1. Surat

11K 838 133
                                    


Yang suka siders dan copy cerita orang, sana jauh-jauh 😎

Kuy ... vote dulu sebelum baca ⭐


Happy & enjoy reading 💜






❤️




Rafa mengerang kesal, saat melihat bocah lelaki tengah santai menonton kartun sebuah mobil bus berwarna biru, dengan ditemani berbagai cemilan di sekitarnya. Seandainya bocah itu bukan anak kecil, dia akan melemparnya dari lantai 5 apartemennya sekarang juga. 

Sekali lagi di ujung sofa dibagian lain, Rafa kembali membaca sebuah kertas yang sudah berubah kusam karena telah ia remas-remas. Untung saja belum dia bakar. Napasnya kembali terdengar berat, saat melihat sebuah map yang terdiam manis di atas meja.

"Dad, kenapa Tayo suka bolos sekolah?" tanya bocah lelaki yang masih sibuk menonton televisi, bocah yang bernama Elvan.

"Karena dia malas," jawab Rafa kesal. Ia sebenarnya masih merasa pusing saat mendengar panggilan Dad dari bocah nakal itu.

"Dad, apakah Tayo akan menikah? Tapi kuharap dia menikah dan hidup bahagia. Tida seperti momi dan Dad," ujar Elvan terdengar malas diakhir.

Mendengar kata Momi keluar dari mulut Elvan, membangunkan jiwa penasaran Rafa bangkit. Ia berpindah tempat duduk dekat Elvan yang bahkan mulai merasa risih, saat Rafa melihatnya lapar.

"Ok, bisa kamu ceritakan siapa momi kamu? Minimal namanya siapa?" Lagi-lagi Elvan menggeleng, tetap bungkam jika ditanya soal momi.

"Jangan gini dong! Kamu tiba-tiba datang ngaku aku Dad kamu, tapi kamu gak bilang siapa momi kamu?" Rafa sekarang sudah mulai frustrasi.

Bagaimana Rafa tidak pusing, jika hampir seharian ini hanya mengurus bocah tidak ada akhlak itu. Setelah tadi minta makan, minta jajan, terus mita pulang ke rumahnya. Sekarang bocah tidak ada akhlak itu, memberantakan apartmennya dengan bungkus snack dimana-mana.

"Oh iya, aku lupa," ujar Elvan yang tiba-tiba membuat Rafa antusias. "Momi titip surat buat Daddy. Sebentar aku ambil. Dad ... tas aku mana?"

Dengan patuh Rafa mengambil tas Elvan yang ada di ujung karena tadi bocah itu menendangnya. Kalau bukan demi informasi, mana sudi dia melakukan ini.

"Thanks Dad," ujar Elvan setelah mendapatkan tasnya. Bocah itu terlihat mengacak-acak isi tasnya, setelahnya tersenyum setelah mendapatkan sebuah kotak. "Ini ... Dad!"

"Apa ini?" tanya Rafa setelah mendapatkan kotak itu. Bocah itu hanya menyuruh membukanya.

Rafa kemudian membuka isi kotak itu, dia menemukan sebuah album foto lalu ada sebuah kertas berwarna pink yang dilipat. Rafa melihat Elvan, bocah itu seakan menyuruhnya untuk membuka.


Dasar bocah semprul, nyuruh mulu dari tadi!



Rafa lalu membuka isi surat itu.





To Rafa Arya Prasetio

Anjir, emak dan anak tahu nama gue. Serem!

Saya tidak tahu harus memulai dari mana. Saya mominya Elvan, yang tak lain anak kamu juga. Tunggu, kamu harus percaya ini! Ingat kejadian 6 tahun yang lalu di salah satu hotel, kamu tidur dengan seorang gadis cantik saat itu, iya dia waktu masih gadis tapi saat bangun sudah menjadi seorang wanita. Sialan kan, kamu!

Gak ada akhlak ini cewek, diawal aja udah marah-marah!


Untuk sementara waktu saya titip Elvan, soalnya saya ada pekerjaan yang mengharuskan pergi jauh. Saya tidak ada keluarga yang bisa dipercaya lagi. Jadi sepertinya keputusan yang tepat untuk menintipkan Elvan sama kamu, anggap aja perkenalan dengan anak sendiri.

Hi Dad! I'm Your Son (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang