Pagi hari.
Seperti biasa, Jane datang sedikit lebih lama dari yang lain. Sehingga saat Jane datang, yang lain nya sudah menunggu.
"JANE!"
Gerald yang lebih dulu menemukan sosok Jane ditengah kerumunan orang-orang yang juga berjalan ke arah yang sama.
Jane memakai ransel, berjalan dengan wajah muak dengan tatapan entah kemana.
Gerald melambai semangat, Jane yang sadar dilambaikan satu kampung seperti ini jadi malu-malu sendiri. Tapi tidak bisa Jane pungkiri. Dia sangat senang.
Wajah muak nya itu berangsur berseri.
Jemjem dan Lery yang asik gelud dan Hejun yang selalu berusaha melerai. Mereka ikut melambai sambil tangan mereka masih menarik kerah satu sama lain.
Flora ada disamping Gerald melambai dengan cookiesnya, ada juga Dirga, yang duduk dipojokan melipat tangan nya dan ikut tersenyum sampai matanya hilang karena silau matahari.
Ada juga Megi, Cloe, BonBon dan Lulu, ikut melambai dengan senyum cerah mereka.
Pemandangan ini, adalah pemandangan yang selalu Jane inginkan hadir dalam hidupnya.
Jane merasa bersyukur, mempunyai teman-teman yang seperti mereka.
"HALO GAESS !! MORNINGG, KALIAN UDAH SARAPAN?" Sapa Jane dengan senyum tak kalah lebar.
"Belomann, lo sih lama amat" jawab Jemjem, Lery mengangguk setuju, dia memegangi perutnya.
"Yaudah, kuy! Gue traktir!"
Lery berdiri, meregangkan badan nya, "Ini dia yang gue tunggu-tunggu"
"Minum nya doang, makanan nya bayar sendiri"
"Yaela maemunah"
"Eh Gerald, daritadi liatin gue mulu, kenapa?" sewot Jane, dia kan sudah tau kalau Gerlad diam-diam juga galau karena merasa bersalah.
Lalu Gerald jadi murung karena Jane jadi tidak friendly lagi padanya. Padahal Jane biasa saja, hanya saja setelah berenang dengan Derrel Jane jadi mengantuk seharian.
Gerald mencebik kesal, tak lama dia berdiri memeluk Jane gemas.
"Maaf ya Jane, kaya gini terus ya? Jangan diem mulu seharian, gue jadi galau"
Jane, menatap teman-teman nya, alisnya naik turut mengejek Gerald. Mereka tertawa. Gerald yang sok ganteng ini bisa imut juga ternyata.
"Huu dasar manjaa"
"Lemahh loo lemahh"
"Ganteng doang, di cuekin seminggu galau"
Mereka jadi melempar ejekan untuk Gerald. Kompak sekali sampai Gerald melengkungkan bibirnya.
"Kalo gitu Gerald ajalah yang traktir bakso, biar lengkap gitu" Lery memberi pendapat. Cloe dan Lery langsung liat-liatan, menunggu reaksi Gerald.
"SETUJUU" Jemjem bersorak random.
"Jangan di bully anak orang, kasian" bela Jane, Gerald di puk-puk.
"Ekherm, yauda, gue traktir. Ayo kita serbu mang Conahhhh!!!"
"Serbuuuuu!!"
Kantin gedung B, yang biasa nya sepi saat pagi jadi ramai. Jane dan kawan kawan memenuhi satu deretan panjang meja.
Selain itu, mereka juga bising.
Mang conah jadi kerepotan pagi-pagi buta begini di serbu anak-anak manusia yang kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat Beauty
Fiksi Remaja"Dirga pacaran sama anak Maba? Seriusan?! " "Jangan ganggu Gerald, dia lagi latihan nembak" "Tapi Jane, lu gak nolak kak Adnan kan?" . . . 'Metamorfosa ini... Sebenarnya berhasil, atau gagal?' 'Dia mulai membuat dunianya sendiri, dimana dia dapat hi...