Selamat membaca, buat yang baca cerita ini.(。♡‿♡。)
Semoga suka💙
____________________________________"MINGGIR GAK! MINGGIR!" Teriak Biru sekali lagi.
Bugg
Buug
Bug
Setelah terlepas dari kukungan Naga. Dengan segera Biru berlari keluar dari UKS. Meninggalkan Naga dengan raut wajah marahnya.
"AWAS LO CABEEE!" Teriak Naga murkah.
♠️♠️♠️
Dengan sekuat tenaga Biru berlari menahan rasa sakit di kepalanya ke arah pintu UKS yang terbuka. Saat berhasil melewati pintu coklat tersebut, ia dibuat terkejut dengan kehadiran ke dua sahabat barunya itu. Tentu saja, Adeni si gadis pecinta bunga dan Deyuni si gadis pecinta alam.
"Kalian ngapain di sini?" Tanya Biru cepat, dengan muka sedikit memucat. Khawatir jika Naga berlari menyusulnya.
"Kita mau jagain Lo Ru, tapi kita takut masuk pas liat kak Naga. Sorry Biru." Jawab Adeni dengan penuh penyesalan.
"Lo gak apa-apa kan?" Tanya Deyuni dengan raut wajah khawatirnya. Sungguh mereka sangat khawatir saat dengan Biru. Biru baru saja sadar setelah pingsan tadi. Kondisinya masih belum baik sepenuhnya. Tetapi, harus berurusan dengan Naga, si galak itu.
"Gak papa, ayo buruan kita pergi dari sini!" Sahut Biru panik.
"Beneran Lo udah gak apa-apa?" Tanya Deyuni lagi.
"Iy-"
"SINI LO CABE! GUE CEKIK LO HA!"
BRUUK
Baru saja Biru akan menjawab pertanyaan Deyuni, terdengar suara teriakan lantang dari dalam ruang UKS dibarengi dengan suara benda jatuh yang entah apa itu.
Dan jangan dipertanyakan lagi. Tentu saja pelakunya adalah Naga Arbintang Wirantono. Sosok tampan, namun berhati Iblis. Siapa lagi jika bukan Naga, hanya dia yang ada di dalam ruang UKS saat ini.
"BANGSAT LO CABE! SINI LO ARGHH GUE MAKAN JUGA LO HA!" Terdengar kembali suara teriakan dari dalam. Spontan Deyuni terpekik kaget kemudian menarik lengan Biru dan Adeni untuk berlari mengikutinya.
"Ayo cepetan!" Pinta Deyuni saat menarik ke dua lengan sahabatnya.
"Mati Lar, mati Ru. Naga kepala tujuh ngamuk hiks, takut hiks." Sahut Adeni, membuat seketika Deyuni geram, sedangkan Biru hanya memijat kepala yang tambah sakit dengan tingkah kekanakan Adeni ini.
"Kalo Lo gak mau MATI! Cepetan larinya bangsat!" Pekik Deyuni tertahan. Sangat geram dengan Adeni saat ini.
Mendengar umpat Deyuni, Adeni meneguk ludahnya kasar. Bahaya!
"Bahaya nih! Si tomboi dah marah." Batin Adeni.
"Oke fix diem." Sahut Adeni sambil menggerakkan tangannya seolah menguncinya.
"Dari tadi coba." Batin Biru sembari menghela nafasnya lelah.
Sungguh ia sangat lelah saat ini. Kepala sangat sakit, tapi ia juga tidak mau berurusan lagi dengan kakak kelas mesumnya itu. Sudah cukup! Ia tidak mau lagi. Hampir saja tadi memori masa lalunya muncul. Untung saja ia bisa mengontrolnya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA CRUEL
Fiksi Remaja"PUNYA MATA GAK LO!, DASAR CABE!" Sahut Naga marah dengan kejamnya,tidak memandang gender. "Apa! Cabe? Kurang ajar banget sih ini cowok!" Batin Biru marah. "Aku rasa kakak masih punya mata buat ngeliat aku punya mata atau nggak." Jawab Biru dengan r...