part.1

1.2K 90 3
                                    

Jam istirahat berakhir dan murid-murid juga sudah masuk ke dalam kelas, guru pelajaran selanjutnya juga sudah masuk , sementara Daffin masih tertidur dengan nyenyak

Awalnya semua berjalan normal,sampai guru menyadari kalau ada yang tertidur di dalam kelasnya, guru yang kesal pun melempar spidol yang dipegangnya, namun sebelum mengenai kepala Daffin spidol itu ditepis oleh buku yang dipegang oleh Davira

" Sutt jangan ganggu " ucap davira berbisik

"HEI....." ucap guru itu geram namun sebelum dia melanjutkan bicaranya anak-anak perempuan itu dengan serentak bangun sambil menggebrak meja mereka, dampak guru pun tidak bisa apa-apa apa dan memilih untuk melanjutkan pelajaran

" Hari pertama pasti capek banget ya?" Ucap davira yang sedari tadi terus menatap Daffin yang  tidur nyenyak

Daffin tertidur dengan nyenyak dan tak ada yang berani membangun kan
nya

sampai dia terbangun sendiri dan kaget karena di kelas itu sudah tidak ada murid lagi semuanya sudah pulang

Dengan muka yang masih terlihat capek, Daffin berjalan ke arah lokernya, dia terkejut saat pintu lokernya dibuka berhamburan keluar kado dari anak-anak perempuan

" Gak usah kaget gitu kali, itu hal yang biasa di sini" ucap seseorang dari belakang pintu loker

" Maksud Lo?" Tanya Daffin tak paham

" Di sekolahan ini ada sebuah perkumpulan anak-anak perempuan, yang bernama school idol, yang dimana perkumpulan itu adalah perkumpulan yang menentukan peringkat orang tertampan di sekolah ini " jelasnya panjang lebar

" Gue gak peduli" ucap Daffin ketus sambil meninggalkan kado-kado  tersebut

" Heh woy ini kado-kado lo" ucapnya sambil setelah teriak

" Ambil aja buat lo" jawab Daffin dingin

" Aneh banget sih tuh orang dikasih kado bukannya diterima malah dibuang " gumam orang itu

Davin pulang ke rumah bundanya dia sangat terkejut saat melihat bundanya sudah mengeluarkan barang-barang juga kopernya

" loh Bunda,kok barang-barang aku dikeluarin" tanya Daffin heran

" Daffin, kamu udah pulang ke sini itu udah 2 hari kan kamu udah gak pernah ketemu keluarga kamu selama 5 tahun Fin, bunda ini seorang ibu, bunda tahu rasanya menahan rindu kepada anaknya, pulang ya Fin " jelaskan bundanya

" Bunda mau Daffin pergi ?, Bunda gak mau kalau Daffin di sini?" Tanya Daffin dengan tangis yang dia tahan

" Daffin dengerin bunda, bunda sayang sama kamu, bunda juga pengen kamu tetap disini, tapi orang tua kamu lebih menginginkan kamu bersama dengan mereka, rumah kita tidak terpaut jauh kan, bisa kesini kapanpun kamu mau" bunda menjelaskan dengan sabar

" Oke, Daffin akan pulang, tapi ini karena bunda bukan keinginan Daffin, Daffin pamit dulu " ucap Davin dengan muka yang menahan tangis dan mengambil barang-barangnya

Daffin pulang dengan menggunakan taxi, dia hanya melamun karena pikiran yang kacau, tanpa sadar mereka sudah sampai di depan rumahnya Daffin, dari luar rumahnya tampak sepi

" Hemm, gak pernah berubah " gumam Daffin  dengan senyum sinisnya

saat dia memasuki pagar dia melihat seorang ibu paruh baya sedang menyiram tanaman, dan terlihat terkejut ketika melihat seorang gadis berbadan tinggi dengan barang-barangnya

namanya seorang ibu pasti mengenali anaknya meskipun banyak perubahan yang terjadi, ibu itu langsung berjalan menghampiri Daffin dengan menahan tangisnya sampai tangannya bergetar

" Daffin ini kamu nak" tanya ibu itu dengan terus menatap wajah anak nya, dan rasa tak percaya kalau anaknya sudah kembali

" Iya, ini aku" jawab Daffin dengan dingin nya

" Ya ampun sayang, Mama kangen banget sama kamu nak, kenapa kamu baru pulang? " Tangis ibu itu pecah

Semua yang dikatakan oleh bundanya Daffin itu benar, Daffin sudah memasuki asrama sejak SMP nya, dan dia keluar dari sana 3 hari lalu atas permintaan bundanya

Bukan tanpa alasan Daffin masuk ke asrama,bunda nya  itu bukanlah orang tua kandung Daffin melainkan Kakak dari papanya Daffin, sejak kecil Daffin lebih dekat dengan bundanya ketimbang dengan keluarga aslinya

Mamahnya Daffin yang sangat terkejut juga terharu dengan kedatangan anaknya sampai pingsan di pelukan Daffin, dengan tubuh mamah nya yang tidak terlalu gemuk kelihatan sangat kurus, dengan mudah Daffin gendong dan membawanya ke ruang tamu, dan menaruhnya  di sofa

" Bi, bi Ira " panggil Davin ke pembantu rumah tangga mereka

" Ya Allah nyonya, kenapa den ?" Tanya bi Ira yang tidak menyadari kalau itu Daffin

" Mama pingsan, tolong kasih dia  minyak kayu putih, saya mau ambil barang saya di luar" jelasnya singkat dan dia pergi mengambil barang-barang yang tertinggal di luar

saat itu tanpa menghiraukan mamahnya dia pergi ke kamarnya untuk menaruh barang-barangnya, namun ketika dia membuka pintu kamarnya dia melihat seseorang sedang memainkan ponselnya dengan headset yang dia kenakan

" siapa lo berani beraninya masuk kamar gue" ucapnya kaget dengan kedatangan Daffin

" Sorry gue salah masuk " saat itu Davin langsung menutup pintu kamarnya dan berjalan ke arah kamar tamu

Dia menaruh kopernya dan melepaskan dirinya ke atas kasur, saat dia mencoba memejamkan matanya tiba-tiba hp-nya berdering, telepon masuk dari yumi anak bunda
Nya

Tapi Davin tak menghiraukan panggilannya, dia malah bangun mengambil handuknya dan pergi untuk mandi

.
.
.
.

Sementara mamahnya yang baru sadar langsung mencari Daffin, dia memanggil-manggil Daffin sampai membuat pembantu mereka khawatir dengan keadaan majikannya

" Nyonya, nyonya tenang dulu ya, ininya minum dulu" ucap pembantu sambil menyodorkan segelas air

" Bi anak saya Daffin udah pulang bi " ucap mamah nya Daffin dengan semangat

" Nyonya, non Daffin enggak ada di sini, yang ada cuma...." Omongan Bu Ita tertahan saat ingat dengan pemuda yang memanggilnya tadi

" Nyonya apa itu non Daffin ?" Tanyanya kaget

" Iya, iya itu Daffin bi, dimana dia sekarang " mamanya Daffin langsung tahu apa yang dimaksud oleh BI Ira , dengan gelagapan takut anaknya kembali pergi

" Non Daffin tadi naik ke atas nya "

saat itu dengan sangat tergesa-gesa mamanya Daffin langsung naik ke atas dan menuju kamarnya Daffa anak laki-lakinya Daffa yang kaget melihat mamanya dengan nafas terengah-engah memasuki kamarnya

" Mah kenapa ?" Tanya daffa kaget

" Sayang, tadi kamu lihat adik kamu masuk kesini?" Tanya mamahnya berharap jawaban Iya dari anak nya tersebut

" Adek ?" Daffa berpikir keras dan bengong sejenak

" Tadi ada orang asing masuk ke kamar aku, Mama nggak lihat dia, jangan-jangan dia maling mah " lanjutnya ingat Daffin masuk ke kamarnya

" Sayang.. dia bukan maling, dia adek kamu, dia Daffin nak" mamahnya mencoba menjelaskan

" Nggak mungkin mah, Daffin itu di Jakarta, dan dia enggak mungkin keluar sebelum papa minta dia untuk keluar,lagian Daffin itu cewek mah sedangkan yang masuk ke kamar aku tadi itu cowok, ayolah ah Daffa tahu Mama kangen sama Daffin tapi mama jangan sampai kayak gini dong, papa bisa marah" jelas Dava panjang lebar

Mendengar penjelasan dari putranya dia menangis lemas sampai terduduk di lantai, sementara Daffin sedang asyik membereskan barang-barangnya di kamar tamu sambil mendengarkan musik earphone nya

handsome girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang