13. Minta Maaf 🍒

50 11 0
                                    

"Nar, gue mau kumpul makalah sama bonbon, ikut gak?"

"Enggak deh, gue nitip aja ya?"

"Oke"

Jane dan Bona membawa beberapa makalah yang akan diserahkan pada dosen diruangan nya.

Mereka berbincang tentang makanan di perjalanan,

"Lo kudu coba ayam geprek yang di ada di kantin gedung b, disitu enak banget, atau lo bisa ke cafetaria kampus, tapi disana banyak kating sih, anak anak organisasi sering ngumpul di ruang musik, jadinya mereka nongki disana, tapi nyobain makanan nya wajib banget Jane"

Jane mengangguk-angguk, Bona menceritakan semua tempat yang wajib Jane kunjungi untuk merasakan kelezatan nya. Jane jadi merasa sangat cocok dengan Bona.

Bona lanjut bercerita, tekstur ayam, kulitnya, jus nya, Jane menatap jalanan, membayangkan semua yang Bona katakan. Jane jadi lapar kan.

Mereka sampai di ruangan dosen, Bona masuk kesana. Jane menunggu diluar. Matanya menatap sekeliling.

"Hai, Jane Kinsey"

"Jane"

Lagi, Jane disapa banyak orang. Jane mengangguk, membalas sapaan mereka ramah.

Setelah dilihat-lihat, ini kan masih satu bangunan dengan ruang musik.

Jane mengintip Bona, dia masih berbicara dengan dosen. Lalu Jane berjalan pelan, melihat lihat sekitar, ada ruang musik disana, pintunya terbuka.

Jane jadi penasaran, langkah pelan nya itu semakin mantap berjalan mendekat. Dia mengintip,

"AH kaget"

Jane jatuh terduduk di depan pintu ruang musik. Diikuti Jemjem yang juga ikut menggelosor sambil memegangi perutnya. Mereka yang ada di ruang musik semuanya tertawa cekikikan.

Jane diam di posisinya, sedang mencerna alasan kenapa mereka tertawa. Lery melepas topeng gorila nya, nafas nya tersenggal senggal ikut menertawakan wajah bodoh Jane.

"Ahahaha bisanya"

Lery dan Jemjem tambah puas tertawa, topeng gorila itu Lery pukul-pukulkan ke Jemjem.

"Lo-- lo dapet video nya kan?"

Jane menatap Jemjem, dengan susah payah dia berdiri dan menghampiri teman nya yang sedari tadi memegang ponselnya.

"Asli ngakak banget"

Jemjem membawa ponsel itu ke arah Jane, Lery ikut menonton ulang, lalu kembali tertawa ngakak saat Jane terjatuh mellihat Lery yang memakai topeng Gorila.

Dirga muncul di depan pintu, dia memajukan wajahnya, melihat siapa yang duduk di depan pintu menghalangi jalan.

"Jane? Lo ngapain?" tanya Dirga, dia melihat yang lain sibuk menertawakan ponsel. "Bangun" Dirga mengulurkan tangan nya, membantu Jane berdiri.

Di saat Dirga menatap mereka semua, meminta penjelasan Jemjem berusaha berbicara "Coba lo liat grup kita jir"

Dirga merogoh sakunya, otomatis, Jane yang berdiri disamping Dirga ikut melihat apa yang Dirga lihat.

Dirga tertawa tertahan, Jane menatapnya kesal. Dirga jadi mengatupkan bibirnya, "Maaf ya Jane, tapi--Lery ngapain garuk garuk begini sih!?"

Dirga tertawa, di dalam video Lery mengeluarkan suara yang sangat mirip dengan gorilla. Dia melocat dan garuk garuk, benar benar Lery sedang cosplay jadi gorila.

Anak-anak yang lain merekam nya, sambil tertawa ringan menikmati pertunjukkan Lery, lalu saat Lery melompat berbalik, ada Jane yang langsung kaget, disusul Jemjem yang langsung ngakak guling-guling.

"Moodbosster parah Jane Kinsey"

Lery membuang wajahnya, melihat wajah polos Jane malah membuatnya semakin ingin tertawa. Jemjem sibuk mengatur nafasnya.

Lewat ekor matanya, Jane melihat Bona mencarinya, Jane tidak terlalu menggubris anak-anak diruang musik yang sibuk menertawakan nya.

"Mumpung gue ada disini, gue-- mau minta maaf"

Jemjem dan Lery langsung menatap Jane bertanya, Dirga disamping nya berhenti tertawa. Jane mendadak serius.

"Waktu ospek, kayaknya gue gak sopan banget sama kalian, maaf kalo gue gak manggil kalian kak, maaf gue udah repotin kalian soal gue yang selalu ketiduran. Buat kalian berdua, gue minta maaf, gue beneran kaget waktu itu jadi gue marah dan jadi-- gebukin kalian"

"Gue juga minta maaf kalo gue ngerepotin lo selama ospek, "Kali ini ke Dirga.

Jemjem dan Lery bingung, untung mereka pintar, mereka ikut mendadak serius menanggapi Jane,

"Gak perlu minta maaf kali, lo sama sekali gak ngerepotin kok. Buat yang insiden sendal itu gak usah lo pikirin, lagian selama ospek jadi lebih seru karena kita sering gibahin elo"

"Hus, yang itu jangan diceritain"

Jane berkedip dua kali, "Gibahin gue?"

Dirga berdehem, "Pokoknya gausah sungkan sama kita, dari awal juga kita kan gak canggung karna lo santai sama kita, kalo lo datang terus mendadak sopan gini justru kita yang ngerasa aneh"

Jane menatap Dirga, "Lo-- pasti ngerasa gak enak gara-gara omongan Riley kan? Udah omongan dia gak usah dipikirin, "

"Dia itu emang gitu kalo udah menyangkut Dirga--ups" sambung Lery beberapa detik sebelum matanya melotot, dia kaget sendiri berkat mulutnya

Jemjem segera membekap mulut ember Lery, Lery menyengir, dia menyeret Jemjem keluar dari ruangan musik.

Bisa habis mereka berdua kalau Lery menyebutkan kalimat-kalimat tidak berguna di depan Dirga.

Vomment yaa

See U

IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang