part 26

260 28 1
                                    


( teman ?! )

    Bang arya langsung membawa vira ke sebuah taman bermain tua di salah satu taman dekat dengan danau yang telah lama di tinggalkan, tempat yang seperti tidak ada kehiduan di sana, dan ya benar mereka menemukan daffin sedang terduduk sendiri di sana.

Awalnya bang arya melarang vira untuk mendekati daffin tapi dia tak ingin mendengarkannya dan langsung mengahampiri daffin, daffin kaget melihat vira di sana tapi ketika dia melihat kalau bang arya juga ada di sana merasa tak heran kalau vira bisa menemukannya, apalagi dengan apa yang di katakana oleh kelvan barusan.

“ ngapain lo kesini “ tanya daffin denga dingin

Tapi tanpa menajawab pertanyaan daffin vira langsung memeluknya yang bikin daffin kaget dan mencoba melepaskan pelukan vira tapi vira tetap tak ingin melepaskan pelukan nya

“ vir lepasin gue “ ucap daffin yang berusaha melepaskan pelukan vira

“ fin maafin gue, ini semua pasti beratkan buat lo, lo enggak perlu pura-pura kuat di depan gue, lo bisa jadi diri lo sendiri di depan gue” ucap vira yang belum melepaskan pelukannya

Ucapan vira membuat daffin merasa dia punya teman, dia membalas pelukan vira dan menangis di pelukannya, sementara bang arya pergi meninggalkan mereka berdua. Untuk beberapa saat mereka hanya seperti itu, daffin menjadi dirinya sendiri di hadapan vira dia melepaskan semua emosi yang dia simpan selama ini, dan vira bisa merasakan betapa berat beban yang selama ini di tanggung oleh daffin sendirian tanpa ada orang yang mengetahuinya.

“ makasih ya vir “ ucap daffin melepaskan pelukannya

“ maafin gue ya fin, gue gak tau soal ini dan gue malah nambah beban lo “ ucap vira sambil menunduk

“ gak papa kok vir, enggak ada yang tau kok “ ucap daffin jujur

“ kok lo enggak mau ngasih tau orang tentang keadaan lo “ tanya vira penasaran

“ emang ada orang yang peduli sama gue ?” daffin malah bertanya balik sama vira

“ gue peduli sama lo “ ucap vira spontan

Saat itu daffin langsung memalingkan mukanya kepada vira, yang bikin vira menjelaskan dengan gelagapan
” m-maksud gue, sebagai t-teman, gue peduli sama lo sebagai teman “ tapi daffin malah tersenyum liat vira gugup dan gelagapan

Dan itu merupakan pertama kali nya bagi vira melihat daffin tersenyum dengan tulus, dia juga tak sadar ikut tersenyum melihat daffin, untuk sesaat mereka hanya diam.

“ maaf ya, lo harus denger semuanya “ ucap daffin

“ gak papa kok fin, tapi apa itu bener lo korban bullying?, tapi kalo lo gak mau cerita juga gak papa kok” tanya vira dengan gugup

“ enggak papa kok, itu semua bener, dulu saat pemilihan atlet gue yang terpilih untuk mewakili perguruan itu, dan mereka gak terima karna gue merupakan junior mereka, dan akhirnya mereka ngebully gue.., awalnya gue ngelawan, tapi mereka bertiga sementara gue sendiri, setiap pagi saat sarapan, mereka selalu nuangin sebotol minuman ke nasi yang gue makan, kadang mereka mukulin gue, bahkan ketika gue di cw mereka sering nyiram gue pake air sampah, lebih parah nya, mereka nyuruh orang dewasa untuk hajar gue habis-habisan, juga motong rambut gue , setelah itu gue masuk rumah sakit karna kondisi badan gue yang lemah, dan bunda yang saat itu datang untuk nemenin gue”

“saat gue keluar rumah sakit pun di sekolah udah tersebar rumor yang sangat tak meng-enakan untuk gue, banyak bertebaran rumor yang sebenarnya gue gak pernah lakuin, entah itu rumor tentang gue yang mesum sama om-om dan ketahuan sama istrinya, entah itu gue di tuduh nyuri dan lain-lain, dan kejadian itu berlanjut sampai satu bulan sebelum kompetensi itu berlangsung, kondisi mental gue mulai down, gue takut ketemu banyak orang tapi kompetensi itu harus segera di adakan, gue berhasil bertahan sampai final, dan mereka datang yang bikin gue gak bisa mikir jernih, ketakutan itu ngalahin gue, dan gue kalah, setelah acaranya itu semuanya mulai terungkap dan mereka di keluarkan dari sana, tapi sampai sekarang trauma itu belum bisa gue lupain “ jelas daffin panjang lebar

handsome girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang