DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE-76🇮🇩❤🤍 SEMOGA PANDEMI INI CEPAT SELESAI YA, DAN BISA MENJALANI HIDUP NORMAL LAGI, HUHU💔🥲
SIAPA YANG KANGEN SEKOLAH OFFLINE?
udah, gosah kebanyakan bacot, langsung baca aja oke?
Selamat membaca semuaa! Semoga enggak kesel ya sama part ini🙄
*********
"Jadi, lo yang hamilin Thesa?" tanya Rara to the poin kepada Athala. Matanya yang berkaca-kaca menatap Athala dengan tajam dan penuh amarah.
Dara menipiskan bibirnya, ternyata caranya salah kali ini. Harusnya, ia membicarakan ini dengan Athala secara tertutup bukan di depan umum.
Ketakutan terbesarnya benar-benar terjadi. Rara mengetahui rahasia yang selama ini sembunyikan. Apa yang harus ia lakukan?
"Gue minta maaf,"
Perkataan Athala di balas kekehan kecil yang keluar dari mulut Rara."Lucu lo!"
"Gue nggak sadar malem itu Ra!" teriak Athala.
"Lo bener-bener brengsek!"
"Maaf,"
"Kalo gue tahu lo bisa sebrengsek itu, gue gak akan mencintai lo dari dulu! Kehadiran lo bikin persahabatan gue sama Melati hancur!"
"Maaf, atas kesalahan gue selama ini sama lo, Ra. Maaf udah bikin persahabatan kalian berdua hancur. Maaf, udah ngecewain lo. " ujar Athala sangat menyesal.
Rara memilih menjauh dari kerumunan dan pergi ke sebuah tempat untuk menenangkan diri. Gadis itu masih tidak percaya akan semua ini.
Sedangkan Athala langsung di suruh Dara ke UKS. Dara, gadis itu masih bingung di depan kelasnya. Kenapa bisa hal ini terjadi?
Melihat kejadian tadi, Rara sepertinya sangat kecewa. Tunggu-tunggu, kenapa ia harus memikirkan orang yang membunuh Zoya?
Dara bimbang. Di sisi lain ia ingin mempercayai Rara tentang kasus pembunuhan Zoya, tapi tidak ada bukti. Dan, ia jadi merasa berhutang budi kepada Rara. Di mana Rara membantunya rohnya untuk kembali ke tubuhnya.
"Lo kenapa sih, Dar?" tanya Amel yang tiba-tiba berdiri di sampingnya.
Dara tersentak."Ah enggak,"
"Kayaknya lo banyak pikiran deh," celetuk Amel.
"Gue ngerasa, sikap kita ke Rara udah keterlaluan deh," ujar Dara.
"Lo mikir apa sih? Yang kita lakuin itu udah bener, Dar. Malahan masih kurang, kita harus hukum si pembunuh itu dengan yang setimpal," balas Amel.
"Itu belum terbukti Rara pelakunya, pihak sekolah juga belum mempunyai bukti yang akurat. So, kita nggak boleh menghakimi dulu,"
Alis Amel terangkat satu."Lo udah percaya sama Rara? Di hasut sama siapa lo? Dar, Rara itu pelakunya! Jelas-jelas, cuma dia yang ada di tempat kejadian itu!"
"Thesa, Thesa tau semuanya."
"Thesa? Oh, gue tau. Thesa yang murahan itu 'kan? Yang di hamilin sama pacar Rara notabennya teman dekatnya? Gila," ujar Amel di akhiri kekehan kecil.
"Kalo lo nggak tau apa-apa, mending diem!" desis Dara, ia memutuskan untuk masuk ke dalam kelasnya daripada meladeni Amel.
*******
Kini, Athala sedang duduk di samping Thesa sembari menunggu kehadiran orangtuanya. Sedangkan, di bangku lain ada Bu Dina dan Ibunya Thesa yang menatap kedua dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora [END/BELUM REVISI]
Ficção Adolescente[PART DI PRIVAT SECARA ACAK, FOLLOW TERLEBIH DAHULU] -Tentang aku, dia dan yang tak terlihat- Ini kisah Aurora atau yang sering di panggil Rara, gadis berparas cantik dengan kemampuan indigo yang ia miliki. Ia termasuk siswi kebanggaan di sekolahan...