31. Gagal Romantis?

437 22 12
                                    

Semalam lupa up, baru sadar tadi haha ya ampun^_^

Selamat membaca yah, semoga suka💙🐉

🗿🗿🗿

"Dah cakep. Ya iyalah, yakali gak cakep. Anaknya papa api." Ucap Naga sambil menatap dirinya di depan cermin.

Setelah merapikan rambutnya, ia pun berjalan turun ke arah ruang keluarga sambil berteriak memanggil sang mama.

"Mamaaaaaaaa."

Teriak Naga kencang membuat Bunga berdecak kesal. Tidak bisakah sehari saja anaknya itu tidak berteriak. Kupingnya rasanya panas mendengar teriakan sang anak.

Bukan hanya Naga saja, anak pertamanya pun sama halnya. Ke dua anaknya itu sama-sama membuat darah tingginya kumat.

"Jangan teriak-teriak! Kenapa sih!" Kesal Bunga.

"Mau izin." Kata Naga dengan polosnya.

"Kemana?" Tanya Bunga, menatap sang anak dengan curiga.

"Ke rumah Biru ma." Jawab Naga singkat.

"Biru siapa? Emang kamu punya temen selain Petir sama Pati yang tahan sama kamu gitu?"

"Ck, dia pacar Naga ma! Bukan temen."

"Ooo pacar." Gumam Bunga pelan.

"HA, APA? PACAR? WHAT!" Teriak Bunga kemudian setelah menyadari ucapan sang anak.

"Mama alay banget sih." Naga memutar bola matanya dengan malas, melihat respon dari Bunga.

"Sejak kapan kamu punya pacar dek? Emang ada gitu yang mau sama kamu? Hahaha ihhhh adek udah gede ternyata." Bunga tertawa dengan riang sambil memeluk anak bungsunya itu saking gemasnya.

"Apa sih ma ih." Kesal Naga.

"Gak usah peluk-peluk segala, sesek ini." Lanjut Naga membuat Bunga akhirnya melepaskan pelukannya dari Naga, masih dengan tawanya ia menatap Naga yang sudah kesal setengah mati.

"Hahaha yaudah sana pergi, hati-hati bawa anak gadis orang." Bunga pun mengizinkan Naga pergi.

"Yaudah aku pergi dulu." Pamit Naga.

"Eh ada duit gak? Yakali bawa cewe cakep, tapi dompet kosong."

"Ya iyalah, yakali gak ada. Sia-sia papa api kerja kalo gak di manfaatin. Bay!"

Naga pun berjalan meninggalkan Bunga yang tertawa karena kekesalan anaknya itu. Anak bungsunya itu memang sangat susah dalam mengontrol emosi. Nyamuk tidak sengaja lewat saja sudah emosi. Maklum kali yah, turunan dari sang ayah.

🍄🍄🍄

Malam ini ia memakai vespa kesayangan papanya. Jika di tanya alasannya kenapa. Ya, karna mau saja.

Ting tong

"Iyaaa bentar." Terdengar jawaban dari dalam.

"Loh Naga, cakep banget anak bunda. Mau kemana?" Tanya Cantika sambil mengajak Naga masuk. Naga pun memeluk lengan Cantika dengan manja.

"Kamu duduk dulu yah, bunda panggil Biru bentar." Pinta Cantika yang di balas anggukan oleh Naga.

"Bun." Panggil Naga sebelum Cantika pergi ke kamar sang anak.

"Kenapa sayang?" Tanya Cantika.

"Naga izin yah bawa Biru keluar bentar jalan-jalan." Jawab Naga dengan penuh harapan mendapat kata iya dari Cantika atau paling tidak mendapat anggukan.

NAGA CRUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang