Chapter 8

13.8K 1.3K 266
                                    





-








-








Lan Zhan saat ini sedang bersama para kelincinya dan juga Lil'Apple di taman Gusu. Tangannya mengelus kelinci yang berada dalam gendongannya. Ini adalah hari terakhir Wei Ying bermeditasi. Perasaan Lan Zhan sangat kacau itu sebabnya Lan Zhan memilih untuk pergi menemui kelincinya dan Lil'Apple berharap pikirannya jauh lebih tenang. Namun sepertinya Lan Zhan tetap tidak bisa mengalihkan pikirannya dari Wei Ying.

Selama satu minggu ini Lan Zhan disibukkan untuk melatih para murid Gusu dan melakukan pemburuan malam dibeberapa tempat. Lan Zhan tidak dibiarkan memiliki waktu luang sedikitpun selain waktu untuk tidur dan makan. Lan Xichen dan Lan Qiren hanya tidak ingin jika Lan Zhan kembali melakukan hal bodoh dan melanggar peraturan jika Lan Zhan dibiarkan sendiri.

Jika ada yang bertanya kenapa Lan Zhan tidak pernah menemui Wei Ying di Bukit pemakaman, itu bukan karena Lan Zhan tidak mau atau tidak sempat menemui Wei Ying. Setiap hari Lan Zhan selalu meminta pada kakak dan pamannya agar mengizinkannya menemui Wei Ying. Tapi permintaannya selalu ditolak mentah-mentah. Saat Lan Zhan mendengar mengenai Wei Ying yang sedang diperebutkan roh jahat, Lan Zhan memaksa pergi ke Bukit pemakaman untuk membantu dan melindungi Wei Ying. Namun pamannya mengancam tidak akan membiarkan Wei Ying kembali ke Gusu jika Lan Zhan tetap memaksa untuk pergi ke Bukit pemakaman.

Lil'Apple yang merasa tuan keduanya sedang dalam perasaan tidak baik pun mendekat lalu memberikan Apel yang sedang digigitnya pada Lan Zhan. Lan Zhan menatap Lil'Apple tidak mengerti, namun tangannya tetap terulur untuk mengambil apel yang berada dimulut Keledai tersebut. Ketika Lan Zhan dengan mudahnya berhasil mengambil apel itu, Lan Zhan pun akhirnya mengerti jika Lil'Apple mencoba memberikan itu padanya. Sudut bibirnya sedikit terangkat lalu tangannya mengusap kepala Lil'Apple dengan lembut.

"Terima kasih." Ujar Lan Zhan.

Di tengah Lan Zhan bermain dengan Lil'Apple dan kelincinya. Suara langkah kaki yang bergesekan dengan rerumputan terdengar. Lan Zhan menolehkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang dan mendapati kakaknya lah yang berjalan mendekat.

"Kakak." Panggil Lan Zhan, menurunkan kelinci dari gendongannya kemudian berdiri untuk memberi hormat pada kakaknya.

"Wangji." Sapa Lan Xichen.

"Kakak, ada apa?." Tanya Lan Zhan pada kakaknya. Tidak biasanya sang kakak menemuinya lebih dulu. Biasanya Lan Zhan lah yang diminta untuk menemui kakak atau pamannya.

"Wangji, kau ku izinkan untuk pergi menemui Tuan muda Wei." Ujar Lan Xichen pada adiknya.

Lan Zhan terkejut dengan restu tiba-tiba dari kakaknya. "Bagaimana dengan paman?."

"Aku sudah membicarakannya dengan paman. Hari ini adalah hari terakhir Tuan Muda Wei bermeditasi. Kau bisa pergi menemuinya dan membantunya jika ada sesuatu yang terjadi." Jelas Lan Xichen.

Lan Zhan tidak mengatakan apapun lagi.

"Kau tidak ingin pergi?." Tanya Lan Xichen ketika melihat adiknya terdiam.

"Wangji akan pergi sekarang juga, kakak." Lan Zhan memberi hormat.

Lan Xichen mengangguk. "Bawalah beberapa murid untuk menemanimu turun gunung. Mereka akan melakukan pemburuan, tidak ada salahnya jika berangkat bersama mereka."

Lan Zhan mengangguk mengerti. "Mn."

-

Di sisi lain Wen Ning sedang sangat kualahan menghadapi para roh jahat yang mencoba untuk memasuki tubuh Wei Ying. Jiang Cheng bahkan harus ikut turun tangan untuk memberantas para roh jahat dan melindungi Wei Ying.

The Untamed (Mo Dao Zu Shi) Sp WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang