03. Tentang Julian

399 117 5
                                    

Happy Reading<3

Akhirnya mobil Rara memasuki kediamannya dan memarkirkan mobilnya di garasi.

"Assalamualaikum," salam Rara.

"Waalaikumsalam non," jawab Bi Murni, ART di rumah Rara.

"Mama sama Papa mana bi?" tanya Rara kepada Bi Murni.

"Nyonya lagi arisan non, kalo Tuan belum pulang dari pagi," ujar Bi Murni.

Aneh,batin Rara.

"Oh gitu ya bi, Rara masuk ke kamar dulu ya," pamit Rara meninggalkan Bi Murni di ruang tamu dan berjalan menuju kamarnya.

-Rara! aku pengen bola!-

"Gue capek Jul, lain kali aja ya," tolak Rara halus.

-hiks..hiks..aku sedih Ra!-

"Lo kenapa?" tanya Rara serius. Gadis itu berjongkok menatap Julian dari dekat yang tengah menangis sambil memeluk kedua lututnya.

-aku kangen mommy sama daddy hiks..-

"Kalo boleh tau, penyebab lo meninggal karena apa?" tanya Rara penasaran.

-Aku punya penyakit 3 tahun yang lalu sebelum aku meninggal. Dulu, aku sangat di sayang oleh mommy semenjak aku punya penyakit kanker otak mereka dan gak sayang lagi sama aku. Kata mereka aku itu menyusahkan dan hanya menghabiskan uang. Setelah itu, aku di rawat Grandma dengan penuh kasih sayang, aku pun menyayangi grandma.Tetapi itu tak lama, Grandma meninggal karena serangan jantung pas tau penyakit aku, dan aku merasa bersalah. Mommy pun enggan menyapaku saat pemakaman Grandma, menurut keluargaku aku itu pembawa sial. Selesai pemakaman Grandma aku pun pulang ke rumah Grandma, tetapi saat di jalan aku tertabrak truk dan akhirnya aku meninggal di tempat. Aku meninggal pun, mereka sama sekali tidak peduli Rara!aku benci mereka Rara!tapi aku juga kangen mereka...-

Mendengar penuturan Julian panjang lebar membuat Rara terasa iba, sampai air mata lolos tanpa seizinnya. Mengapa anak sekecil ini memiliki kehidupan tak seperti anak-anak lainnya. Rara juga bisa merasakan sakitnya Julian ketika di perlakukan seperti itu oleh orangtua.Rara menghela napas.

"Julian kuat kok! Jangan nangis ya, nanti gantengnya ilang." ujar Rara sambil mengusap lembut air mata di pipi Julian.

-Rara! panggilnya aku-kamu aja biar tambah seru!-

"Iya,"

-Aku mau kumpulan dulu ya!-

"Hah? kumpulan?"tanya Rara melongo.

-kumpulan sama hantu jalanan ituloh, bye-bye Rara!-

Rara hanya terkekeh geli, ada-ada saja hantu kumpulan, pikirnya. Ia pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan melaksanakan kewajibannya. Kemudian kedua matanya terpejam memasuki alam mimpinya.

*****

Pukul 19.00

"Sayang..bangun yuk makan malam," ajak sang Mama mengguncang tubuh Rara yang masih meringkuh dalam selimut hello kitty nya.

"Hoamm..iya mah," ucap Rara kemudian beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Setelah itu,Rara pun turun dari tangga menuju tempat makan.

Aurora [END/BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang