Aku datang cepat ehe
Ada yang menunggu?Kuy, vote dulu sebelum baca ⭐
Happy & enjoy reading 💜
💕
Rafa kembali menyuapkan nasi goreng ke mulutnya, sesekali melirik pemandangan di depan yaitu seorang wanita yang sedang menyuapi Elvan.
Tubuh Rafa seolah tidak bisa berkutik dengan apa yang terjadi sekarang. Padahal, ingin sekali dia melempar wanita itu ke luar apartmennya. Bukannya dia tidak mau bertanggungjawab, tapi jika datang mendadak di waktu sekarang, apa itu tidak terlambat?
Mengusir wanita itu sekarang? Sepertinya, bukan pilihan yang tepat untuk saat ini. Selain Rafa masih butuh penjelasan dari wanita itu, dia juga belum siap jika keluarganya tahu tentang semua ini. Mereka memang harus berbicara setelah makan untuk lebih jelas, mau seperti apa kedepannya.
"Setelah makan, kita harus bicara," ujar Rafa, tepat setelah menyelesaikan suapan terakhirnya.
"Simpan aja di sana, nanti saya yang cuci piringnya!" seru Felisa, saat melihat Rafa akan mencuci piring.
Rafa mengedikan bahunya. "Ok."
Sekarang dia sudah malas untuk berdebar. Toh, dia tidak rugi juga jika menurut. Setidaknya masakan wanita itu malam ini juga enak, Rafa tidak bisa menyangkal itu. Walaupun, tadi sempat ada perdebatan saat wanita itu meminta memasak, karena Rafa sempat curiga dia akan meracuni makanannya.
"Tapi saya harus tidurkan Elvan dulu," kata Felisa, menghentikan langkah Rafa melewati dapur sesaat.
Rafa melirik jam tangannya, ini memang sudah setengah 9 waktu untuk Elvan tidur. "Ok, saya tunggu di ruang tamu."
"Daddy, aku mau tidur sama Momi malam ini. Daddy jangan ganggu!" teriak Elvan yang mulutnya penuh makanan, lalu bocah itu akhirnya tersedak.
"Makannya pelan-pelan makannya. Jangan ngomong sambil makan, sayang!" tegur Felisa langsung memberikan Elvan minum.
Rafa berbalik untuk melihat keadaan Elvan, tapi dia malah mendapatkan pemandangan wanita itu yang sedang mengelap mulut Elvan yang belepotan makanan. Tidak tahu kenapa, Rafa merasa keadaan situasi ini terasa menyenangkan.
"Gak bisa yah, aku tidur sama Momi dan Daddy bareng? Cio aja kadang suka tidur sama papa dan mamanya terus adiknya," rengek Elvan yang sekarang membuat dua orang dewasa di sana jadi tersedak.
"Itu sayang ... anu kamu kan--"
"Kalau kamu tidur cepat, besok aku kasih pesawat terbang yang kaya Cio, mau gak?" tawar Rafa memotong semua ucapan alasan Felisa.
"Mau ... Dad!" teriak Elvan heboh kesenangan.
"Ya udah, ayo sana tidur. Nanti kalau gak tidur, pesawatnya gak jadi beli."
Elvan lalu menarik tangan Felisa heboh. "Mom, Ayo bobo! Sekarang, ayo bobo!"
"Eh, iya sayang."
Rafa tersenyum kecil melihat Elvan menarik Felisa. Anak itu memang hanya selalu menurut, jika harus sudah diimingi diberi hadiah. Apa memang semua anak kecil seperti itu? Rafa tidak tahu, karena tidak pernah berinteraksi dengan anak kecil kecuali keponakannya, yang itu juga jarang.
Rafa memilih kembali mengerjakan pekerjaannya yang tertunda tadi di kantor, tadi dia malas lembur karena sudah sangat lelah seharian bekerja di lapangan. Jadi tidak butuh lama, Rafa sudah tenggelam dalam pekerjaan dengan sebuah laptop sambil lesehan duduk di ruang tamu.
![](https://img.wattpad.com/cover/249296385-288-k570792.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Dad! I'm Your Son (HIATUS)
RomanceCover by pinterest Rafa Arya Prasetio adalah tife cowok kolot di zaman yang serba canggih ini. Dia itu hidupnya terlalu lurus, hanya dihabiskan untuk bekerja dan keluarga. Percaya gak, jika dia belum pernah pacaran di usia 28 tahun ini? tapi dia sud...