Riley melotot, kebingungan karena tiba-tiba saja terdapat perbandingan besar di kekuatan tarikan Team Dirga.
Hejun menarik sekuat tenaga, tapi juga berusaha menahan tawanya.
Jane paling berisik disini.
Sekali tarik, Jane memekik satu kali. Begitu seterusnya.
Kadang melengking kadang sampai khodam nya keluar.
Dirga dibelakang Jane agak panik, bingung harus ketawa atau khawatir. Ngeri melihat kedua lutut Jane dibalut perban tapi masih sanggup untuk ikut tarik tambang.
"WOE YANG KITA LAWAN ITU BANTENG AMAZON ! ! KERAHKAN TENAGA KALIAN ! "
Teriakan Jemjem tidak mau kalah. Team Jemjem jadi berteriak bersahut-sahutan. Semangat juang mereka jadi berkobar.
Jane menarik lagi, "TARIK YANG KUAT KALO KALIAN MAU MAKAN ENAK!"
"Hahahaha arghhhh" Hejun setuju, perut nya lagi-lagi geli mendengar kalimat penyemangat dari Jane. Tipikal motivasi yang sangat realistis dan pastinya membuat tenaga semua orang tergerak.
Karena yang mereka incar bukanlah kemenangan atas harga diri. Tapi demi makan malam mereka.
"Jane LAKIK! Banget woyy" Nara geleng-geleng geli, Flora mengangguk setuju
"Tuh Lo liat otot tangan nya ampe muncul"
"Jane semangat! Menang satu babak dapet satu susu kotak!" Teriak Nara ikut menyemangati.
Jane tersenyum sumringah. Memikirkan berapa banyak snack yang bisa dia makan gratis jikalau team nya menang.
Gerald menarik nafas, "Kalo Jane menang dapet pelukan gratis dari gue!"
"Huuuuuu" anak anak yang lain jadi bersahut-sahutan gemas. Di balik suasana ramai begini terselip adegan romantis tipis-tipis.
Yang bagi anak muda, adalah momen paling menyenangkan yang dapat mereka rasakan.
Meski bukan mereka pemeran utama adegan romantisnya, tapi tetap saja, perasaan baper pemeran tetap sampai ke perasaan penonton.
"CIEEE harus menang nih Janeee" sahut Flora tak kalah heboh.
Dirga berdehem, entah kenapa tenaga nya jadi sedikit berkurang setelah mendengar kata 'pelukan' dari Gerald.
Sudah dua kali sejak game dimulai Dirga jadi salah fokus melulu. Dirga sedikit terkejut karena di tengah-tengah kefokusan nya ini, justru bentuk tubuh Jane malah terlihat sangat jelas dari tempatnya berdiri.
Lah? Gue mikir apa sih?!
Dirga menggeleng, berusaha menghilangkan khayalan gila nya.
Udahlah fokus tarik aja sih!
Dirga menarik secara pelan dan kuat, beda dengan Jane, cara Jane menarik tali itu sangat brutal.
Jane menariknya satu tarikan satu teriakan. Selagi yang lain nya menahan tali yang saling tarik menarik itu dengan kaki mereka, Jane justru membuat tali itu pelan pelan bergerak maju.
"Akhhh"
Penonton makin riuh. Wajah kesal Riley jelas terlihat. Diam-diam Dirga jadi bersemangat setelah Jane masuk ke team nya.
"Tariiiikkkkk...!!!!!" Teriak Jane,
Lalu disahuti teamnya lantang, "Tariiiikkkkk...!!!"
Detik detik terakhir Jane hampir memenangkan gamenya, Jane memberi Riley wink dan seringaian nya.
Riley melotot tajam, berusaha menarik tali yang semakin maju.
Lery menahan nafasnya, sempat mengerang dan bolak balik menoleh singkat kebelakang karena rasanya tali ini terlalu berat. Rasanya seperti menarik sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat Beauty
Fiksi Remaja"Dirga pacaran sama anak Maba? Seriusan?! " "Jangan ganggu Gerald, dia lagi latihan nembak" "Tapi Jane, lu gak nolak kak Adnan kan?" . . . 'Metamorfosa ini... Sebenarnya berhasil, atau gagal?' 'Dia mulai membuat dunianya sendiri, dimana dia dapat hi...