Tidak seperti Jane yang biasanya tetap tenang dimana pun dia berada..
Narasi diatas bohong.
.. kali ini Gerald sampai rela afk karena gelabakan. Gerald awalnya hanya bermain game di ponselnya, dan Jane dibiarkan nya mengelilingi setiap sudut kamarnya.
Terserah Jane mau melakukan apa, karena Gerald tidak peduli dengan apa yang nantinya akan Jane lihat atau temukan.
Tapi sudah 5 menit Jane tertawa tanpa jeda. Tau tau badan bantat nya itu sudah berada di tepi ranjang Gerald. Dia tengkurap sambil memegangi perutnya.
Gerald menatap lurus, "Kenapa sih?"
Bingung harus ikut tertawa atau terlebih dahulu meminta penjelasan kenapa Jane bisa tiba tiba tertawa.
"Ah apasih Jane, Lo gajelas deh" Gerald menepuk pundak Jane, dia ikut tertawa ringan.
"Ini beneran elo Ger?" Jane berusaha membuka matanya dan menunjuk 1 orang jablai memakai short pants berwarna pink dengan baju kaos ketat berwarna hijau di album foto itu.
Gerald berkedip lama lalu mengikuti arah jari telunjuk Jane.
Oh sial kenapa album foto menjijikan itu bisa ada di sini.
Dari sekian barang yang ada di kamar luasnya ini, kenapa harus album foto itu yang Jane ambil?
Sontak Gerald menarik album foto itu dan membuangnya asal ke lantai.
"Bukan. Bukan gue" katanya sok tidak peduli sambil menggeleng.
Jane terkekeh, lalu kembali memungut album foto itu. Terlalu sayang kalau harus melewatkan kesempatan untuk mengejek Gerald habis-habisan.
"Ini juga, gada gaya lain apa? Segala 9 kotak gayanya tutup mulut semua"
"Ih itu tuh beda-beda Jane, " jelas Gerald protes, tidak ada satupun gaya yang persis sama di foto itu.
"Cuma beda posisi kepala doang, yang ini ke kanan yang itu kekiri, dasar jamet mati gaya"
Gerald cemberut, lalu kembali melirik foto lawas jaman jametnya.
Dia jadi bernostalgia.
"Woah, ini nih, mulai puber, gayanya gak jablai lagi tapi malah kaku kayak kanebo kering"
Setelah menyelesaikan argumen nya, Jane kembali cekikikan dan berguling ke kanan.
Gerald diam, melirik setiap foto yang di komentari oleh Jane sambil mengingat ingat masa saat gambar itu diambil.
Sulit bagi Gerald untuk mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum kalau harus bersebelahan dengan murid terwangi di kelasnya.
"Lo gak tau aja Jane, gue berdiri disini itu sebuah pengorbanan besar" Gerald menunjuk posisinya di foto itu,
"Pengorbanan apa hm?" Sahut Jane tidak percaya.
"Andai Lo tau, wewangian apa yang gue hirup selama berdiri disitu" Gerald jadi lemas kalau membayangkan wangi itu sekarang.
Jane kepo, sambil bertopang dagu, Jane bertanya lagi "Wangi apaan emang?"
"Wangi sampah! Tau gak Lo gue bisa aja pingsan habis foto. Tapi gue tahan, demi harga diri cewek itu" kata nya penuh emosi dan penekanan.
Wajah Gerald berubah jadi masam. Mengingat betapa kesalnya dia saat itu.
Jane mengangguk angguk, tertawa terbahak karena kata sampah penuh penekanan yang dilontarkan Gerald. Lalu menepuk bahu Gerald sambil memberinya jempol penghargaan.
"Good manners boy, yang Lo lakuin waktu itu udah tepat"
"Tapi kok kayaknya gue kena karma atas sesuatu yang gak gue lakuin ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat Beauty
Novela Juvenil"Dirga pacaran sama anak Maba? Seriusan?! " "Jangan ganggu Gerald, dia lagi latihan nembak" "Tapi Jane, lu gak nolak kak Adnan kan?" . . . 'Metamorfosa ini... Sebenarnya berhasil, atau gagal?' 'Dia mulai membuat dunianya sendiri, dimana dia dapat hi...