Chapter 13

12.2K 1K 96
                                    


▪︎

▪︎

▪︎


Wei Ying dan Lan Zhan memutuskan untuk membawa Xiaobao pergi bersama mereka ke Sekte Yunmeng setelah membantu memakamkan kedua orang tua Xiaobao.

Karena terlalu lelah menangis, Xiaobao tertidur sepanjang jalan didalam gendongan Wei Ying. Lan Zhan beberapa kali melihat kearah Wei Ying untuk memastikan apa Wei Ying kelelahan atau tidak karena terus menggendong Xiaobao.

"Wei Ying, biar aku menggendongnya. Dia sudah tertidur." Pinta Lan Zhan.

Wei Ying menoleh lalu tersenyum lesu.
"Aku baik-baik saja. Biarkan aku tetap menggendongnya."

Lan Zhan tidak mengatakan apapun lagi namun matanya tidak pernah lepas dari Wei Ying. Lan Zhan tahu betul jika Wei Ying sangat kelelahan. Tapi jika dia yang menggendong Xiaobao, Lan Zhan khawatir Xiaobao akan terbangun dan kembali menangis. Itu akan lebih menyulitkan Wei Ying.

--

Setelah berjalan selama beberapa waktu, akhirnya Wei Ying dan Lan Zhan sampai di sekte Yunmeng Jiang.

Para murid di sekte Yunmeng menyambut Wei Ying dengan senang.

"Wei Gege, sudah datang." Seru salah satu murid Yunmeng yang berlari kearah Jiang Cheng.

"Wei Wuxian sudah datang?" Tanya Jiang Cheng pada muridnya.

Murid tersebut pun mengangguk sebagai jawaban. Dengan cepat Jiang Cheng pun bergegas menemui Wei Ying.

Ketika Jiang Cheng sudah sampai didepan Wei Ying.
"Wei Wuxian, apa yang kau lakukan selama perjalanan? kenapa kau lama sekali." Keluh Jiang Cheng sebelum melihat Lan Zhan yang berdiri disamping Wei Ying.

"Tuan muda kedua Lan." Jiang Cheng membungkuk sopan. Dibalas oleh Lan Zhan yang juga melakukan hal yang sama.

"Aiyaa Jiang Cheng, sudah ku katakan jangan menungguku. Kau ini tidak sabaran sekali ingin melihatku ya." Wei Ying menyenggol bahu Jiang Cheng dengan tangan masih menggendong Xiaobao.

Jiang Cheng mendengus. "Siapa yang menunggumu. Berheti berbicara omong kosong. Siapa anak ini?" Tanya Jiang Cheng ketika menyadari jika Wei Ying sedang menggendong anak kecil.

"Ah anak ini, dia Xiaobao anak yang kutemukan ditengah perjalanan ke Yunmeng. Orang tuanya baru saja meninggal dibunuh oleh beberapa orang. Dia juga hampir saja dibunuh. Sepertinya orang yang membunuh orang tua Xiaobao sudah berencana untuk membunuh seluruh keluarga tersebut termasuk Xiaobao." Jelas Wei Ying dengan mengusap punggung Xiaobao.

"Bagaimana bisa ada orang sejahat itu. Apa kau tahu siapa pembunuhnya dan maksud tujuannya? Kau kemarilah, bawa anak ini beristirahat dikamar. Jaga dia sampai dia terbangun. Jika dia terbangun bawa kembali kemari." Pinta Jiang Cheng pada salah satu muridnya.

"Baik." jawab murid tersebut yang langsung mengambil Xiaobao dari gendongan Wei Ying dengan hati-hati.

"Jangan sampai dia terbangun. Pelan-pelan." Pinta Wei Ying.

Setelah Xiaobao dibawa pergi untuk beristirahat. Wei Ying, Lan Zhan dan Jiang Cheng pun berjalan memasuki Yunmeng menuju ruangan untuk mereka berdua beristirahat.

"Aku tidak tahu siapa pelaku dari pembunuhan ini tapi dugaanku motif pembunuhan ini karena permasalahan pribadi. Terlihat jelas jika mereka meninggal dibunuh oleh pedang biasa, bukan dengan pedang sihir." Jelas Wei Ying.

Jiang Cheng mengangguk mengerti.
"Anak itu pasti sangat sedih."

Sesampainya mereka didepan ruangan. Jiang Cheng pun menuntun mereka masuk kedalam ruangan.
"Ini tempat istirahat kalian. Beristirahatlah sementara waktu agar tenaga kalian kembali pulih." Pinta Jiang Cheng.

The Untamed (Mo Dao Zu Shi) Sp WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang