Chapter 17

10.7K 894 138
                                    

▪︎

▪︎


▪︎



Waktu sudah menunjukan pukul 13:00 siang. Seluruh murid yang ada di Gusu sedang berlatih dengan serius. Suara lompatan gerakan tubuh dan benturan pedang terdengar cukup mengusik telinga. Tapi itu semua tidak berlaku bagi Wei Ying. Wei Ying tetap setia dalam tidurnya, nafasnya terdengar teratur dan tidak ada tanda-tanda jika dirinya akan bangun. Makanan yang telah disediakan Lan Zhan pun sudah terlanjur dingin.

Namun ditengah ketenangan tidur Wei Ying, terdengar suara langkah kaki yang mendekati Jingshi. Langkah kaki tersebut terdengar sangat tenang dan berwibawa, itu membuktikan jika yang datang bukanlah seorang murid. Hingga pada akhirnya langkah tersebut berhenti tepat didepan pintu Jingshi.

Suara ketukan pun terdengar.

"Tuan Muda Wei." Panggil Lan Xichen.

Tidak ada jawaban yang terdengar, pertanda jika kemungkinan orang yang berada didalam masih tertidur seperti yang dikatakan Lan Zhan sebelumnya. Tadi pagi Lan Zhan sudah menitipkan Wei Ying pada Lan Xichen. Lan Zhan juga memberitahukan jika Wei Ying belum keluar Jingshi maka kemungkinan Wei Ying masih tidur.

Lan Xichen mengetuk pintunya lagi. "Tuan Muda Wei, apa kau masih tertidur?"

Wei Ying yang mendengar suara tersebut menautkan alisnya masih dengan mata terpejam. Jika ada yang menanyakan apa dia terganggu, tentu saja sangat terganggu! Siapa yang dengan berani mengganggu kenyamanan tidurnya? Tidak tahukah jika tubuh Wei Ying saat ini terasa seperti baru saja ditimpa gunung? Tubuhnya hampir tidak bisa digerakan, sekujur tubuhnya terasa sangat sakit. Wei Ying bahkan merasa jika dia mungkin akan remuk dan hancur ketika dia bergerak sedikit saja. Jika ada yang menanyakan apa yang terjadi semalam, lebih baik urungkan niat itu sekarang juga! Wei Ying tidak akan memberitahu siapapun jika semalaman Lan Zhan menghujamnya tanpa ampun! Wei Ying bahkan tidak bisa menghitung berapa banyak gaya yang mereka lakukan semalam. Wei Ying benar-benar salut dengan kekuatan tubuh Lan Zhan, dia bahkan masih terlihat sangat perkasa disaat Wei Ying merasa ajalnya sudah diujung tanduk. Benar-benar luar biasa!

"Tuan Muda Wei?" Sebuah suara kembali terdengar dan itu sukses membuat Wei Ying terbangun dengan suasana hati yang begitu buruk.

Dengan susah payah Wei Ying bangkit dari tidurnya dan berjalan mendekati pintu Jingshi. Dia bahkan harus memegang pinggangnya yang terasa sudah patah menjadi beberapa bagian.

Pintu Jingshi terbuka menampakan wajah dingin Wei Ying yang terlihat seperti akan membunuh siapa yang berada dibalik pintu tersebut. Namun betapa terkejutnya Wei Ying ketika mengetahui jika yang didepannya saat ini adalah Ze Wujun, kakak iparnya.

"Ze Wujun." Wei Ying segera memberi hormat.

Lan Xichen tersenyum melihat wajah bangun tidur Wei Ying. "Tuan Muda Wei, maaf telah mengganggu tidurmu."

Wei Ying dengan cepat mengibaskan tangannya. "Tidak tidak, sama sekali tidak mengganggu." Ujarnya.

"Tapi apa yang membuat Ze Wujun sampai harus datang ke Jingshi? Bukankah Lan Zhan sat ini sedang mengajar?" Lanjut Wei Ying.

"Saya datang untuk memberikan ini." Ze Wujun menyerahkan satu set pakaian Gusu Lan pada Wei Ying beserta pita dahi yang sama persis dengan milik Lan Zhan.

Wajah Wei Ying terlihat terkejut sekaligus bingung disaat yang bersamaan. "Untuk saya?"

Lan Xichen menganggukan kepalanya.
"Tuan muda Wei saat ini telah sepenuhnya menjadi istri Wangji serta sudah menjadi bagian dari keluarga kami, jadi sudah sepatutnya Tuan Muda Wei mengenakan ini." Jelasnya tanpa meninggalkan senyumannya sama sekali.

The Untamed (Mo Dao Zu Shi) Sp WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang