part 22

241 25 0
                                    

(selangkah menuju ke puncak masalah)

Hari ini sekolah pulang lebih cepat di banding biasanya karena ada rapat mendadak jadi anak-anak di pulangkan lebih cepat. Vira dan daffin masih belum bertegur sapa sampai sekarang dan hubungan mereka jadi canggung, tak ada yang mau menyapa duluan dan hanya saling diam.

Seperti biasa setelah pulang sekolah daffin akan langsung menuju ke rumah sakit untuk menjenguk kondisi Rachel sama seperti hari ini. Namun karena daffin sudah beberapa hari ini tak membawa kendaraan alhasil hari ini dia juga harus nunggu taxi untuk datang ke rumah sakit untung saja hari ini kelvan membawa mobil sendiri jadi dia mencoba menawarkan tumpapangan untuk daffin.

“ lo mau ke rumah sakit kan, ayok masuk gue anterin “ jelas kelvan, daffin yang juga sedari tadi masih belum menemukan taxi mau tidak mau ikut bersama dengan kelvan.

Sepanjang perjalan pun tak banyak percakapan di antara mereka, daffin hanya diam focus dengan hp nya sementara kelvan focus menyetir meski beberapa kali melirik ke arah daffin yang tak menyadari sedang di perhatikan oleh kelvan.

Sesampainya mereka di rumah sakit daffin langsung turun dari dalam mobil begitupun dengan kelvan yang juga ikut turun.

“ makasih ya tumpangannya, yaudah kalo gitu gue ke atas dulu “ ucap daffin

“ yaudah bareng aja, gue juga sekalian mau nengokin keadaan Rachel “ jelas kelvan yang hanya di balas anggukan oleh daffin.

Mereka berdua langsung naik ke atas menuju kamar Rachel, saat mereka masuk ternyata Rachel lagi duduk sendirian di depan jendela kamarnya yang tak menyadari kedatangan daffin juga kelvan di sana.

“ hel ..” panggil daffin yang membuat Rachel langsung berbalik ke arahnya.

“ eh fin, kak kelvan juga kok udah dateng aja ini kan masih jam sekolah “ tanya Rachel dengan cerianya.

“ iya tadi ada rapat guru mendadak jadi anak-anak di pulangkan lebih dulu deh “ jelas daffin sambil menaruh tasnya dan menghampiri Rachel

“ ouh gitu “

“ gimana kalau kita jalan-jalan keluar, pasti di sini sumpek banget kan udah beberapa hari kamu gak keluar ruangan, taman depan yuk “ ajak daffin yang langsung di balas anggukan oleh Rachel dengan cepat.

Daffin mengambil kusi roda yang sudah ada di sana dan membantu Rachel untuk duduk. Mereka langsung turun ke bawah begitupun dengan kelvan yang ikut bersama mereka, untuk membantu daffin jika ada sesuatu di jalan nantinya, tapi sesampainya mereka di taman depan rumah sakit kelvan hanya memperhatikan mereka dari jauh. Memperhatikan bagaimana Rachel bisa tertawa lepas saat bersama dengan daffin, melihat bagaimana sikap daffin kepada Rachel, dan bagaimana cara menjelaskan situasi yang akan terjadi ke depannya nanti.

“ fin lo kok bisa hibur orang lain tapi lo gak bisa hibur diri lo sendiri, lo tuangin senyum palsu lo di depan orang untuk kebahagiaan orang tersebut sementara lo sendiri lagi sehancur itu, dan akhirnya gue tahu kenapa banyak banget orang yang suka sama lo, dan banyak orang yang iri sama lo “ gumam kelvan

Saat kelvan hanya bergumam sendiri seorang ibu paruh baya duduk di samping nya, beliau hanya diam dengan senyum di wajahnya sambil melihat kearah Rachel yang tertawa lepas.

“ bibi udah lama gak liat non Rachel tertawa lepas kayak gitu, akhirnya setelah penantian lama non Rachel bisa ketemu lagi ya sama neng daffin “ jelas bibi itu yang membuat kelvan kaget

“ bibi tau daffin ?” tanya kelvan

“ bibi tau, tau banget, hampir setiap hari non Rachel selalu nyeritain tentang neng daffin, gak pernah satu haripun terlewat untuk menceritakan neng daffin, bibi tau gimana kesepiannya non Rachel saat neng daffin pindah keluar kota, gimana perjuangan non Rachel untuk dapet izin sekolah di sekolah umum, bibi tau. Dulu bibi sempet penasaran dengan neng daffin sahabat yang selama ini non Rachel tunggu, dulu bibi Cuma tau kalau neng daffin itu anak nakal karena sering ngajak main non Rachel sampai sore bahkan sampai hujan-hujanan, tapi gak pernah sekalipun non Rachel ngeluh ataupun menjelekkan neng daffin semua yang dia katakan adalah kebaikan juga gimana neng daffin memperlakukan dia, dan sekarang bibi paham kenapa non Rachel selalu menceritakan kebaikan neng daffin, bibi sekarang tau gimana cara neng daffin memperlakukan non Rachel bibi tau gimana baiknya neng daffin “ jelas pembantunya Rachel dengan airmata yang terus mengalir

handsome girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang