26. Baikan

140 26 0
                                    

Happy Reading

******

Malam minggu adalah malam yang di tunggu oleh para remaja. Siapa sih yang gak mau jalan berdua bareng pacar pas malam minggu? Pastinya mau dong! Duh, yang jomblo gimana ya?

Lain halnya dengan Rara. Gadis itu masih menunggu balasan pesan dari pacarnya. Rara menghembuskan nafasnya kasar, ia masih berharap kalau Athala membalas pesannya yang sudah terkirim beberapa menit lalu. Sudah beberapa kali, Rara menelpon nomernya namun tak kunjung di angkat. Sebegitu besar marahnya Athala?

Rara menyambar kunci mobil di atas nakas, ia segera melajukan mobilnya ke rumah Athala untuk meminta maaf. Setelah sampai, ia segera turun dari mobilnya, lalu mengetuk pintu rumah Athala.

Tok..tok..tok

"Assalamualaikum."

Beberapa menit kemudian, pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya sedang tersenyum ramah.

"Waalaikumsalam. Eh, Rara."Rara langsung menyalami Bunda Yura.

"Sini masuk."titah Bunda Yura mempersilahkan Rara masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa.

"Atha mana?"tanya Bunda Yura.

Rara menaikkan salah satu alisnya, jadi Athala tidak ada di rumah?

"Ha? Atha?"beo Rara.

"Atha nggak ke rumah kamu? Tadi dia keluar, Bunda kira Atha pergi sama kamu."ujar Bunda Yura.

"Engga Bun, niatnya Rara kesini mau ketemu Athala."

"Kalian berantem ya?"tebak Bunda Yura.

Rara tersenyum kikuk, kemudian ia mengangguk samar. Ia memutuskan pulang kerumahnya.

"Rara pamit dulu ya Bun."setelah itu, Rara keluar dari rumah Athala dan menyalakan mobilnya untuk pulang.

Mobil Rara sudah sampai di halaman rumahnya. Rara langsung berjalan masuk ke dalam menuju kamarnya.

Rara membanting tubuhnya ke atas kasur empuk itu. Rara membuka aplikasi instagramnya dan melihat story Melati yang tengah berpose di sebuah kafe bersama dengan seorang cowok dan orang itu...Athala?

Semoga semua ini hanya kebetulan belaka, batin Rara penuh harap sebelum memasuki alam mimpinya.

*****

Pagi-pagi sekali, Athala sudah di rumah Rara untuk mengajaknya jogging. Aneh bukan?

Rara keluar dengan celana trainingnya, tangannya masih sibuk mengikat rambut panjang miliknya.

"Atha?"panggilnya.

Athala langsung memeluk tubuh Rara, mendiamkan Rara bukan berarti ia tidak rindu dengan gadis itu. Aroma stoberi menyeruak di indra penciuman Athala dan membuatnya candu.

Rara berusaha melepaskan pelukannya, namun Athala malah mengeratkan pelukan itu, sangat erat. Athala bisa merasakan jantung gadisnya itu berdetak lebih cepat. Tanpa sadar, bibirnya melengkung membentuk senyuman.

"Jangan di lepas, aku masih kangen."pinta Athala.

Namun itu tak Rara hiraukan, ia malu. Banyak para orang yang melintas di depan rumahnya menperhatikan dirinya. Rara melepas pelukannya, kemudian menyuruh Athala duduk di sebuah kursi panjang.

"Kenapa di lepas hm?"tanya Athala.

"Malu tau."cicit Rara, sambil menunduk malu.

"Aku mau minta maaf, Ra. Aku udah terlalu kasar sama kamu."ujar Athala serius.

Aurora [END/BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang