21. Metamorfosa yang Gagal 🍒

48 9 2
                                    

"Turun oy!"

Setelah menunggu beberapa saat, Jane masih tidak merubah posisi nya. Dia tetap duduk pasrah dengan wajah dan tubuh menemplok pada punggung Gerald.

Jane menghela nafasnya, masih tidak bersuara. Gerald berusaha memutar kepalanya, "Sadar diri oy! Lo berat, pinggang gue sakit nih ditimpa kudanil"

Plak! Helm nya dipukul.

Gerald meringis, hari ini dia membuat keputusan yang salah. Kenapa juga Gerald menjadikan Jane tameng di hari merah nya?

Gerald benar-benar sudah gila.

Karena Jane tidak beranjak juga, dan pinggang nya semakin pegal, Gerald terpaksa meng standar motornya dan turun dengan susah payah.

"Jendral Jane yang terhormat, tolong segera pulang sekarang"

"Ya--?ya--? Turun grak!"

Setelah Gerald menghormat, barulah Jane turun tanpa mengucapkan satu patah katapun. Dia hanya menghela nafas lagi dan lagi. Lalu berjalan tanpa semangat.

Bahkan Jane tidak melambai kearahnya.

"Jangan dipikirin Jane! Lo fokus makan martabak nya aja! Ya?"

Flashback,

"Tau dia kan? Maba yang sering dibicarain di gedung hukum"

"Ohh iya iya gue tau, yang katanya pernah nyiram kak Riley itu kan?"

"Dia gak suka sama kak Riley karena kak Riley deket sama kak Dirga, makanya dia ngelakuin itu"

"Denger-denger juga, dia dapet perlakuan khusus selama ospek kemaren"

"Perlakuan khusus gimana?

"Astaga gue inget dong, dia yang nge dance korea itu kan? Sama yang nyanyi buat penutupan"

"Iya, kak Yesi yang isi posisi Karina bahkan gak tau kalo posisi nya digantiin buat pensi itu. Sebenarnya juga, yang harusnya isi penutupan kemaren itu kak Shilla, tapi--gatau deh gimana si Ja-ne itu malah ambil slot pensi orang, padahal kak Shilla udah latihan"

"Sebelum pensi, si Ja ne itu udah deketin kak Dirga, mungkin dia minta slot ke kak Dirga nya langsung?"

"Wah benih benih pengacau"

"Waktu itu gue sekelas sama dia pas makrab, kak Jemjem kak Dirga sama kak Lery pada ngumpul disana semua,"

"Hebat banget, pake pelet apaan dia?"

Setelah memilih diam mendengarkan rumor aneh tentang nya, Jane sengaja meludahinya.

Setelah mengomentari cara duduknya, cewek-cewek yang duduk sangat dekat dengan mejanya secara terang-terangan membicarakan nya.

Bagaimana seorang Jane dengan emosi mudah tersulut bisa diam saja mendengarkan sampai selesai?

Byur,

Tangan nya gatal, akhirnya, jus strawberry Gerald diraihnya dan langsung disiramkan di kaki cewek itu.

"Kita bahkan gak kenal, dan lo nyinyirin gue seolah-olah lo tau segalanya tentang gue?"

"Lo pasti satu kampus sama gue kan? Setau gue sih gue gak pernah punya masalah sama lo lo pada. Jadi cepet kasih tau gue, atas dasar apa lo bicarain gue kayak tadi?"

"Sialan lo dasar cewek caper! Caper banget sama kating-kating! Lo itu pengacau tau gak?!"

Ah sialan,

Baru kali ini, ada adegan jambak-menjambak rambut di kehidupan datar Jane.

Jane biarkan satu detik lalu menarik nafasnya dalam dalam, tangan nya yang penuh emosi itu balas menarik rambut panjang cewek itu lebih keras. Jane mengerahkan segala kekuatan nya untuk membuat cewek itu kesakitan dan melepaskan rambutnya.

IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang