33. Main UNO 🌼

31 6 0
                                    

Kelas mereka usai, Bonbon, Megi, Lulu dan Cloe langsung pulang. Mereka kebetulan sekelompok berdua-berdua.

Jane dengan Nara.

"Iya, nanti gue kasih tau kalo dah dapet jawaban nya" Jane melambai, Cloe menutup kaca jendelanya. Mereka kerumah Cloe untuk tugas kelompok mereka.

Setelah mobil Cloe pergi, Jane merentangkan badan nya.

"Lo buat sisanya kan, Nar?" Jane melirik Nara, "Iya, sisa dikit doang kok, bentar aja selesai"

"Oke"

Hari ini, Jane dan Nara janjian untuk pergi nge-mall. Sekalian Jane menceritakan detail kejadian kemarin yang sampai sekarang Nara masih merengek memaksa Jane bercerita lebih cepat.

Tapi harapan date mereka gagal.

"JANEEEE, MAU KEMANA LO?"

Gerald berlari kearah Nara dan Jane. Jane bisa lihat, ada Jemjem yang mengintip lewat jendela ruang musik. Jarak mereka cukup jauh, jadinya Gerald berlari.

"Ngapasih?" tanya Jane.

"Lo udah cape-cape gue tungguin malah mau nyelonong pulang aja lo"

"Lah terus?"

"Lo gaboleh pulang"

Nara kepanasan, lalu harus melihat Gerald berbelit seperti ini Nara malah makin kepanasan.

"Tinggal ngomong 'mau main uno ga?' gitu aja ribet lo, segala pake drama. Mana bumi lagi panas banget lagi" Nara rolling eyes, sambil dia mendorong Jane berjalan berbalik arah berjalan menuju ruang musik.

Gerald cengo, dia menatap kartu uno ditangan nya lalu tersenyum sumringah, tapi di penglihatan Nara, Gerald seperti orang bodoh yang sedang menyengir kuda.

"Tumben peka, Nar" Gerald kemudian ikut mengekori mereka berdua dari belakang.

"Au deh ger, lama-lama lo rebut aja Jane dari gua, seharian udah sama elo, masih blom cukup juga" Nara mendumel.

"Mana ada seharian, tadi pagi doang sebelum kelas, habistu udah. Ini kalian kan baru kelar kelas" jelas Gerald menyanggah, bukan seharian namanya kalau hanya bersama selama sarapan.

"Serah lo, besok Jane punya gue sepenuhnya, hari ini gue ikhlasin, tapi besok jangan harap lo bisa main ama dia" balas Nara.

"Dih kok gitu, gamau enak aja"

"Yauda jangan ganggu date gue hari ini makanya"

"Iiih, gua dah gofood loh" Gerald kembali merengek.

"Dih curang, segala pake nyogok-nyogok lu"

Jane menggeleng, pusing mendengar perdebatan Nara dan Gerald yang tidak ada habisnya ini. Jemjem yang berjongkok di depan pintu ruang musik terkekeh melihat Jane, "Pada rewel ya bund, anaknya"

"Iyanih, mau satu gak? Atau dua duanya sekalian?"

"Jangan mau, anaknya pada berisik. Yang ada ngerepotin" Lery kompor.

"Jane? Gajadi jalan sama Nara?" Dirga ternyata juga berada diruang musik, dia sedang membuka kanvas baru dengan Hejun.

Jane baru ingin menjawab, lalu Gerald dan Nara menyusul masuk sambil masih berdebat. Jane tersenyum, Dirga melirik sekilas dan langsung paham.

"Ooh"

"Yauda mana? Makanan nya?"

.

.

.

Setelah permainan pertama, dan Jane menjadi yang paling duluan kalah, Jane memutuskan untuk tidak melanjutkan permainan.

IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang