part 6

602 63 0
                                    

Pagi-pagi sekali Daffin bangun, tubuhnya  sakit semua kayak orang habis digebukin karena semalaman tidur di meja belajar, dengan mata yang masih sayu dia pergi ke arah dapur dan berharap menemukan makanan.

Dia kelaparan karena semalam dia gak makan apa-apa, cuma makan angin aja di jalan. Namun Davin terkejut saat melihat kain berwarna putih menyerupai manusia di depannya.

" Astagfirullah" kaget Daffin sampai matanya yang sedari tadi sayu berubah menjadi segar

" Eh, Daffin bikin bunda kaget aja" ucap bunda Daffin yang juga terkejut

Ternyata kain putih itu adalah bundanya yang menggunakan mukena warna putih dan sedang mengambil air minum di dapur.

"Kok Daffin, bunda yang ngagetin Daffin untung daffin enggak serangan jantung, lagian bunda  ngapain sih ke dapur pakai mukena?" Tanya Daffin yang masih kaget

"Bunda haus, habis salat, jadi bunda ke sini ambil minum, kamu kok tumben jam segini udah bangun" bunda bertanya balik

"Aku setiap hari juga bangunnya awal Bun, bunda... Lapar semalam gak makan apa-apa, ketiduran" ucap Daffin memelas

" Davin, muka kamu kenapa kok lebam? "Tanya bundanya yang baru menyadari lebam di wajah dan Daffin

"Nggak papa kok bunda, ada orang yang salah paham aja sama Daffin, tapi  nggak apa-apa kok" jelas Daffin meyakinkan bundanya

"Ya sudah, sekarang kamu mandi habis itu salat, bunda akan siapin sarapan" jelas bundanya

"Oke siap bunda" uca Daffin  sambil pergi kembali ke kamarnya

Tampang dingin Daffin yang diketahui banyak orang seketika lenyap kalau lagi bersama dengan bundanya, yang ada hanya Daffin yang manja dan penuh perhatian dengan bundanya itu.

Setelah melakukan apa yang disuruh bundanya Daffin kembali ke meja makan, karena bundanya sudah siapin sarapan untuk nya

Setelah itu dia berpamitan karena bang Arya nyuruh dia buat datang pagi-pagi banget buat bantu dia nyusun kursi baru, karena banyak pengunjung yang tidak kebagian tempat duduk.

Saat di tengah-tengah perjalanan menuju cafe Daffin melihat Vira di pinggir jalan dengan mobilnya. Dia kelihatan lagi marah-marah sama sopir mobilnya itu, awalnya Daffin tak ingin peduli soal itu, tapi kasian juga pikirnya.

"Kenapa?" Tanya Daffin dingin

" Daffin, oh ini mobil gue mogok, padahal gue lagi buru-buru mau bantuin temen gue di cafe "ucap vira sedikit berharap Davin peka kalau dia pengen nebeng

" Mau bareng sama gue, gue juga mau ke cafe "ajak Daffin.

" Fin muka Lo kenapa, kok lebam gitu ?" Tanya Vira khawatir

" Gue gapapa kok " ucap Daffin singkat

" Mau ikut gak, kalo gak gue tinggal nih " lanjut Daffin

" Mau " ucap vira sambil menganggukan kepalanya dengan keras dan dengan cepat sambil naik ke motor Daffin

.
.
.
.
.
.
.
.
Sesampainya di sana mereka sudah disambut oleh pengunjung kafe yang sangat padat mereka bahkan meneriaki nama Davin, dengan terkejut Davin langsung berdiri di belakang Vira, dengan tangannya yang bergetar, muka nya yang pucat dan keringat dingin yang bercucuran.

" Vir...gue...gue...." Ucap Daffin terpotong-potong

Vira yang melihat Daffin ketakutan dengan keras memanggil Simon, si biang kerok keributan ini, dan dengan santainya Simon keluar dari cafe bersama dengan kaila serasa tidak memiliki kesalahan apapun.

handsome girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang