Daffin mengoleskan krim penghangat ke kaki Vira untuk mengurangi rasa sakitnya, dia juga memijat kaki Vira dengan teknik yang sudah dipelajari di asrama dulu
" Tahan bentar, ini pasti akan sedikit sakit " jelas Daffin sambil menekuk kaki Vira
" Huaaaaaaaaaa, sakit " teriak Vira
mendengar teriakan Vira Alex masuk ke dalam melepaskan tangan Daffin dari kaki Vira dan mengangkat kerah baju Daffin, saat itu Daffin sedikit kaget tapi dia tetap bersikap cool
" Lo apain Vira, jawab gue" ucap alex marah
" Alex lu ngapain sih, lepasin gak, gue bilang lepasin Daffin" ucap vira membela Daffin yang sedari tadi hanya diam dengan menarik tangan
Mereka tambah terkejut saat Daffa masuk ke dalam ruangan dan menyingkirkan tangan Alex di kerah baju Daffin dia tak berbicara apapun dan Alex hanya diam mengingat Daffa itu adalah kakak kelasnya sekaligus ketua OSIS dia tak mau berurusan dengan OSIS yang dianggap nya membuat ribet itu
Daffin yang kaget pergi meninggalkan ruangan itu disusul oleh Daffa, Daffa mengejar Daffin sampai ke depan ruang klub basket
" Fin tunggu, gue mau ngomong" ucap Daffa yang berada persis di belakang Daffin
" Apa! Apa yang mau Lo omongin ?" Tanya Daffin dengan meninggikan suaranya
" Fin, sampai kapan Lo mau marah sama gue ?" Tanya Daffa
" Sampai gue gak inget apa-apa, tunggu aja sampai gue geger otak, dan lupa ingatan, minimal gw dapet hidayah buat bisa maafin Lo " jawab Daffin dengan kesal
" Fin, Lo gak boleh ngomong kayak gitu, omongan itu adalah doa, gue gak mau sampai itu terjadi sama Lo, tapi kalo Lo dapet hidayah gue bener bener bersyukur" ucap Daffa
" Hah, jangan usah sok peduli lo sama gue,dan gue bilangin dari sekarang lu jangan sok kenal gue apalagi sampai orang tahu kalau lo kakak gue ngerti" jelas Daffin setelah itu meninggalkan Daffa yang masih kaku terdiam
Daffin langsung pergi kembali ke lapangan dan izin untuk menemani Vira karna nggak ada dokter atau pengurus di sana, pak tama ngerti apa yang dikatakan oleh Daffin dan mengijinkan Daffin untuk menemani Vira
Karena ini pelajaran terakhir Daffin pergi ke kelas dan mengambil tasnya juga tas Vira dan langsung menuju UKS untuk menemani Vira
Se dingin-dinginnya dan secuek cueknya Daffin dia juga masih punya rasa iba untuk membantu orang lain, karena di UKS juga terdapat kamar mandi dapat memilih untuk langsung berganti baju di sana bergantian dengan Vira
Saat Vira keluar dari kamar mandi ia melihat Daffin sedang duduk menyandar di kursi dengan menggunakan airphone dan satu tangannya menutup setengah mukanya
Vira hanya duduk diam di sofa melihat Daffin yang sepertinya kelelahan, mengingat sikap Daffin membuat Vira malu dan wajahnya kembali memerah
Ketika dia sedang halu melihat Daffin, mereka berdua kaget karena bel pulang berbunyi saat itu Daffin langsung bangun dan dengan muka cool nya melihat Vira yang gelagapan karena ketahuan lihat dia
" Lo di jemput ?" Tanya Daffin
" Enggak, gue gak di jemput hari ini " ucap Vira berharap Daffin menawarinya tumpangan
" Mau gue panggilin taxi ?" Tanya Daffin yang gak peka dengan maksud Vira
" Gue boleh ikut Lo aja gak?" Tanya Vira
" Oke " jawab Daffin dingin
Daffin membantu Vira berjalan ke arah parkiran motor, Vira berjalan dengan malu-malu apalagi mereka juga jadi pusat perhatian orang-orang yang juga mau pulang namun ketika mereka baru sampai di parkiran tangan Vira ditarik oleh Alex
KAMU SEDANG MEMBACA
handsome girl
Teen FictionKisah yang menceritakan perjalanan hidup seorang cewek tulen yang broken home Ini adalah cerita pertama yang dibuat oleh saya, jadi mohon dukungan, kritik, juga sarannya happy reading guys