Berbeda dengan hari sebelumnya, hari ini Jane tampil lebih fresh dari yang kemarin.
Gerald dan kawan-kawan cuma kasih tepuk tangan singkat pas ngeliat wajah berseri-seri nya Jane, setelah itu lanjut masang muka flat.
Mereka sudah menduga performa Jane akan expayer sebentar lagi. Jadi, tidak usah pakai banyak celebration.
Sedangkan Dirga menguap untuk yang kesekian kalinya, dalam sekali lihat, Nara bisa langsung tau, siapa dalang dibalik tegapnya postur duduk Jane sekarang.
Flashback,
Dirga sudah sahur dari 20 menit yang lalu. Sengaja, biar sisa waktunya bisa cukup untuk membangunkan kebo peliharaan nya.
Namanya, Jane kebo.
Setelah 20 kali menelpon dan berdering, akhirnya Jane bangun juga. Tapi jangan senang dulu, Dirga masih harus meng-komando Jane lewat telpon.
Karena apa?
Karena jika Jane tidak menyahut, maka sudah dipastikan Jane akan tidur diatas nasi dan para lauknya.
Makanya setiap 5 detik sekali, Dirga menggumam memanggil nama Jane. Kadang sebutanya diganti menjadi mbe, moo, meong, kebo, monyed, seperti itu.
Asal mendengar suara kunyahan dan dentingan sendok, maka Dirga akan tenang.
Meski paginya matanya akan jadi sedikit mengantuk, Dirga tidak apa apa. Asal Jane membuka matanya di sepanjang jam kampus.
Itu sudah cukup.
Daripada Dirga harus menggotong nya kemana-mana karena Jane benar benar tidak sanggup untuk berjalan.
Ya sebenarnya itu definisi merepotkan diri sendiri. Karena bukan Jane yang minta, Dirga sendiri yang datang menawarkan punggung.
Yang ditawari kan gak rugi apapun. Asal merebahkan diri saja dia untung. Di denge sampai keruang musik yang jaraknya agak jauh dari kelasnya.
Gak bisa mengeluarkan kata babu atau bucin untuk dilontarkan pada Dirga, mereka hanya bisa bilang kegiatan Dirga yang satu itu sebagai kerja amal sukarela.
Back to Reality.
Dan ketentraman Dirga tidak berlangsung lebih dari 5 jam. Usut punya usut, ternyata Flora dan Nara kompak tidak puasa hari ini.
Dan Jane baru mengetahui hal itu ketika menemukan Flora memakan biskuit nya di belakang pohon didepan ruang musik.
Disampingnya ada Nara yang duduk tidak jauh dari Flora dan sedang memakan nasinya cepat-cepat.
Mata mereka bertiga bertemu canggung, Nara dan Flora persis copet yang ketahuan maling.
Sedangkan Jane menaikkan alis nya tinggi-tinggi menatap mereka berdua dari pintu.
Sebenarnya kasihan mereka yang menjadi teman-teman Jane, harus menghadapi sesuatu yang merepotkan seperti ini ketika bulan puasa tiba.
Padahal, Nara dan Flora sudah kompak janjian makan dari rumah. Supaya di kampus, mereka tidak usah memakan apa-apa lagi.
Tapi apa daya, cacing diperut tidak lah sepemikiran dengan mereka.
Saat Jane ke kamar mandi, mereka cepat-cepat memakan makanan mereka.
Namun, satu hal yang Nara lupa. Hidung Jane sekarang, sudah menjelma menjadi hidung kucing.
Bukan. Bukan Jane yang mengendus setiap saat. Tapi aneh kan, kalau di depan mata tidak ada siapa-siapa tapi bau makanan nya menyengat?
"Ngapain lo makan kayak begitu?" Tanya Jane miris. Tatapan nya berangsur menjadi iba.
Flora menyengir canggung, "Ma-makan" lalu mengangkat biskuitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat Beauty
Novela Juvenil"Dirga pacaran sama anak Maba? Seriusan?! " "Jangan ganggu Gerald, dia lagi latihan nembak" "Tapi Jane, lu gak nolak kak Adnan kan?" . . . 'Metamorfosa ini... Sebenarnya berhasil, atau gagal?' 'Dia mulai membuat dunianya sendiri, dimana dia dapat hi...