14. Dara(2)

189 54 4
                                    

Setelah sampai di kelas X-IPA 2,Rara bertanya kepada salah satu siswi di situ.

"Permisi, boleh minta tolong panggilin Anin boleh?"tanya Rara kepada siswi itu.

"Boleh kak,"ucap siswi itu dan masuk ke dalam kelas. Kemudian siswi berambut pendek tersebut menghampiri Rara dan Zoya. Ia sedikit takut, ada apa Zoya menghampirinya.

"Ada apa kak?"tanya siswi itu.

"Lo Anin kan?"tanya Rara membuat siswi itu mengangguk.

"Gue boleh minta bantuannya?"tanya Rara membuat Anin mengangguk ragu.

"Bantuan apa kak?"tanya Anin.

"Sekarang lo ikut gue yuk,"ajak Rara menggandeng Anin menuju taman belakang.

"Mau apa bawa gue kesini?"tanya Anin sedikit ketakutan.

"Lo gak perlu takut, gue mau minta maaf sama lo,"ucap Zoya menunduk.

Anin ragu,tapi ia tau kalo Zoya hanya menyeretnya ke dalam gudang, bukan melukainya. Anin pun akhirnya mengangguk.

"Makasih udah maafin gue,"ucap Zoya.

"Anin,gue mau minta bantuannya plis,"pinta Rara membuat Anin mengangguk.

"Ini tentang Dara,"sambungnya membuat Anin terdiam.

"Gue nggak bisa kak,"ucap Anin.

"Tolong pliss, Dara sekarang lagi koma,"ucap Rara membuat Anin terkejut.

"Koma?"tanya Anin.

"Iya dia koma. Gue sama Zoya mau ngewakilin Dara buat minta maaf sama lo,"ucap Rara membuat Anin paham.

"Gue benci kak, gue benci sama kak Dara,"lirih Anin.

"Gue tau, perlakuan Dara ke lo emang udah kelewatan, tapi tolong maafin dia. Nyawanya dalam bahaya Nin, tolong,"bujuk Rara.

"Dia udah jahat banget sama gue kak,hikss.."ucap Anin sambil menangis.

"Seenggaknya lo dia maafin ya Nin, di sini gue juga salah sama lo,"ucap Zoya.

"Tolong nin,"bujuk Rara akhirnya membuat Anin mengangguk.

"Makasih nin,"ucap Zoya.

"Kak, gue duluan ya,"pamit Anin berlari menuju kelasnya.

"Ra,gue juga ya minta maaf sama lo,"ucap Zoya.

"Gue udah maafin lo kok,"ucap Rara.

"Lo ketemu Dara di mana?"tanya Zoya penasaran.

"Di kelas,"

"Yuk ke kelas,"ajak Zoya.

Keduanya berjalan beriringan menuju kelasnya. Namun langkah Rara berhenti karena Athala berdiri di depan pintu kelas, menghadangnya.

"Ra gue duluan bye,"pamit Zoya.

"Kenapa gak ke kantin hm?"tanya Athala.

"Gue habis pergi sama Zoya,"ucap Rara dingin.

"Nih gue beliin roti coklat kesukaan lo,"ucap Athala menyerahkan plastik berisi roti dan air mineral.

"Makasih Atha,"ucap Rara tersenyum lebar membuat Athala terpana dengan kecantikannya.

"Lo cantik,"ucap Athala tak sadar.

"Emang,"

"Dih, gemesh banget sih,"ucap Athala mencubit pipi Rara.

"Sakit goblok!"

"Hush!gak boleh ngomong kasar,"tegur Athala membuat Rara merotasikan matanya.

"Gue masuk dulu ya,"pamit Rara namun tangannya di cekal oleh Athala.

Aurora [END/BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang