Hi, apa kabar?
Siap-siap, bacanya terkena diabetes hahaKuy, vote dulu sebelum baca ⭐
Happy & enjoy reading 💜
⭐
Rafa melirik Felisa, tersenyum tipis saat menemukan wanita itu sudah terlelap di kursi sampingnya.
Tuk
Kepala wanita itu terbentur kaca mobil, karena memang kondisi jalannya yang tadi ada bolongan membuat mobilnya harus mengalami gerakan kasar.
Rafa kemudian melepas jaketnya, menyimpan didekat kaca dimana sekarang jika Felisa akan terbentur kaca tidak akan terasa sakit. Tadinya, mau menggunakan tangan dia, tapi dia harus konsentrasi menyetir karena perjalanan mereka masih jauh.
Rafa sudah berencana sebelum pulang, akan membawa Felisa berjalan-jalan. Rafa memilih destinasi pantai, jadi dia harus melipir lumayan jauh dari kota Bandung menuju kota Garut untuk menuju sebuah pantai yang bernama pantai Sayang Heulang.
Sebenarnya, ada pantai yang lebih dekat yaitu pantai Santolo yang masih berdekatan dengan pantai Sayang Heulang. Tapi Rafa lebih memilih Sayang Heulang, karena disana paling pas untuk menikmati momen untuk melihat sunset. Dari Bandung, mereka harus menempuh perjalanannya sekitar 5-6 Jam.
Rafa melirik jam yang sudah menunjukan setengah 5 sore. Sebentar lagi mereka akan segera sampai. Sebenarnya, akses kesini bisa digunakan memakai perahu, tapi Rafa lebih memilih memutar lewat jalan Raya menggunakan mobil, jadi otomatis lebih lama.
"Hei, bangun!" Rafa menggerakan kecil bahu Felisa.
"Eughhh ...."Felisa melenguh, tapi sayang malah kembali tertidur.
"Lah, malah tidur lagi!"
Rafa yang gregetan memilih mencubit hidung Felisa dan menariknya ke atas.
"Aw ... sakit!" Felisa terbangun, menjauhkan tangan Rafa dan mengusap hidungnya berulang. "Ngapain, sih?"
Rafa malah terkekeh. "Lihat tuh!" Rafa menggerakan kepalanya ke luar jendela.
Otomatis, Felisa ikut melihat jendela. Seketika, wanita itu dibuat takjub dengan pemandangannya. "Waw ... kita udah beneran sampai di Pantai?"
"Kelihatannya itu Pantai apa kebun teh?" Rafa menggerakan bahunya santai.
Felisa mendengus. "Apa salahnya, tinggal jawab iya doang?" Felisa kembali melihat ke luar. "Indah banget. Udah mulai mau senja lagi. Awan orennya keren indah banget."
"Mau di sini aja, apa keluar?"
Felisa menoleh. "Sudah jelas lah keluar, sayang banget udah di sini di mobil doang."
Tanpa menunggu Rafa menjawab, Felisa sudah keluar. Rafa hanya tertawa kecil, kemudian menyusul Felisa ke luar.
"Tunggu sebentar di sini!" ujar Rafa yang sudah berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Dad! I'm Your Son (HIATUS)
RomanceCover by pinterest Rafa Arya Prasetio adalah tife cowok kolot di zaman yang serba canggih ini. Dia itu hidupnya terlalu lurus, hanya dihabiskan untuk bekerja dan keluarga. Percaya gak, jika dia belum pernah pacaran di usia 28 tahun ini? tapi dia sud...