38. Diajak ke Puncak 🌼

25 5 0
                                    

Jadi hari ini, anak organisasi, himpunan mahasiswa kampus buat kegiatan.

Kemping gitu di puncak.

Sebenarnya, ini udah berlangsung 3 hari.

Mereka bagi per kelas buat pergi bergantian. Hari pertama 10 bus pergi, bawa 3 jurusan.

Gak semua siswa ikut, karena memang cuma yang mau aja yang ikut. Maksudnya ini kegiatan gak wajib. Jadi mereka bisa memutuskan buat ikut atau engga.

Buat yang semester 5 keatas rata rata gak ikut kegiatan. Karena lagi sibuk-sibuknya.

Hari pertama 4 bus pergi ke puncak, dan 6 bus ke pantai. Mereka buat 2 pilihan tempat yang ingin didatangi. Dan pantai paling banyak peminatnya.

Hari kedua cuma 8 bus, dan hari kedua ini yang paling anteng. Karena giliran jurusan akuntansi yang rata-rata cewek dan pada kalem-kalem.

Dirga seminggu sebelum kegiatan mulai sudah sangat sibuk mengurus ini itu. Jemjem, Lery dan Hejun juga.

Kendala bus Lery yang urus. Nanti panitia yang urusin konsumsi di bantuin sama Jemjem.

Giliran Hejun malah ditugasin ngurusin anak teknik yang berisik dan brutal banget. Hejun kan galak, memang gak se-galak Dirga tapi omongan Hejun masih bakalan didengar kalo ngasih perintah.

Sedangkan kalau Jemjem atau Lery yang ngurus, sudah dipastikan, bukan nya mereka tertib, justru malah Jemjem dan Lery yang jadi provokator buat mereka tambah brutal.

Selama mereka sibuk, Jane dan kawan kawan beserta Gerald dan Flora sering ngeliat mereka mondar mandir di loby kampus atau lewat gitu aja di kantin pas mereka lagi asik-asik nya gibah.

Kadang Lery lewat sambil bawa barang banyak dengan muka cemberutnya. Dia mampir sebentar buat minum minuman entah punya siapa yang ada di meja Jane dan kawan kawan.

Yang paling sering kena sih minuman nya Gerald. Karena Gerald kalo duduk pasti diujung meja dan ujung meja yang paling dekat dengan jalanan.

Besok nya, Jane bersila di kursi dan nunggu mereka lewat lagi. Jane sudah nyiapin lemper dan bakso yang di tusuk 3.

Nantinya saat mereka lewat, Jane akan menjulurkan tangan nya. Lalu Jemjem dan Lery akan rebutan mangap.

Dirga biasanya tidak ikut ikutan rebutan makanan gratis seperti Lery dan Jemjem. Kadang Jane tiba tiba menaruh sesuatu di kupluk Hoodie nya yang menganggur.

Biasanya sampai ruangan, baru Dirga ingat kalau Jane memberinya sesuatu. Lalu saat rapat, Dirga memakan nya.

Lucunya, pernah Lery tiba-tiba berhenti berjalan di rombongan mereka dan malah berbelok arah menuju meja Jane dan kawan kawan.

Lery langsung duduk dan nyaris merebahkan badan nya kalau saja Hejun dan Dirga tidak langsung menarik nya untuk kembali berdiri.

"Semangat samyang" gumam Jane ikut mengerutkan bibirnya saat melihat Lery pasrah. Lery mengangguk lemah. Membiarkan dirinya di seret Dirga sampai keruangan rapat mereka.

Di hari kedua kegiatan, sebelum bus berangkat, Dirga datang ke kelas Jane. Membawa selembar kertas formulir untuknya.

Karena setelah di cek, tidak ada seorang pun bernama Jane Kinsey mengumpulkan formulir keikutsertaan kegiatan.

"Mana Jane?" tanya Dirga pada teman-teman Jane saat tidak melihat sosok mayat hidup itu di kelasnya.

"Sorry kak, dia lagi di charger" Lulu mengangguk, tangan nya menunjuk kearah Jane yang tidur bagai pasien di meja paling depan dekat jendela.

Dirga kira Lulu sedang bercanda.

Tapi setelah Bonbon menggeser posisi duduk nya, itu semua benar. Colokan charger laptop di solasi tepat di jidat Jane. Colokan kabel lain di tempel di tangan Jane persis seperti infus.

IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang