2 hari setelah mereka pulang dari puncak, Jane tidak masuk kampus.
Informasi dari Nara, mengatakan kalau Jane demam karena hujan-hujanan kemarin.
Bonbon, Megi, Lulu, dan Cloe menghela nafas mereka bersamaan. Nara juga, makanan nya hanya diaduk-aduk tidak berselera.
Jane memang tidak sering berisik, tapi kantin yang gaduh saat ini jauh terasa lebih suram ketika tidak ada Jane.
"Pulang kampus kita jenguk yuk" Lulu membuat ide.
Bonbon dan Cloe merespon cepat, mereka mengangguk setuju.
Lalu Megi menyela, "Heh, pulangan mau buat makalah kan?"
"Ah iya" Lulu langsung cemberut. Lupa dengan tugas-tugas mereka yang padat.
Mereka terlalu banyak main belakangan ini. Apalagi sebelum ke pantai kemarin, mereka terlalu membuang waktu mereka dengan membuat daftar hal yang ingin mereka lakukan selama sehari penuh itu.
Hanya Jane dan Nara yang mengerjakan tugas saat itu.
Sambil menyimak kehebohan mereka semua yang hampir berencana membawa 1 set panci mahal milik Cloe ke pantai hanya untuk membuat sebuah konten masak hasil tangkapan sendiri, Jane mengetik apapun yang terlintas di otaknya.
Akhirnya semua tugasnya selesai di kampus. Jam kosong memang sangat berharga kalau di gunakan dengan bijak.
"Mending kalian selesain tugas aja deh, Jane kayak nya gak parah-parah banget"
"Kok lu bisa tau sih Nar? Ngeramal ya lu?" Sahut Megi sambil menyipit tidak percaya.
Nara memperlihatkan layar ponselnya yang dipenuhi kiriman selfie narsis Jane dengan bye-bye fever di dahinya.
"Nih dia mah gak sakit, malah narsis"
Cloe mengangguk sambil menganga, "Ah, sekarang gue jadi agak tenang. Jane masih sehat wal afiat. Buktinya otak nya masih ngeluarin sel narsis begitu"
Nara berdiri, merentangkan badan nya dan menarik tas nya lalu berjalan keluar.
"Weh mau kemana Lo?"
"Gue mau makan gado-gado"
Nara menoleh, hanya menunggu 2 detik untuk balasan mereka.
Malah Jane yang menyahut sambil menuruni anak tangga.
"Gue juga pen gado gado"
"Dih siape lu?" Bonbon menjulid. Kenapa ada orang gila dengan hodie menutupi seluruh wajahnya datang ke kantin dengan kacamata hitam?
"Bon asal Lo tau gue sanggup nyleding elu loh"
Megi dan Lulu memasang tampang, 'Dih apaan si'
Sedangkan Cloe dan Nara kaget kalem dalam hati.
'Anjrit si babi baru gue PC udah ada depen mata aja' suara halus Cloe mengumpat dalam hati.
Jane menggeser Bonbon yang menganga, dia duduk sambil mengipasi dirinya.
"Apaansi ?" Megi menggebrak meja pelan, kesal karena dia tidak bisa mencerna situasi.
Nara melirik Cloe. Ah, kini Nara tahu, diantara teman teman nya, Cloe lah yang paling netral dan kurang lebih sama dengan Jane.
Dia ikut duduk kembali di tempatnya. Berhadapan dengan Jane.
"Gue suruh Gerald aja ya? Dia kan suka nongki di deket situ, sekalian ajak Flora juga makan" kata Cloe inisiatif.
Cloe mengetikkan sesuatu di ponselnya. Dia cepat tanggap. Tidak seperti Megi, Lulu dan Bonbon. Yang masih sama-sama lola dan menatap Jane bersamaan.
"Gue pesenin jus dulu" Nara berdiri lagi, dia membawa dompetnya dan pergi memesan jus untuk Jane.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat Beauty
Ficção Adolescente"Dirga pacaran sama anak Maba? Seriusan?! " "Jangan ganggu Gerald, dia lagi latihan nembak" "Tapi Jane, lu gak nolak kak Adnan kan?" . . . 'Metamorfosa ini... Sebenarnya berhasil, atau gagal?' 'Dia mulai membuat dunianya sendiri, dimana dia dapat hi...