Dia Jane. Jane Kinsey, perempuan yang setelah lulus Smk memutuskan untuk berubah menjadi perempuan swag sepenuhnya.
Belum pernah pacaran a.k.a single dan punya satu sahabat bernama Nara. Nara Bienca.
Setelah lelah mengipasi dirinya sendiri, Jane berdiri, menyangkutkan kacamata baca nya di kepala dan berjalan gerah kearah stan bazar yang kebetulan menjual aneka jus buah.
Akhir akhir ini, semenjak ada toko buah tak jauh dari rumahnya, Jane selalu mengkonsumsi buah, entah itu langsung dimakan, ataupun dibuat jus. Katanya sih, akhir akhir ini, perempuan swag itu mulai merasa menua dan tidak sehat lagi.
Lalu akhirnya memutuskan untuk memulai hidup yang lebih sehat. Lewat buah misalnya.
"Ahh" Jane memandangi gelas jus nya, sambil duduk manis di bangku dekat kolam ikan, ia terus terusan memuji jus mangga nya itu.
Nara tidak juga muncul setelah setengah jam Jane menunggu. Anak itu bilang dia akan datang sendiri diantar sepupunya, Nara menginap hari ini dan kebetulan kampus mereka dekat jaraknya dengan rumah sepupunya.
Ini gelas kedua Jane, kali ini jus alpukat, dan Nara belum datang juga. Jane jadi emosi dibuatnya.
Jane membuka ponselnya, megirimkan pesan suara singkat pada Nara,
"Lo mau buat buah abang-abang nya habis Nar gue beliin? Apa lo gak kasian sama perut gue yang udah kembung ini? Lo mandi kembang tujuh rupa dulu kah? Belum selesai luluran kah?"
Tepat setelah pesan suara nya terkirim, panitia ospek memanggil lewat pengeras suara. Mereka diarahkan untuk segera berkumpul di lapangan.
Para maba dan kating-kating yang tadinya berpencar kini mulai memenuhi lapangan. Mereka membuat barisan rapi sesegera mungkin.
Jane menoleh kearah gerbang, Nara belum datang juga. Jane berdiri, kakinya sedikit demi sedikit berjalan menuju lapangan walaupun wajah dan matanya masih manatap gerbang kosong itu.
Perlahan namun pasti, Jane terus berjalan mundur sambil memicingkan matanya kearah gerbang.
Siapa tau Nara datang di detik detik terakhir.
Sialnya, sesuatu membuat kaki Jane tertahan saat berjalan mundur, badan Jane oleng, tanpa aba aba, badan nya terjatuh dalam posisi duduk sehingga bokongnya terbentur keras di tanah.
"Akkk" Jane meringis, sesaat Jane merasakan bokongnya nyeri, apalagi tulang nya. Jane berbalik, sadar ada seseorang yang berdiri tepat di belakangnya.
"Mau sampe kapan duduk-duduk santai begitu? padahal yang lain berdiri kepanasan nungguin kamu" ucap seseorang yang berdiri tepat dibelakangnya tegas.
Jane melirik lewat ekor matanya, orang orang yang ada dilapangan menoleh serentak padanya akibat teguran dari seseorang yang tidak Jane kenal.
Jane terkesiap, ia langsung berdiri tegap dan berlari menuju barisan. Tak lupa memberikan pelototan tajam pada seseorang yang bukan nya membantu, tapi hanya diam saja.
Mengumpat pun Jane tidak sempat, bokongnya terlalu nyeri. Kaki nya jadi bergetar di sepanjang upacara pembukaan ospek.
Untungnya, panitia yang memberikan sambutan tidak berbicara panjang lebar dan membiarkan mereka berdiri terus menerus dibawah matahari yang mulai terik.
Panitia itu hanya memberi beberapa kalimat pembuka dan sekarang mereka membiarkan peserta upacara duduk pada barisan masing-masing dan menyimak para panitia memperkenalkan diri.
"Oke, perkenalkan, saya Jerome Denzell dari jurusan seni semester 4, kalian bisa panggil saya Jemjem atau--"
Jemjem, kating dengan senyum cerah itu menggantungkan kalimatnya, membuat para maba memajukan tubuhnya, ikut penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat Beauty
Novela Juvenil"Dirga pacaran sama anak Maba? Seriusan?! " "Jangan ganggu Gerald, dia lagi latihan nembak" "Tapi Jane, lu gak nolak kak Adnan kan?" . . . 'Metamorfosa ini... Sebenarnya berhasil, atau gagal?' 'Dia mulai membuat dunianya sendiri, dimana dia dapat hi...