12. Belanja

5.3K 409 28
                                    

Hi ....
Kuy, vote dulu sebelum baca ⭐

Happy & enjoy reading 💜







💜





"Ayo lah Raf, sekali ini aja ikut. Ini ulang tahun bos, sekaligus perayaan proyek besar pertama kita yang goals!"

Andre masih tidak menyerah untuk membujuk Rafa, sedari pagi lelaki itu tetap giat menggencarkan rayuan maut ke Rafa. Jika biasanya para wanita terklepek-klepek, tapi sayang Rafa malah masuk ke kamar mandi karena mual.

"Males," jawab Rafa, dengan jawaban yang sama kesepuluh kalinya sedari tadi.

"Gak asyik banget sih, lo. Apa enaknya sih, jadi anak rumahan?"

"Enaknya, bisa tidur sampai puas." Jawaban Rafa semakin membuat Andre kesal.

Bisa-bisanya, setahun ini dia tahan berteman dengan makhluk mager anti lingkungan seperti Rafa karena diumur 22 tahun, hidupnya terlalu lurus. Mengikuti alur normal kehidupan sesuai aturan, mengindari hal dilarang. Bagi Andre, kehidupan Rafa yang seperti itu tidak asyik dan terlalu monoton.

Makanya pas sekarang ada acara kantor, Andre sangat semangat untuk mengajak Rafa pergi. Dia terlalu bersemangat untuk mengenalkan Rafa dengan kehidupan club malam yang penuh oleh keindahan.

Tapi sayang, Rafa tetap tidak mau ikut, sekalipun ini acara perayaan penting di kantor.



Dasar kolot!


Tiba-tiba ponsel mereka berbunyi secara bersamaan. Rafa yang kebetulan sedang bermain game, langsung membuka isi chat itu. Begitupun juga Andre, langsung mengambil ponsel yang tadi ada di saku.

Setelah membaca isi chat tersebut yang ternyata dari grup kantor, kalau sekretaris bos mengatakan jika seluruh karyawan seluruh divisi harus wajib hadir di pesta, apabila tidak hadir ada denda pemotongan gaji.

Sudah jelas bukan, disini yang berteriak kesenangan dan berwajah muram siapa?

"Lest go!" teriak Andre senang, yang dibalas dengusan malas oleh Rafa.



"Raf, ayo kita ke sana!" teriak Andre, yang sudah seperti cacing kepanasan tidak bisa diam setelah satu jam mereka di sini.

Rafa sedari tadi, hanya duduk diam sembari memperhatikan semua karyawan yang sudah larut dalam kesenangan di club malam. Tidak usah disebutkan apa, karena Rafa sangat malas untuk melihat hal-hal menjijikan dan membosankan ini. Pokoknya, lebih nyaman kasurnya kemana-mana. Ah ... Rafa jadi rindu, kan!

"Sana pergi!" Rafa mendorong Andre, yang dibalas lambaian tangan oleh cowok itu.

"Makhluk gila, dasar!"

Berkali-kali Rafa melirik arloji, kenapa jam 12 malam lama sekali, sih? Mereka seperti anak sekolah yang tidak boleh pulang cepat. Jika tidak ada isi absensi pas pulang, mungkin Rafa sudah kabur ah ... mungkin Rafa tidak usah datang sama sekali.

"Hi!"

Seorang wanita sudah duduk di samping Rafa, tapi sepertinya Rafa sering melihat wajah ini di mana, yah?

"Hi Rafa!" sapa wanita itu lagi, melambaikan tangannya di depan wajah Rafa yang terlihat melamun.

"Kamu kenal saya?" Rafa menunjuk dirinya sendiri.

Wanita itu terkekeh. "Kamu gak kenal aku, yakin?"

"Emm ... Sorry, apa kita sebelumnya pernah kenal? Maaf, saya orangnya gampang lupa."

Hi Dad! I'm Your Son (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang