Sedari tadi, ponsel Jane sudah berbunyi berkali-kali bersamaan dengan ricuhnya orang-orang dirumah.
Namun Jane tetap tertidur pulas, seakan-akan getaran yang dihasilkan dari banyaknya panggilan masuk dari teman-teman nya tidak dapat menembus alam bawah sadarnya.
"JANE! Bangun! Sudah mau imsyak"
drrrtttt
Oh sial, mimpi Jane jadi ikut terguncang.
ddrrrrtttt
Bisa Jane rasakan kereta kudanya berguncang hebat, Jane jadi penasaran jalanan seperti apa yang dilewati kudanya sampai dirinya harus terguncang sana sini.
Saat Jane membuka tirai jendelanya, malah wajah sok ganteng Gerald yang memenuhi penglihatan nya.
"Lama amat si kunyuk ngangket nya"
Jane diam saja, bingung kenapa Gerald bisa ada di gurun pasir yang tandus ini.
Jane yakin, tadi hanya ada dirinya seorang dan satu orang penunggang kuda yang sedang Jane kejar menggunakan kereta kuda.
".... Yaelah, udahlah, gausah puasa aja lo sekalian, buang buang pulsa aja"
pip.
Gerald menyerah setelah 10 kali menelpon Jane dan tidak diangkat, akhirnya dia tidur kembali.
Padahal Jane sendiri yang berisik minta dibangunin sahur. Emang dasarnya tidur mati, mau ada gempa bumi pun gabakal bangun.
Oke, perlahan wajah Gerald menghilang dari pemandangan gurun. Kereta kuda lanjut berjalan, kali ini mulus tanpa getaran. Jane memegangi sisi keretanya kuat-kuat, harusnya sih sebentar lagi dia akan sampai.
Jeder!
Bukan lagi gempa, sekarang malah turun hujan, suasana gurun yang tadinya silau dan panas itu jadi mendung seketika.
"Sial"
Cepat-cepat Jane menutup jendela nya, beberapa saat kemudian datang geledek beserta getaran yang tadi sempat mengguncang nya.
Jane jadi marah dan kembali membuka jendela yang barusan dia tutup dengan penuh emosi.
Tapi hey, eskyusme, siapa orang berkumis ini?
Wajah Jane berkerut-kerut, sedang apa Dirga disana? Berlarian mensejajarkan kecepatan nya dengan laju kereta kuda Jane.
Yang bikin Jane salah fokus itu baju laknat yang dipakai Dirga. Meski kumis bapak-bapaknya terlihat sangat mencolok, tapi baju Dirga itu lebih mengusik ketenangan Jane.
Dirga memakai baju ketekan semacam rompi kulit berwarna cokelat, senada dengan topi nya, dan celana pendek ala ala koboi. Lengkap dengan keringat-keringat aeshthetic nya beserta aksesoris pelengkap seperti tali dan pistol.
Jangan lupakan sepatu runcing nya juga.
Glek.
Jane sempat bengong sesaat, angin kencang itu nyaris membuat rompi Dirga tertiup kesana kemari, roti sobek nya hampir Jane lihat,
HAWTT BANGET WOI GAKUATT!
Namun Jane kembali sadar, "Gausah sok ganteng lo!" Hardik Jane sambil meringis.
Rasanya Jane ingin menangis, baju laknat Dirga itukan kelemahan nya, dan Dirga malah melakukan pose lari ganteng ala ala didepan matanya?
Hellow bitjh, jaga dah aurora alias bisep dan abs lo itu, masalahnya iman gue ga se baja iman nya Nara.
"Jane, lo mau puasa atau engga sih?" suara Dirga terdengar pasrah.
"Enggak! Gue gamau jadi pacar elo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat Beauty
Ficção Adolescente"Dirga pacaran sama anak Maba? Seriusan?! " "Jangan ganggu Gerald, dia lagi latihan nembak" "Tapi Jane, lu gak nolak kak Adnan kan?" . . . 'Metamorfosa ini... Sebenarnya berhasil, atau gagal?' 'Dia mulai membuat dunianya sendiri, dimana dia dapat hi...