Selamat membaca buat yang baca. Semoga suka:-). Semoga yang baca sehat selalu yah.
✨✨✨
"Nama dia Biru Tir. Unik juga yah, merah mana? Haha." Tambah Pati sambil terkekeh geli yang di balas decakan malas dari Petir
Namun, tak lama setelahnya ia tersadar kemudian menatap Petir dengan mata yang melotot kaget, Petir pun tidak jauh beda saat ini. Ia juga sedikit kaget dengan ungkapan Biru.
"JADI LO BIRU?! WHAT! BIRU! BENERAN?" Teriak Pati kemudian dengan pertanyaan yang beruntun.
♠️♠️♠️
Mendengar teriakan Pati membuat Biru menunduk takut. Apakah ia pernah melakukan kesalahan kepada seniornya ini? Ya Allah, sungguh ia tidak tahu, dan sudah cukup masalah untuk hari ini. Mendapat masalah dengan senior galaknya itu saja, sudah cukup membuatnya pusing setengah mati.
"Lo buat dia takut bodoh!" Ujar Petir penuh penekanan. Ck, tidak sadarkah sahabat bangsatnya ini jika teriakannya itu membuat adik kelasnya yang ternyata adalah sosok dari Biru yang terkadang, ahh ralat bukan terkadang tapi keseringan menjadi bahan gosip siswa siswi di SPELHA.
Bagaimana tidak, ia termasuk ke dalam jajaran siswa siswa berprestasi di SPELHA, bahkan peraih juara umum 1 di angkatannya. Sering kali mengikuti lomba-lomba akademik terutama fisika dan yah tidak pernah mengecewakan, bahkan ia mendapat julukan si jenius fisika dari siswa siswi lain.
Namun, yang menjadi minus sifat pendiam dari Biru yang membuat banyak orang menganggapnya ansos. Yah kalian tahulah warga +62 berbicara walau belum mengetahui fakta sebernya.
(Apalagi kalo tentagga tuh beehh)Biru sebenarnya remaja yang ramah kesemua orang, ceria bahkan dulu ia pun tidak memilih-milih teman. Tapi, karena satu kejadian yang membuat ia trauma sampai membuat ia depresi berat, sehingga ia membatasi untuk berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya. Kecuali, keluarga dan orang-orang terdekat tentunya.
"Ehh sorry udah buat Lo takut." Sesal Pati saat melihat Biru tertunduk dengan raut takut tercetak di wajahnya.
"I-iya Kak." Ujar Biru dengan lirih.
"Tapi beneran Lo Biru?" Tanya Pati lagi.
"Iy-iya kak." Jawab Biru.
"WOHOOO DIA BIRU TIR!" Teriak Pati membuat seketika Biru menggenggam erat lengan Adeni.
"Ck! Gak usah teriak BODOH!" Tekan Petir. Sungguh ia tidak menganggap Merpati teman saat ini. Memalukan!
"Perasaan dari tadi Lo protes mulu deh. Heran gue ck,ck." Kesal Pati sambil berkacak pinggang memandang sinis ke arah Petir.
Sungguh dia mempunyai dua sahabat dan semuanya gak ada yang mengerti Pati pas lagi mau modus-modusnya. Mana tiga cewek lagi, lebih-lebih semuanya juga cantik. Yah gak boleh dilepasin gitu aja dong. Yakali kan? Rezeki gak boleh di tolak apa lagi dibiarin pergi gitu aja.
Mendengar kekesalan Pati, Petir hanya memutar bola matanya malas. Dasar buaya. Ini nih yang dinamakan ambil kesempatan dalam kesusahan.
"Serah Lo burung." Sahut Petir malas. Malas berdebat dengan dengan Pati tentunya. Berdebat dengan Pati yang ada dia bisa naik darah.
"Nyenyenye." Ejek Pati yang kemudian mendapat toyoran dari Petir.
"Addawww kasar banget sih Lo jadi cowok. Heran gue." Ujar Pati yang mendapat tatapan tajam dari Petir.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA CRUEL
Ficção Adolescente"PUNYA MATA GAK LO!, DASAR CABE!" Sahut Naga marah dengan kejamnya,tidak memandang gender. "Apa! Cabe? Kurang ajar banget sih ini cowok!" Batin Biru marah. "Aku rasa kakak masih punya mata buat ngeliat aku punya mata atau nggak." Jawab Biru dengan r...