38. Sebuah Tawaran dan Mimpi

130 26 1
                                    

Setelah pulang dari acara pemakaman Zoya, Rara masuk ke dalam rumah Bu Ana. Di dalam rumah, Bu Ana sudah menyiapkan makanan di atas meja makan.

"Assalamualaikum, Bu..."

"Waalaikumsalam, pas banget Ibu udah bikinin makanan buat kamu." ujar Bu Ana.

Rara tersenyum,"Nanti ya, Bu. Saya mau mandi dulu," pamitnya segera masuk ke dalam kamar.

Selepas mandi dan mengganti pakaian, Rara keluar kamar lagi untuk makan siang bersama Bu Ana.

Sejujurnya, Rara merasa tidak enak hati dengan perlakuan baik Bu Ana padanya.

"Orangtua kamu nggak nyariin, Ra?" tanya Bu Ana di sela-sela makan siangnya.

Rara terdiam sejenak, kemudian membalasnya,"Enggak, Bu. Mereka sibuk," alibinya.

"Kamu lagi punya masalah ya? Coba sharing-sharing ke Ibu, kali aja Ibu bisa bantu."

"Makasih, Bu."

Makan siang Rara sudah selesai, tapi ia masih duduk di kursi meja makan sambil menunduk.

"Kamu kenapa, Ra?" tanya Bu Ana, khawatir.

Rara mendongakkan kepalanya kemudian menggeleng pelan,"Aku gapapa, Bu,"

"Coba cerita sama Ibu, Ra..."

Rara menghela napas,"Ini cuma masalah sepele kok, Bu. Bu Ana udah lama ya tinggal di sini?"

"Kalo iya, kenapa?"

"Ibu tau nggak, soal kasus pembunuhan berantai sama perampokan di daerah sini dua tahun lalu?" tanya Rara hati-hati.

Wanita paruh baya itu berusaha mengingat-ngingat kejadian dua tahun lalu.

"Tau sih, serem banget pas ngliatnya." Bu Ana bergidik ngeri.

"Korbannya Ibu tau?" tanya Rara, lagi.

Bu Ana mengendikkan bahunya,"Pokoknya korbannya tuh satu keluarga, tapi anaknya yang kecil doang yang enggak di bunuh,"

"Apa anak perempuan?"

"Ah iya! Kenapa kamu tau, Ra?" tanya Bu Ana heran.

Rara menggaruk tengkuknya yang tak gatal," Cuma nebak sih, Bu. Ibu tau nggak pelakunya siapa aja?"

"Kenapa kamu nanya-nanya itu? Ibu jadi merinding tau,"

"Sebenernya, aku lagi nyelidikin ini Bu. Beberapa hari yang lalu, aku ketemu anak itu di dekat danau," ujar Rara.

"D-dia masih hidup? Olivia masih hidup?" tanya Bu Ana.

"Dia udah meninggal, Bu..."

Bu Ana sangat terkejut,"O-oliv me-meninggal? Kenapa kamu bisa liat?"

Saat ini, Bu Ana sangat keheranan, sungguh.

"Saya cuma kemampuan itu bu," Rara tersenyum.

"Oh, yaudah Ibu mau pergi ke pengajian dulu ya," pamit Bu Ana.

Sepeninggalnya Bu Ana, Rara memutuskan untuk pergi ke danau itu lagi. Menemui sosok hantu anak kecil yang menjadi kunci jawaban dari permasalahannya.

"Kakak boleh tanya gak sama kamu?" tanya Rara kepada Oliv yang berada di hadapannya.

-Mau tanya apa kak?-

"Jazad kamu kan masih di sini dan pelakunya juga belum terungkap, mau enggak kakak bantu kamu buat nyelesain masalah kamu,tapi kamu harus bantu kakak juga, mau enggak?"

Olivia tertawa kecil kemudian mengangguk setuju.

-Kakak yakin?-

"Iya, kakak yakin banget malah..." Rara tersenyum.

Aurora [END/BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang