part 27

317 27 3
                                    


( trauma yang memburuk )

Pagi ini acara pemakaman di adakan , vira dan teman-temannya juga ikut datang untuk menghadiri acara tersebut. Semua orang terlihat berbela sungkawa bahkan vira menagis melihat Rachel begitupun dengan kedua sahabatnya itu.

Setelah acara selesai orang-orang mulai meninggalkan pemakaman termasuk vira yang di paksa oleh kedua temannya agar tak semakin larut dalam kesedihan menyisakan daffin, kelvan, bibi dan kedua orang tua Rachel yang masih terlihat terpukul oleh kepergian putinya.

“ tante maafin daffin, karena belum bisa jadi teman yang baik untuk Rachel “ jelas daffin

“ no, rachel pernah cerita sama tante punya teman yang baik banget sama dia, makasih ya udah mau nemenin Rachel “ ucap mamahnya Rachel

“ enggak tante, aku bukan teman yang baik buat Rachel “

“ hei, jangan nyalahin diri sendiri atas kepergian Rachel, Rachel pasti sedih kalo mendengar hal itu, walau bagaimanapun kita harus ikhlasin Rachel ya “ jelas mamahnya memeluk daffin, mereka saling menguatkan satu sama lain.

“ tante pulang dulu ya, kamu jangan lama-lama di sini “ jelas mamahnya Rachel kembali sebelum meninggalkan daffin

“ ini, buku diari kesayang non rachel, dia nitip ini buat kamu “ jelas bibinya Rachel sebelum akhirnya menyusul orang tuanya Rachel.

Setelah itu kelvan langsung mengajak daffin untuk kembali ke rumah bundanya daffin namun daffin menolak dan menyuruh kelvan untuk membawanya kembali ke rumah sakit tempat yumi di rawat.

Karena daffin berhenti sementara dari sekolah dan memilih focus untuk merawat yumi, dia juga sampai menyewa salah satu kamar tepat di samping ruangan yumi untuk dia bisa beristirahat.

Saat mereka sampai mereka langsung di sambut oleh bunda dan mamahnya daffin yang sudah ada di sana namun daffin langsung masuk ke ruangannya, awalnya mamahnya daffin ingin menyusul namun kelvan melarangnya dan menjelaskan kejadian semalam dan tadi pagi yang mereka lewati.

Kehilangan sahabat kecil yang baru kembali di pertemukan saat sudah dewasa terlalu menyakitkan untuk daffin, dia cukup terpukul dengan kepergian Rachel yang membuatnya semakin menyalahkan dirinya sendiri. Dia mulai membuka lembaran demi lembaran buku diari milik Rachel. Hampir semua isi nya menceritakan tentang dirinya dan daffin yang membuat dfafin kembali meneteskan airmata.

Namun hal yang paling membuat daffin sedih adalah catatan terakhir Rachel untuknya

“ fin mungkin aku udah gak ada saat kamu baca diari ini, namun percayalah itu semua bukan karena kamu, aku tahu kamu pasti akan menyalahkan diri kamu sendiri karena tak datang pada saat aku harus menjalankan oprasi itu, namun aku tahu kamu pasti punya alasan yang kuat akan hal itu. Fin jangan nyalahin diri kamu sendiri atas kepergian aku, semua orang butuh kamu fin, jalani hidup kamu dengan penuh kebahagiaan dengan teman-teman kamu fin, aku di sana juga akan merasa bahagian saat kamu bisa bahagia dengan teman dan keluarga kamu, dan satu hal lagi, terimakasih sudah menjadi sahabat terbaik yang pernah aku punya, daffin nanda Emilio “ pesan yang di tulis Rachel itu sukses membuat daffin menangis sejadi jadinya sambil memeluk diari milik Rachel tersebut.

Hari-hari beralu, tepatnya sudah lima hari sejak kejadian itu tapi tak ada perubahan yang signifikan mengenai kondisi yumi, keadaannya masih tetap sama malah pihak dokter sempat menawarkan untuk mencabut semua alat bantu hidup yumi karna tidak ada perubahan. Hal itu pula yang bikin daffin marah besar, pihak keluarga juga tak mengijinkan hal itu, dan pihak rumah sakit  juga akan berusaha memberikan penanganan atas kesepakatan dengan papah nya daffin.

Setiap hari mereka selalu mengajak yumi berbicara berharap tubuh yumi merespon obrolan mereka, begitupun dengan hari ini. Daffin menguatkan dulu hatinya sebelum masuk ke dalam ruangan yumi, dia duduk di samping yumi dan memegang tangannya dengan lembut, dia mengajak yumi bicara dengan penuh cerita menarik

handsome girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang