36. Makin Rumit

124 27 2
                                    

HAPPY READING-!!

*******

Akhirnya, Rara menemukan yang Xelin sedang duduk di atas pohon beringin bersama dengan Anggi. Kedua hantu itu sepertinya sedang sibuk menggosip sesuatu.

"Dari kemarin lo kemana, sih?" tanya Rara kepada Xelin.

Anggi dan Xelin yang baru menyadari keberadaan Rara lalu menyengir tak berdosa.

-Biasalahh, lo tau'kan kebiasaan kita?- balas Xelin.

Rara mendengus kesal,"Gue mau tanya sesuatu sama kalian berdua, ini penting."

-Apa?-

"Anggi lo kenal hantu yang dulu pernah nyakitin Julian?" tanya Rara.

Anggi berpikir sejenak, lalu menggeleng pelan.

-Gue nggak kenal sih, tapi kayaknya Xelin kenal deh-

Mendengar namanya di sebut, mata Xelin melebar.

-Lah? Gue juga gak tau hantu apa yang kalian bicarain.-

Akhirnya, Anggi-lah yang menyebutkan ciri-ciri hantu kepada Xelin. Hantu china itu nampak berusaha mengingat sesuatu.

"Gimana? Lo kenal enggak?"

-Gue nggak terlalu kenal sih sama dia, tapi cuma tahu sedikit lah sama kehidupannya-

"Dia punya anak nggak sih? Terus penyebab dia meninggal itu apa?" tanya Rara beruntun.

-Kenapa lo kaya mau tau banget sih? Emang ini penting?-

"Penting, Xel.." balas Rara gemas.

"Gue tuh heran sama tuh hantu, perasaan gue nggak pernah gangguin dia, tapi kenapa setiap ketemu gue malah nyakitin gue? Terus kemarin-kemarin gue ketemu sama hantu anak kecil, dia perempuan, kata dia kalo masalah gue sama penyebab dia meninggal tuh ada kaitannya. Dan satu lagi, hantu kecil itu wajahnya mirip sama hantu yang pernah nyakitin gue," sambung Rara panjang lebar.

-Hantu itu namanya Claressa, anaknya namanya Olivia, bener'kan?- tanya Xelin kepada Rara.

- Claressa meninggal karena di bunuh, sedangkan anaknya bunuh diri dengan nyeburin diri ke danau, kejadiannya dua tahun yang lalu- sambung Xelin.

"Hubungannya sama gue apa?"

-Gue enggak tau pasti ya, eh iya lo bawa kembang kantil nggak?- tanya Xelin kepada Rara namun tangannya di pukul pelan oleh Anggi.

- Lo tuh ya! Ini lagi serius tauk! Masa lo minta imbalan kembang kantil terus sih?- kesal Anggi.

"Lo tau siapa pelaku pembunuhannya?" tanya Rara.

-Tau, kalo gak salah namanya Haris, dan yang satunya gue gak tau- jawab Xelin.

"Haris?" gumam Rara, ia merasa tidak asing dengan nama itu, tapi siapa?

-Dia tuh kaya komplotan perampok bersenjata gitu,-

"Wajahnya lo tau?" tanya Rara, lagi.

-Lumayan sih, dia tuh....-

Tiba-tiba, tubuh Xelin seakan mendapat sinyal sesuatu. Dia memejamkan mata beberapa menit lalu membuka matanya kembali.

"Lo kenapa?" tanya Rara heran

-Xel, lo gapapa'kan?- tanya Anggi.

Xelin membuka matanya, maniknya menatap Rara dengan serius.

Aurora [END/BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang