16. Pingsan

181 53 0
                                    

H A P P Y R E A D I N G

♡♡♡♡

Rara bangun dari tidurnya dengan mata bengkak, bibir pucat dan hidung memerah karena menangis semalaman. Ia bangun sedikit terlambat dan pasti sekolahnya pun akan terlambat.

Rara pun sudah bersiap-siap memakai baju seragam dan sedikit polesan bedak dan liptint agar menutupi wajah pucatnya. Ia langsung berangkat tanpa sarapan dahulu karena buru-buru. Pagi ini, Rara memakai mobilnya untuk berangkat ke sekolah, mobilnya tak di pakai Leanne karna semalam Leanne di belikan mobil baru oleh Papanya.

Sesampainya di sekolah,gerbang SMA RAJAWALI sudah tertutup. Rara pun bingung dan tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Ya, orang itu adalah Athala dan di belakangnya ada ketiga sahabatnya.

"Lo juga terlambat Ra?"tanya Athala.

"Iya,"

"Mata lo kenapa?Kok merah?"tanya Athala lagi.

"Nggak kok, Tha gimana cara masuknya?"tanya Rara mengalihkan pembicaraan.

"Lewat belakang sekolah aja,"usul Andi.

"Tumben lo pinter,"celetuk Alfi membuat Andi mendengus.

"Gak usah ribut,"ujar Azka pergi ke belakang sekolah di ikuti mereka berangkat.

Kelimanya mengendap-ngendap berjalan menuju kelas masing-masing. Saat berada di tangga menuju arah kelas 11 IPA,Bu Telisa menghampiri mereka.

"Duh Buntel ke sini lagi,"ujar Alfi.

"Kabur!"ujar Andi membuat semuanya berlari.

"Berhenti kalian!"perintah Bu Telisa membuat semua berhenti berlari.

"Kalian semua hormat di lapangan, sekarang!"ujar Bu Telisa membuat semuanya mengangguk pasrah.

Kelima murid tersebut pun menjalankan hukuman. Namun, Andi dan Alfi bermain game saat menjalankan hukuman.

"Ra?"panggil Athala.

"Apa?"jawab Rara menetralkan jantungnya.

"Pulang sekolah bareng gue,"ujar Athala sambil mencubit pipi Rara.

"Ih!Sakit tau!"ujar Rara mengerucutkan bibirnya.

"Gemesin banget sih,"ledek Athala membuat Rara mendengus sebal.

"Ekhem, saudara-saudari tolong kalo mau mesra-mesraan jangan di sini ya, kasian kaum jomblo,"ujar Azka membuat keduanya terkekeh.

"Dih gajelas!"cibir Rara.

Semuanya kembali diam tak bersuara, Rara merasakan pusing di kepalanya membuat dirinya sempoyongan dan akhirnya pingsan.

"Rara!"kaget Athala langsung menggendong Rara menuju ke UKS.

Di UKS,Athala masih setia memandang wajah damai Rara yang sedang tertidur pulas. Ia pun tersenyum tipis karena jantungnya berdetak lebih cepat.

"Ada yang senyum-senyum sendiri nih,"ledek Alfi membuat Athala kembali memasang wajah datarnya.

"Ngapain kesini?"tanya Athala tak suka kehadiran ketiga sahabatnya.

"Emang gak boleh?"tanya Azka.

"Gue tau,lo mau berduaan kan sama Aurora?"ledek Alfi mendapat tatapan tajam dari Athala.

"Sssh aw,"lirih Rara memegangi kepalanya.

"Lo nggak papa?"tanya Athala.

"Cuma sakit sedikit,"jawab Rara pelan.

Aurora [END/BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang