part 10

454 54 1
                                    

Semua orang turun kecuali kelvan, dia menghampiri Daffin dan duduk disampingnya, dengan rokok yang masih menyala, dia juga menyodorkan sebungkus rokok ke Daffin namun Daffin menolaknya

" Gue nggak ngerokok, gua benci asap rokok" ucap Daffin

Mendengar hal itu kelvan mematikan rokok yang ada di tangannya

" Nih" Daffin memberikan permen untuk kelvan sebagai pengganti rokok

untuk beberapa saat mereka hanya diam, dan seterusnya pun begitu sampai bel pulang berbunyi, ini waktunya Daffin dan yang lainnya pulang.

Setelah turun dari atap dan mengambil tas di dalam kelas Daffin langsung menuju ke parkiran yang saat itu ada Rahel yang lagi bengong menunggu jemputan

" Belum pulang?" Tanya Daffin basa basi

" Belum, kata pak sopir ban nya bocor jadi harus nunggu dulu" jelas Rachel

" Mau bareng?" Tanya Daffin spontan

" eh Emang gak papa?"

" Nggak papa, rumah lo di mana?"

" Di perumahan anggrek"

" Ya udah yuk, lagian Sarah sama rumah gue"

Rachel naik ke atas motor Daffin, dia cukup cukup sampai tak berani pegangan ke pinggang Daffin, dia hanya pegangan ke bahu Daffin, sampai di perjalanan mereka bertemu dengan Vira yang diantar oleh Daffa

" Bukannya itu Daffin ya" ucap Daffa yang langsung terhenti saat melihat muka Vira yang cemberut

Malamnya Vira gak bisa tidur dan malah memikirkan kejadian tadi di sekolah, sampai sampai nangis karena perasaannya yang gak karuan, saat yang melamun satu pesan singkat masuk ke hp-nya

" Gue di depan" dengan satu pesan itu vira lari dari kamarnya keluar rumah tanpa memperhatikan pipinya yang masih basah dengan air mata

" Lo ngapain ke sini ?" Tanya Vira

" Gue bawain lo teh sama pepaya, gue lihat di internet ini bisa ngurangin sakit perut, biar lo nggak sakit perut, soalnya tadi siang gue lihat lo makan sambal banyak banget" jelas Daffin

" Lo liat ?" Tanya Vira singkat

" Lihatlah, orang lo di samping gue, eh Lo nangis" ucap Daffin sambil menghapus air mata Vira yang kembali turun

" Maksud lo apaan sih, setelah lo manas-manasin gue, sekarang lu malah perhatian sama gue" ucap Vira yang berusaha menghentikan tangisnya

" Gue nggak bermaksud kayak gitu"

" Terus kenapa pakai acara iketin tali sepatu, bukain minum, bahkan sampai anterin pulang"

" Gue iketin tali sepatu karena gue takut dia jatuh aja, gue juga akan ngelakuin hal yang sama kok kalau itu lo, kalau soal bukain tutup botol, dia yang minta tolong jadi ya gua bantuin, kalau itu loh tanpa lo minta pun gue pasti bukain, dan soal anterin pulang, jemputannya nggak bisa datang dan kebetulan gue juga sendiri karena lo diantar sama Daffa, jadi ya sekalian aja lagian searah ke rumahnya"jelas Daffin panjang lebar

"Terus kenapa seharian ini lo gak nyapa gue, gua mau manggil pun lo malah menghindar" 

" Gua gak tau kalo lo mau manggil gue, dan gue gak sapa lo, karena lo kan lagi ngobrol sama Daffa, jadi gua gak mau ganggu"

" Enggak, gue nungguin lo, tapi lu nggak datang-datang"

" Gue nggak tahu lo nungguin gue, maafin gue ya "

" Iya nggak papa kok"

" Kalau gitu Udah jangan nangis lagi, ntar cantiknya hilang, senyum dong" ucap Daffin sambil menghapus air mata Vira walaupun sedikit merinding dengan omongannya barusan

" Iyaaaa"

" Ya udah kalau gitu, teh nya diminum, pepaya nya juga dimakan ya, gue pulang dulu udah malam" pamit Daffin

" Iya makasih ya, hati-hati di jalan"

" Iya"

Saat itu Daffin pergi dan Vira masuk kedalam rumahnya dengan perasaan yang berubah 360° setelah mendengar penjelasan dari Daffin

" 1 masuk" ucap Daffin dengan senyum sinisnya

.
.
.
.
.
.
.

Acara yang ditunggu-tunggu pun dimulai, daffa terlihat gagah dengan setelan jas yang digunakan, sedangkan Vira terlihat kompak dengan teman-temannya yang lain, dan tak lupa menggunakan topeng

Acara ini dimulai dengan sambutan MC, amanat kepala sekolah, potong kue, dan acara penampilan yang sudah disiapkan murid-murid lainnya

Saat itu jadwal Vira dan teman-temannya untuk tampil, mereka dengan kompak dan dengan gerakan yang lincah membuat pertunjukan mereka heboh di teriakin cowok-cowok sekolah, termasuk daffa yang melihatnya sambil senyum-senyum sendiri

Setelah penampilan nya selesai, mereka berganti pakaian menggunakan dress yang mereka bawa, setelah itu duduk dan menonton penampilan yang lainnya, tapi daritadi vira gak fokus sama sekali dia terus celingak-celinguk mencari Daffin yang belum kelihatan dari tadi

Sampai ke acara inti di mana mereka bisa berdansa dengan siapa saja, saat itu Daffa mengajak Vira untuk berdansa bersamanya, karena tak enak Vira mengiyakan tawaran Daffa

" Lagi nyariin siapa sih? Dari tadi lihat kanan-kiri terus?" Tanya Daffa

" Eh Enggak kok"

Saat itu semuanya berputar dan bergantian pasangan, awalnya Vira kaget, karena yang sekarang berdansa dengan nya sangat rapi dan wanginya seperti familiar buat dia

" Nyariin gue kan?" Tanya Daffin

" Daffin " ucap vira dengan senang, orang yang sedari tadi dia tunggu akhirnya  ada di hadapannya

" Senang banget lihat gue disini kan?" Ucap Daffin menggoda

" Enggak, biasa aja" Vira mencoba menjaga image-nya

Daffin mendekatkan wajahnya ke samping wajah  Vira dan berbisik ditelinga Vira
" Hari ini lo cantik, penampilan lo tadi juga  bagus" ucap Daffin yang matanya terus menatap kearah daffa yang sedang melihat mereka

Vira tertunduk malu, saat itu saat untuk berganti pasangan lagi, tapi Daffin malah menarik pinggang Vira agar tidak diganti oleh cewek lain, setelah menariknya menjauh dari kerumunan, di pojok ruangan dimana banyak kue-kue juga minuman di sana

" Gue haus" ucap Daffin sambil mengambil minuman

Setelah minum di melihat daffa masih perhatiin mereka, dengan senyum sinisnya daffin mendekat ke arah vira, sampai Vira kaget dan menyenggol meja

Daffin terus mendekatkan muka nya ke muka Vira, dengan malu Vira menutup mata nya, tapi bukan ciuman yang dia dapat, dia malah kaget saat mendengar suara pukulan, dan Daffin sudah jatuh terduduk di hadapan nya dengan Daffa yang emosi

" DAFFIN " panggil Vira kaget dan membantunya untuk berdiri

" Apa-apaan sih Lo, tiba-tiba mukul gue, ada masalah apa Lo sama gue?" Ucap Daffin emosi

Daffa dengan emosi menarik tangan Daffin keluar dari ruangan itu dan berbicara empat mata dengannya

" Apa sih yang mau Lo lakuin, Fin sadar " ucap Daffa marah

" emang apa yang gue lakuin?, Itu merugikan Lo ? Enggak kan "

" Fin Lo masih normal kan?, gak mungkin Lo suka sama Vira kan?"

" Itu urusan gue, Lo gak berhak ngatur ngatur hidup gue "

" Kenapa harus Vira sih Fin "

" Kenapa ? Lo suka sama dia ? Mulai sekarang gue akan rebut apa yang buat Lo bahagia karna Lo udah rebut kebahagiaan gue" ucap Daffin lalu pergi meninggalkan Daffa
.
.
.
.
.

Happy reading guys

handsome girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang