32. Tentang Pangeran

403 10 1
                                    

Kaget(>▂<)
Pas buka WP, liat yang baca Mas Naga udah 8K, dan yang vote udah 1K. Makasih yang udah mampir/baca cerita gak jelas aku ini(〒﹏〒)

Sehat terus kalian❤️
Baru bisa up, soalnya sibuk ngurusin tugas kuliah, mental dan fisik sempet  down banget saking stresnya hampir meninggoy haha. Mental aku benar² terganggu karna masala kuliah. Jadi, buat kalian jangan stres-stres yah, kalaupun stres jangan sampai kepikiran bundir yah, banyak yang sayang kalian❤️


💙🐉💙


"Stop anjing! Lo udah minum tiga botol! Mau mati lo ha!" Gertak Alta, saat melihat sahabatnya itu memesan botol ke empat.

"Gue anter lo pulang!" Putus Alta.

"D-dia. Dia bahagia Al. T-api kok gak bareng gue, hiks." Mendengar ucapan Pangeran yang begitu lirih membuat Alta mengurungkan niatnya menarik sahabatnya itu pulang.

Sebelum berakhir di sini, Alta, Pangeran, serta dua sahabatnya Bima dan Garza ada di rumah Garza sekedar kumpul-kumpul biasa saja. Pangeran pamit keluar untuk beli makanan. Namun, selang 1 jam ia tidak kembali-kembali membuat Alta dengan cepat mencari Pangeran.

Dengan bantuan Garza, membuat ia berakhir di tempat yang sebenarnya sangat ia benci. Banyak wanita-wanita kekurangan bahan yang tidak memiliki malu di tempat ini. Serta bau alkohol yang sangat membuatnya ingin muntah saat ini juga.

"Sini, kita balik ke rumah gue dulu." Putus Alta kemudian.

Alta pun memapah Pangeran ke mobil kesayangannya. Malam ini, ia harus berkorban LAGI, dengan mobilnya yang akan berbau alkohol beberapa menit ke depan. Bau yang sejujurnya sangat ia benci.

"Gue gak bisa." Lirih pangeran.

"Lo bisa." Bantah Alta.

"GUE GAK BISA AL."  Teriak Pangeran sambil mengacak rambutnya dengan kesal.

"LO BISA ANJING!" Tekan Alta.

"LO BONGKAR SEMUA KEBUSUKAN DIA! KASIH TAU BIRU YANG SEBENARNYA!" Sambung Alta dengan keras.

"Gak semudah itu bangsat! Dia gila, dia nekat bunuh Nisya kapan aja dia mau! DAN KARNA ITU GUE GAK BISA, GUE DI ANCAM SAMA DIA! KAPAN AJA GUE BONGKAR SEMUA INI NYAWA NISYA YANG JADI TARUHANNYA! ANJING AARRGHHHH" Teriak Pangeran frustasi.

Pangeran bingung, bagaimana caranya agar Biru bisa kembali ke genggamannya sedangkan kepercayaan Biru ke Pangeran sudah benar-benar hilang? Jujur, ia resah setelah melihat Biru dan Naga tertawa lepas di taman tadi.

Melihat Biru yang tertawa seperti itu membuat Pangeran merasa tertampar. Apa harusnya ia mengikhlaskan Biru? Tidak, tidak. Membiarkan Biru dengan Naga sama saja membuang Nisyanya jatuh ke jurang yang paling dalam. Sama saja membuang Nisyanya masuk ke kandang singa.

"Harusnya lo jaga Biru secara terang-terangan, bukan malah kayak gini. Udah berapa tahun lo kayak gini, gak capek lo? Nyewa orang sana sini, buat jagain Biru, buat tahu Biru lagi dimana sama siapa baik-baik aja ato enggak. Gak capek lo hah?" Sarkas Alta.

"Stop buat diri lo antagonis disini Pangeran!"

Sejujurnya ia sudah capek melihat sahabatnya yang satu ini. Definisi cinta bisa membuatmu goblok. Ia rela di benci oleh gadis kesayangannya agar manusia gila itu berhenti mengganggu Biru.

Tapi, lihat apa yang terjadi sekarang? Sahabatnya sendiri yang bisa gila kapan saja.

"Gue capek. Gue capek banget Alta. Tapi, gue bisa apa? Gue gak tau kabar dia sedikit aja bisa bikin gue gila Ta. Gue lengah sedikit aja,  gadis kesayangan gue yang bisa mati Ta, dan gue gak mau itu terjadi." Lirih Pangeran.

NAGA CRUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang