1
                                    

Harusnya minggu aku up, maaf aku lupa kirim, author pelupa banget, beberapa hari ini sibuk penelitian jadinya kelupaan di kirim🙏

Selamat membaca Mas Naga, maaf sekali lagi💗🕊️

🐢🐢🐢

Sudah sejam lebih Naga mondar mandir membuat sang Mama dan juga Abangnya itu menatap heran ke arah Naga.

"Simulasi jadi setrika lo hah, pusing gue liatnya." Tegur Tiger membuat Naga seketika berdecak kesal mendengar teguran dari Abangnya itu.

"Ya gak usah liat kalo gak mau pusing tolol!" Sahut Naga dengan tatapan permusuhan yang terlihat jelas.

Selalu seperti ini. Lebaynya, mereka tidak akan beradu mulut saat tertidur saja hufftt. Bara dan Bunga cukup kuat mengasuh mereka yang sangat menguras tenaga ini.

"Lah sih dongo, lo gak capek apa modar mandir. Udah sejam lo kayak gitu asal lo tau. Mana muka kusut amat." Balas Tiger tak mau kalah.

"Berisik lo macan. Balik ke planet lo sana. Mual gue liat muka lo."

Seperti inilah keseharian dari kedua anak bapak Bara Wirantono yang terkenal sangat berwibawa, bijaksana serta sangat di segani itu.

Sang Abang yang keras kepala dengan Adik yang tak mau kalah, bercampur menjadi satu menjadi pop ice dengan rasa nano-nano. Akkkhhh tidak nyambung.

Mendengar perdebatan ke dua anaknya itu membuat Bunga menutup telinganya sambil memutar bola matanya malas. Apa sih mereka ini, bikin males aja pikir Bunga.

Sepertinya Bunga salah makan pas mengandung mereka berdua. Minimal satu berisik, satu kalem gitu. Biar hidup Bunga tidak sengsara-sengsara banget. Sudah menikah karena di jebak, kedua anaknya malah ngikut bapaknya. Jadi makin stres kan Bunga.

"Apa sih berisik banget, gak capek apa mulut kalian adu kebacotan yang gak ada manfaatnya sama sekali. Mama aja capek liatnya." Lerai Bunga.

"DIEM!" Sentak Naga dan Tiger tanpa sadar.

"OOO GITU! BERANI YAH BENTAK MAMA YANG CANTIK JELITA INI HAH! MAMA ADUIN KE PAPA YAH BIAR TAU RASA HEH!" Teriak Bunga membuat Naga dan Tiger kompak menutup telinga mereka.

"MAMA JUGA TERIAK!" Balas Tiger dan Naga bersamaan.

"Eh iya yah, hahaha mama jadi malu." Bunga menangkup kedua pipinya malu. Namun sedikit kemudian ia tersadar.

"Heh, berani yah teriakin mama, mama aduin ke papa pokoknya! Di hukum tau rasa kalian, mana sih hp mama."

Ia mencari handphone dengan casing pink kesayangannya itu. Bunga pun teringat, handphonenya ia simpan di meja riasnya di kamar.

"Aakhh iya, di kamar." Baru saja Bunga ingin beranjak dari sofa dengan panik Tiger dan Naga menghentikan pergerakan Bunga.

"Maaf ma, Naga kesel tadi sama si planet." Jelas Naga.

"Maaf maaaaaaaaa, Tiger kelepasan tadi hehe, mama cantik banget deh ngalahin ariel tantrum." Rayu Tiger membuat Naga bola matanya malas.

Ariel tanrum matamu, pikir Naga.

"Cium duluuuu." Pinta Bunga, Tiger dan Naga pun dengan segera mencium pipi Bunga dengan yah sedikit brutal yah.

"Akkhh pelan-pelan ih, muka mama penuh air asin kalian ini!" Kesal Bunga.

"Hehe maap maaaaaa, kalo gitu abang ke kamar duyu yaahhh, tata." Pamit Tiger kemudian berlari ke arah kamarnya yang ada di lantai dua.

Setelah kepergian Tiger, Bunga kemudian menatap sang anak keduanya itu yang masih memeluknya erat. Bunga paham Naga, ada masalah yang sedang Naga sembunyikan. Bunga pun mengusap dengan pelan bahu Naga agar sedikit tenang.

NAGA CRUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang