Saat itu seperti biasa daffin duduk di kursi taman sekolah dengan luka yang masih terlihat jelas
" Aku obatin ya " suara lembut seorang perempuan di samping daffin
" Rachel"
" Aku seneng kamu masih inget nama aku" ucap Rachel dan duduk di samping daffin
Rachel mengobati luka daffin dengan penuh kelembutan dan perhatian, sampai suara benda jatuh yang tak jauh dari mereka membuat duanya menengok dengan spontan, ternyata itu adalah suara kotak obat yang jatuh dari tangan Vira yang masih berdiri mematung setelah itu pergi meninggalkan mereka berdua
Melihat hal itu daffin langsung berdiri
" Makasih ya " ucap daffin lalu pergi meninggalkan Rachel" Fin tapi kan belum selesai" panggil Rachel namun tak di hiraukan oleh daffin
Daffin mengejar Vira yang berjalan dengan sangat cepat, dia pun tak pernah menghiraukan panggilan dari daffin, akhirnya daffin berhasil mengejar Vira sampai di depan ruangan klub musik, dia langsung menarik tangan Vira agar berhenti
" Tungguin gue " ucap daffin
" Ngapain Lo kejar gue, kan Lo lagi di obatin, udah sana " ucap Vira
" Gue mau nya sama Lo " ucap daffin kehilangan kata kata
" Bukan nya tadi Lo menikmati banget ya di obatin sama dia, basi tau alesan Lo " ucap Vira marah
"Enggak gitu"
Saat mereka lagi debat tiba-tiba ada dua OSIS yang berkeliling untuk berjaga-jaga, dengan spontan daffin menarik tangan Vira masuk ke ruangan klub musik yang gelap yang hanya terpantul cahaya dari luar sehingga suasana jadi seperti remang-remang dan menutup mulut Vira dengan telapak tangan nya, dengan posisi mereka yang berhadapan, sampai osis-osis itu pergi
" Aduh mampus jantung gue bisa copot kalo gini caranya " ucap Vira dalam hatinya
" Syut jangan berisik ngerti kan " ucap daffin yang di balas anggukan oleh Vira dan melepaskan tangannya nya dari bibir Vira
" Maafin gue ya " ucap daffin membuka pembicaraan
" Buat apa ?" Tanya Vira yang mulai tenang
" Buat semuanya, dan juga sikap gw yang kurang ajar sama Lo " ucap daffin sambil menunduk
" Iya lo harus minta maaf untuk itu, hampir aja jantung gue copot waktu Lo deketin muka Lo ke gue " jeritan hati Vira
" Gapapa kali lo marah sama gue, gue pasti terima kok " ucap daffin pasrah karna tak dapat jawaban dari Vira ya walaupun masih sempat tebar pesona dengan tatapan nya itu juga wajah nya yang di Sinari remang remang lampu
" Gapapa kok " ucap Vira singkat dengan mengacak rambut daffin
" Gimana gue bisa marah kalo lu kayak anak kucing gini, bisa bisanya lu tebar pesona di saat kayak gini " batin Vira menjerit
Untuk sesaat mereka hanya diam membatu sampai daffin mengembalikan kotak p3k milik Vira, dengan senyum yang terukir di wajahnya Vira mengajak daffin ke kantin dan mengobati lukanya di sana
" Selesai " ucap Vira senang
" Makasih ya " ucap daffin sambil mengusap lukanya perlahan
" Masih perih ya " tanya Vira
" Iya dikit " daffin kembali menebar pesona dengan senyum miring nya
" Sini gue tiup " ucap Vira mendekat kan wajahnya ke wajah daffin yang datar dan meniup luka daffin dengan hati-hati
KAMU SEDANG MEMBACA
handsome girl
Teen FictionKisah yang menceritakan perjalanan hidup seorang cewek tulen yang broken home Ini adalah cerita pertama yang dibuat oleh saya, jadi mohon dukungan, kritik, juga sarannya happy reading guys