57. Roti Jepang 🎶

16 2 0
                                    

Diperjalanan menuju kamar mandi, Jane tiba-tiba menepuk dahinya.

"Roti Jepang nya... Lupa"

Gerald dibelakangnya berkedip, "Hah? Roti? Lu laper Jane?"

"Tiba-tiba banget deh"

Jane memegang kepalanya, "Ger, lu... Tolong beliin gue pembalut"

"Hah?"

"Beli pembalut Ger, tolong ya? Lari kalo bisa"

Gerald menatap keatas, mengandai-andai bagaimana bentuk pembalut. Karena otaknya tidak memunculkan visual pembalut daritadi.

"Oo--oh oke" kata Gerald akhirnya. Lalu mengantongi ponsel yang daritadi dia mainkan selama membuntuti Jane. Dia menoleh ke jendela, melihat matahari terik, dia menyengir, "Jaket gue pinjem bentar, panas Jane diluar"

Jane rolling eyes dia membuka ikatan jaket Gerald di pinggangnya dan memberinya pada Gerald.

"Yaudah cepetan sana"

Jane sudah pusing, plus buru-buru. Ditambah Gerald yang persis bocah yang selalu mengikuti nya kemana-mana.

Gerald berlari keluar kampus, mencari roti Jepang yang entah apa itu.

Sedangkan Jane meneruskan perjalanan nya yang beberapa langkah lagi sampai di toilet.

Sial. Ramai sekali.

Jane mengintip-intip, jauh sekali kalau harus turun tangga dan memakai toilet di lantai 1 sedangkan tidak ada yang bisa ia pakai untuk menutupi kebocoran nya.

Tunggu ajalah

5 menit...

10 menit...

15 menit...

Gerald tidak kunjung datang.

Geraldo meong

Lo dimana heyy!
Hampir setengah jam ini
Di UKS bawah juga ada Woy!
Gerald!

Jane semakin gelisah dibuatnya.

Antrian dibelakangnya juga panjang, dan sisa satu orang lagi giliran Jane.

Kalau Gerald tidak datang juga terpaksa Jane harus mendahulukan yang dibelakangnya kan?

Dirgael galak abiezz

Ga, Lo dmn deh

Lobby
Knp?

Tolong beliin gw..
Anu

Ok

Syukurlah Dirga cepat paham. Entahlah di situasi seperti ini teman-teman rempong nya malah tidak ada.

Mereka dalam perjalanan nongki di kedai Boba yang agak jauh dari kampus.

Sialan sekali bukan?

5 menit kemudian, Gerald datang, Jane mau tak mau harus memunculkan dirinya di ambang pintu. Otomatis Jane merelakan giliran nya dan menjadi giliran paling akhir.

"Dari mana aj Lo geraallddd" Jane meringis. Ingin marah tapi pinggang nya lebih sakit.

Gerald membawa kantong belanja baru, penuh entah apa isinya. Yang jelas anak itu memang boros sekali.

IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang